Guru Bahasa Jawa Yang Baik Hati
Saat itu aku masih berada di bangku sekolah dasar. Aku bersekolah di sebuah sekolah dasar yang tidak jauh dari tempat tinggalku. Aku ingat saat itu sedang pelajaran seni budaya. Pelajaran yang aku suka karena tidak perlu menghitung atau menghafalkan pelajaran. Pelajaran seni budaya di sekolahku dulu kebanyakan diisi dengan melakukan praktek. Seperti membuat berbagai kerajinan tangan. Kebetulan praktek pelajaran seni budaya saat itu adalah membuat gelang makrame. Gelang makrame adalah gelang yang cara membuatnya menggunakan teknik ikatan tali.
Sebelum itu, guru seni budayaku membagikan tali satin kepada masing-masing orang di kelas sepanjang dua meter. Tali tersebut dibagi menjadi dua. Namun, juga ada yang mendapatkan tali yang sudah dipotong sepanjang satu meter. Kemudian guru seni budaya mengajarkan teknik ikatan tali yang simpel. Aku mengikutinya dan berhasil. Butuh beberapa ikatan tali untuk membuat satu gelang.
Aku sangat menyukainya karena menurutku membuat gelang makrame sangatlah menyenangkan. Namun, ternyata teknik ikatan tali untuk membuat gelang makrame lumayan sulit dan tidak bisa dipelajari dalam waktu yang singkat. Aku agak kesusahan dalam mengingat teknik yang tadi diajarkan. Karena saat contoh yang diberikan oleh guruku selesai, aku menjadi lupa bagaimana caranya. Karena saat itu jam pelajaran sudah habis, kami diminta untuk membawa pulang gelang yang tadi sudah kita buat. Walau ada yang belum selesai, namun bisa dilanjutkan kembali minggu depan.
Saat pulang sekolah, aku duduk di sebuah bangku yang ada di depan perpustakaan bersama beberapa temanku. Saat itu, ada juga guru yang menghampiri kami. Guru itu adalah guru bahasa jawa. Sepertinya beliau tertarik dengan apa yang kami lakukan dengan tali yang tadi diberikan saat pelajaran seni budaya. Beliau menanyakan apa yang kami lakukan dan kami menjawab jika kami sedang membuat gelang.
Guru bahasa jawa itu membantu temanku yang terlihat kesusahan saat membuat gelangnya. Beliau berusaha mengajari temanku dengan memperhatikan ikata tali yang sebelumnya. Ternyata, guru bahasa jawa ku berhasil mengajari temanku yang kesusahan itu. Karena saat itu aku juga agak kebingungan, aku meminta tolong pada beliau untuk mengajariku caranya. Dengan senang, beliau mengajariku teknik membuat gelang makrame.
Guru bahasa jawa ku mengajariku dengan sangat sabar hingga aku bisa. Beliau sangat baik hati kepadaku dan kepada teman-temanku. Berkat guru bahasa jawa ku, aku bisa membuat gelang makrame dengan baik. Simpul tali yang aku buat juga bagus. Sejak saat itu, aku mulai menyukai membuat gelang makrame. Aku sering pergi ke pasar untuk membeli tali satin yang akan digunakan untuk membuat gelang makrame.
Hingga aku berada di bangku SMP, aku masih suka membuat gelang makrame. Biasanya aku membuatnya untuk teman-temanku. Mereka sangat senang ketika aku membuatkan gelang untuk mereka. Mereka mengira membuatnya sangatlah susah, namun aku memberitahu mereka jika membuat gelang makrame tidaklah susah. Terkadang aku juga mengajari mereka untuk membuat gelang. Aku ingin apa yang diajarkan oleh guru bahasa jawa ku bisa kuajarkan juga kepada orang lain.
Karena saat itu aku sudah SMP, aku mulai banyak mengeksplor berbagai teknik ikatan tali untuk membuat gelang makrame. Ternyata banyak sekali teknik yang bisa aku pelajari melalui internet. Aku juga menjadi tahu jika makrame tidak hanya berbentuk gelang. Namun makrame juga bisa berbentuk hiasan dinding dan dekorasi lainnya.
Aku sangat berterima kasih kepada guru bahasa jawa ku dulu. Karena beliau, aku mendapatkan hobi baru dan mempelajari hal baru lewat apa yang aku suka. Aku juga menemukan bakat ku untuk membuat kerajinan. Karena sejak aku bisa membuat gelang makrame, aku sering mencoba membuat kerajinan baru yang lain. Seperti dream catcher, gantungan kunci, bros, dan barang-barang lain yang aku buat sendiri.
Jasa guru bahasa jawa ku tidak akan pernah aku lupakan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar