Hargai Aku Sekali Saja (kisah fiksiku Eps. 1 part 2)
Walaupun Yuri telah dirundung, dia tetap sabar dan fokus dihadapan murid murid yang lainnya. Karena Yuri memang tidak perduli. Mau diejek separah apapun dia tetap menanggapinya dengan cuek.
“Jadi anak anak, Ananda Yuri ini adalah murid berprestasi yang selalu membanggakan sekolah kita. Yuri telah memenangkan lomba OSN tingkat nasional sebagai juara kedua. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan sekali. Perlu diketahui sekali lagi, perlombaan yang dilalui adalah perlombaan tingkat nasional yang tentu akan sulit sekali untuk berhasil lolos. Namun nyatanya Yuri telah melakukan perjuangannya dengan baik. Oke sekarang waktunya sesi dokumentasi. Untuk kepala sekolah dipersilahkan ke lapangan untuk menerima piagam.”ucap pak Eko.
Sesi dokumentasi pun selesai, dan aku dipersilahkan kembali ke barisan kelas. Setelah itu Bapak kepala sekolah memulai pidato nya. Kami pun dibubarkan karena upacara telah selesai dilaksanakan. Aku bergegas menuju ke kelas karena rasa pusing mulai menggerogoti kepalaku. Baru beberapa langkah aku berjalan tubuhku sudah terhuyung dan akhirnya jatuh. Aku rasa ada sesuatu yang mengalir dari hidungku, padahal aku tidak sedang pilek ataupun flu. Kucoba gerakkan badanku tapi tak bisa. Sudah kuduga, aku pingsan.
Saat aku bangun aku sudah ada di UKS. Tubuhku sangat susah dan lemas untuk digerakkan. Namun, tentu aku harus segera pergi kekelas. Saat kucoba untuk bangun sendiri, tiba tiba Daren (ketua ekstrakulikuler PMR, teman sekelas Yuki dan Yuri juga teman dekat Yuri sejak kecil) menghentikan gerakanku.
“Yuri, lo diem dulu disini. Jangan kemana mana, istirahat aja. Untuk kehadiran lo udah gue urus. Yang penting lo harus istirahat, tubuh lo lembek banget deh. Heran.” Ejek Daren.
“ Tapi baguskan. Walau badan gue lembek yang penting otak guenya kaga.” Jawabku dengan ketus
“Dasar orang pinter, udah ditolongin malah ngegas gitu. Untung gue suka.” Gumam Daren
“Hah? Apa? Ngomong sekali lagi aku ga denger”
“ N-nggak. Nggak jadi.” Ucap Daren sedikit tersipu.
“oh, oke. Oh iya Ren, lu bisa kira kira ga ague sakit apa?”
“kalo itu gue kurang tau Ki, gue bukan dokter. Tapi kalo lo mau ke RS yuk sama gue. Gue mau kesana mau jenguk oma gue”
“Oh oke deh, gue ke dokter aja sama lu.”
Hai teman teman semua! Terima kasih banyak telah membaca karyaku. Maaf jika ada kesalahan pada penulisan kata ya. Tunggu kelanjutannya ya!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
aku suka sama topiknya, tapi menurutku kurang panjang, jadi(maaf) kurang menarik. maaf, ini jadinya satu episode itu dibagi jadi beberapa part gitu?btw, pernah di posisi Yuri :-(
Alur sama penuturannya bagus, tapi sudut pandang penulis (menurutku) agak bikin bingung. Sengaja dibuat multi-POV atau gimana, ya? Maaf, nggak bermaksud menyinggung. Semangat terus!
kenapa masih
kenapa masih