Teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat. Negara –negara di dunia saat ini sedang berlomba lomba untuk menjadi yang terdepan di bidang IPTEK. Meskipun belum maksimal negara kita juga ikut bergerak untuk menguasai teknologi. Salah satu elemen yang paling antusias menguasai dan memanfaatkan teknologi adalah para pemuda. Lalu siapakah pemuda itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.

Pemuda memiliki peran penting untuk menjadi agen perubahan. Pengaruh pemuda dalam kemajuan bangsa Indonesia, sudah tidak diragukan lagi. Hal ini sudah dapat dibuktikan sejak masa penjajahan. Semangat para pemuda pada jaman dahulu diawali dengan adanya gerakan Budi Utomo, yaitu organisasi modern pertama yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 dan diketuai oleh dr. Wahidin Soedirohusodo. Budi Utomo bergerak pada bidang pendidikan dengan membuat program penggalangan dana pendidikan. Selanjutnya adalah peristiwa sumpah pemuda yang menjadi bukti semangat juang pemuda -pemudi Indonesia. Dalam Kongres Pemuda II, pada tanggal 27-28 Oktober 1928, para pemuda turut membangkitkan jiwa dan sikap nasionalisme dengan mengikrarkan diri bertumpah darah satu, berbangsa satu dan menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Selain itu, presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno juga turut menyadari bahwa peran pemuda sangat penting bagi kelangsungan bangsa. Ir. Soekarno turut membuat jargon untuk pemuda dan pemudi Indonesia, yang berbunyi “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia”. Pernyataan ini tentu saja bertujuan untuk semakin menambah semangat juang para pemuda.

Sayangnya semangat sebagian pemuda untuk mencintai negeri saat ini kian memudar. Jika pada masa dahulu para pemuda berlomba lomba mengusir penjajah, akan tetapi saat ini sebagian pemuda cenderung berlomba lomba untuk mengikuti trend yang bersifat negatif. Misalnya memainkan game online yang kurang bermanfaat. Menurut penelitian, kecanduan bermain game bisa membuat seseorang mengalami gangguan konsentrasi. Kecanduan game, akan terjadi perubahan pada struktur dendrit sel-sel di dalam otak. Hal ini dapat mengakibatkan konsentrasi menurun. Contoh buruk selanjutnya banyak generasi muda indonesia yang menonton hal hal yang mengandung unsur pornografi dan kekerasan sehingga berpengaruh pada perilaku sehari-hari yang cenderung emosional. Lalu bagaimana cara agar para pemuda dapat berperan dalam pembangunan bangsa dan negara? Menurut saya, caranya adalah pertama, menjadi Inovator di bidang IPTEK. Misalnya dengan membuat aplikasi yang menarik dan bermanfaat bagi orang banyak. Saat ini, kita semua berada pada kehidupan yang serba digital sehingga diperlukan banyak aplikasi yang bermanfaat untuk menunjang kehidupan. Kedua, memanfaatkan gadget dengan bijak dan benar. Pemuda dan pemudi Indonesia dapat menggunakan gadget untuk keperluan sekolah, berkomunikasi, memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti belanja online ataupun pembayaran online. Menurut saya peran pemuda sangat penting dalam mengembangkan IPTEK di jalur yang benar agar tidak terjadi kerusakan akhlak generasi pemuda masa kini yang akan berpengaruh terhadap keberlangsungan bangsa di masa yang akan datang. Ketiga, menuntut ilmu dan aktif mengikuti kegiatan positif yang berhubungan dengan peranan pemuda dibidang IPTEK. Misalnya, dengan mencari sumber di internet, berlatih dengan menggunakan youtube, mengikuti les atau kursus yang berkaitan dengan IPTEK.

Nah, demikian tadi ulasan mengenai peran pemuda dalam bidang IPTEK bagi bangsa. Kesimpulan yang dapat diambil adalah pemuda dan pemudi Indonesia memiliki berpengaruh sangat besar terhadap masa depan bangsa. Oleh sebab itu, penting bagi kita agar menjadi pemuda yang bertangung jawab dengan menjaga pola fikir dan perilaku kita dan tentu saja selektif dalam memanfaatkan teknologi serta tidak lupa untuk senantiasa turut berperan aktif untuk mewujudkan kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai.