Bagian 1: Lamaran Baladewa
Kerajaan Dwarawati. Sebuah kerajaan yang terkenal dengan kemakmuran dengan hasil bumi yang melimpah ruah dan pemandangan alam yang sangat indah, kerajaan yang dipimpin oleh Raja yang Bijaksana titisan dari Dewa Wisnu,yang bernama Prabu Kresna Wasudewa. Raja sakti Mandraguna dengan kesaktian yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Senjata andalannya adalah Cakra Baskara,yang apabila ditebaskan ke gunung,gunungnya pun akan terbelah karena tebasannya, oleh sebab itu tak ada yang berani melawan Prabu Kresna apabila dia telah mengeluarkan Pusakanya itu. Kerajaan Dwarawati terlihat ramai, karena kedatangan rombongan dari kerajaan Hastina, untuk menemui Prabu Kresna. Dalam rombongan itu terlihat beberapa Kurawa yang dipimpin oleh Begawan Durna guru dari Pandawa dan Kurawa, di sana juga terdapat saudara Prabu Kresna, yaitu Prabu Baladewa raja di kerajaan Manduro. “Selamat datang Paman Durna, kaka Baladewa, dan para Kurawa di kerajaan Dwarawati” sambut Kresna ramah. “iya,lama tidak jumpa ngger..” kata Begawan Durna. “terima kasih sambutannya adek Kresna” kata Prabu Baladewa.
Prabu Kresna langsung mengadakan pertemuan dengan para utusan Hastina itu, juga dihadiri juga oleh Raden Samba Wisnubrata, anak dari Prabu Kresna sendiri, Raden Arya Setyaki, pahlawan Dwarawati, serta Patih Udawa, patih kepercayaan dari Prabu Kresna. “pertama tama ada urusan apa Paman Durna dan kaka Baladewa datang jauh jauh ke Dwarawati ini?” tanya Kresna. “Kami datang ke Dwarawati ini karena mendengar sebuah berita tentang kecantikan Putri kerajaan Dwarawati ini. “yang menjadi idaman para Raja,Bangsawan,dan Kesatria dari manapun.” Kata Begawan Durna. “putri mana yang Paman maksud?” tanya Kresna. “Halah,kau ini Kresna jangan pura pura tak tahu,siapa lagi kalau bukan putrimu Dewi Prantawati” jelas Durna. “jadi yang Paman maksudkan adalah Dewi Prantawati.” Kata Prabu Kresna. “Kresna,Kaka datang jauh jauh ke Dwarawati ini untuk melamar putrimu, Dewi Prantawati untuk Raden Lesmana,putra Prabu Duryudana.” Terang Prabu Baladewa. Kresna diam sejenak memikirkan tentang lamaran Prabu Baladewa tersebut,mengingat Raden Lesmana adalah orang yang bodoh dan manja. Sebenarnya Dewi Prantawati telah dijodohkan dengan seseorang,tapi ia sendiri pun masih ragu ragu.”Bagaimana Kresna,apakah kau mau menerima lamarang ini?, aku sendiri Prabu Baladewa yang melamarkan Putrimu Dewi Prantawati untuk Raden Lesmana” tanya Baladewa.” Bagaimana ya kaka,aku sendiri juga bimbang dengan lamaran yang paman Durna dan Kaka Baladewa tawarkan.” Kata Kresna mengungkapkan apa yang ia pikirkan. persoalan yang Kresna hadapi ini memang bukan sembarangan, Dewi Prantawati adalah Putrinya, sedangkan Raden Lesmana adalah orang yang dungu dan manja, tentu saja ia tidak mau memberikan putrinya pendamping yang manja seperti Lesmana,Tapi mengingat yang melamarkan adalah Prabu Baladewa, Raja dari Manduro yang masih memiliki hubungan darah dengannya.ditambah lagi Sri Begawan Durna, yang merupakan Gurunya sendiri. “kau tidak perlu ragu Kresna,walaupun Lesmana adalah anak yang Manja dan lumayan dungu. Tapi ia hebat,ngger.” Kata Begawan Durna. Kresna berpikir keras akan tawaran Paman Durna itu. “baiklah paman, aku menerima lamaran Raden Lesmana untuk puteri saya Dewi Prantawati” kata Kresna memberi izin. “terima kasih Kresna,engkau memang bijak dalam memberi keputusan” puji Prabu Baladewa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar