Beranjak dewasa tidaklah mudah bagiku,

Apalagi tanpa hadirmu disampingku.

Semua terasa abu-abu.

Tak ada canda tawa,

Senyum tulus bahagia.

Yang ada hanya senyum pura-pura,

Seakan semuanya baik-baik saja.

Munafik memang,

Tapi tak apa.

Karna bercerita pun juga tak ada guna,

Hanya membuang tenaga tanpa mereda.

Terkadang diri ini juga terasa capek,

Tangan mungil ini masih butuh genggamanmu,

Pipi bulat ini masih butuh usapanmu,

Tubuh kecil ini masih butuh pelukanmu,

Jiwa ini masih butuh ragamu,

Dan aku masih butuh dirimu,

Dan pada akhirnya rindu ini kembali mengusik diriku.

Ratusan bahkan ribuan do'a telah kulangitkan,

Apapun telah kulakukan,

Berusaha mengumpulkan keindahan dunia dan menyibukkan diri agar lupa bahwa rindu itu ada.

Namun semua itu sia-sia,

Karna nyata, rindu ini selalu menghampiri tanpa henti.

Dan kalau sudah begini, aku harus apa? Aku harus bagaimana?

Diri ini juga lelah jika terus-terusan memendam rindu yang mendalam.