Robi Nur Alifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BAB 1 Chap 2

Motor Teh Yuli berhenti tepat di depan rumah bercat kuning yang tak lain adalah rumah Anis. Lifah sebagai penumpang paling belakang turun terlebih dulu. Namun saat kakinya akan menapak di tanah, ujung rok cokelat gelapnya malah tersangkut di bagian belakang motor.

"Eh eh eh!" ujar Lifah panik.

"Dek lah, turunnya biasa aja kaya gempa ini!" ucap Teh Yuli sambil berusaha menehan motornya agar tak jatuh.

Sementara itu, Lifah masih berusaha melepaskan roknya. Tangan kirinya mencengkram tangan kiri Anis, sementara tangan kanannya berusaha melepaskan rok yang tersangkut.

Setelah berhasil, Lifah langsung mundur. Ia lalu berbalik menghadap ke arah selatan dan berjalan menuju rumahnya yang berada di sisi kanan rumah Anis.

"Lifah! Les ga?" tanya Anis dari tempatnya.

Lifah tak menoleh ataupun menghentikan jalannya, ia hanya mengangguk sambil berkata, "Iyaa"

Lifah berbelok dan mendorong pintu rumahnya yang tertutup. Rumahnya sepi, dan itu sudah biasa. Lifah langsung masuk ke dalam, menaruh tasnya di atas kursi lalu tiduran di atas kasur sembari memainkan handphone. Gadis itu bahkan belum mengganti pakaiannya.

Jam masih menunjukkan pukul 14.50 masih ada di waktu 10 menit sebelum bersiap-siap berangkat les.

Waktu 10 menit itu hanya Lifah gunakan dengan membaca cerita-cerita di wattpad. Saat pukul 15.00 tepat, ia langsung menyambar handuknya yang menggantung di dinding lalu pergi ke kamar mandi ; untuk mandi tentunya.

Saat Lifah sedang menyikat giginya, suara adzan berkumandang. Gadis itu dengan cepat menyelesaikan mandinya dan keluar dari kamar mandi. Lifah berjalan ke kamarnya yang berada di sisi selatan rumah. Saat sampai kamar, ia menutup pintu kayu itu. Namun, ia tak menguncinya karena memang kuncinya tak ada.

Lifah membuka lemari plastik berwarna pink dengan corak hello kitty. Dia menimang-nimang apa yang akan digunakannya. Hingga akhirnya pilihannya jatuh pada gamis berwarna abu-abu terang.

Lifah memakai gamis abu-abu itu, tak lupa ia juga mencari kerudung berwarna biru tua ; yang dulu ia pakai ke sekolah saat hari Rabu.

Setelah menemukannya terselip di bawah bantal-bantal, Lifah langsung membawanya ke depan cermin lalu memakainya.

Selesai dengan urusan pakaian, Lifah kini berjalan ke depan tv untuk mengambil tas gendong kecil bercorak polkadot biru tua.

"Deeek!" suara sang Ayah terdengar memanggil.

Namun sebelum keluar, Lifah malah melihat lewat jendela di ruang tv terlebih dulu. Di depan rumahnya, sudah ada Anis yang duduk di atas motor bersama bapaknya.

Lifah mengambil handphonenya dan memasukkannya ke dalam tas, ia juga membawa amplop dan uang sakunya.

Setelah benar-benar selesai, barulah Lifah keluar rumah.

"Dede les? Tuh dah ditungguin!" ucap sang Ayah yang hanya diangguki Lifah.

Gadis berpakaian abu-abu itu sedang memakai sandalnya. Setelah memakai sandal, Lifah langsung mencium punggung tangan sang Ayah.

Lifah langsung berjalan ke depan dan naik ke atas motor Bapak Anis. Seperti biasa, ia duduk di bagian paling belakang. Dan untungnya, dia tak pernah jatuh karena itu selama ini.

Motor Bapak Anis pun berjalan setelah sang pemilik menyalakan mesinnya. Tempat les Lifah sebenarnya tak jauh, hanya saja tak bisa dibilang dekat.

Setelah melewati gerbang perumahan, ruko-ruko depan sekolah, pasar, hingga jembatan besar, akhirnya mereka memasuki komplek perumahan BCL. Tempat les Lifah berada di jalan Rosela 2, melewati gang dekat pohon seri di depan sana.

Saat motor melaju, Lifah hanya bernyanyi-nyanyi kecil tak tentu arah. Yang penting dia tak bosan! Kakinya sudah terasa pegal sekarang karena terus digantung bagai pakaian di atas motor. Ia hanya berharap tak ada polisi tidur dan cepat sampai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post