Navigasi Web

PUTRI DAN IKAN LELE

PUTRI DAN IKAN LELE

Pada suatu hari minggu, Putri baru saja bangun dari tidur dan ingin pergi ke halaman rumah untuk memeriksa sungai di depan rumahnya. Putri sangat senang karena air sungai didepan rumahnya kering. Putri yang gembira itu langsung lari kedapur dan mengambil jaring untuk menyeser ikan disungai itu. Saat Putrii ingin mengambil ikan-ikan itu, tiba-tiba dia meloncat ketakutan dan berlari karena mendapati seekor ikan lele yang bisa bicara.

Putri .yang masih penasaran dengan ikan itu, dia kembali menemui ikan lele tersebut dan bertanya ke ikan lele itu "Mengapa kamu bisa bicara? Dan dari mana asalmu? Apakah kamu seorang pangeran yang dikutuk? Siapa namamu? Berapa umurmu? Dimana kamu tinggal? Bagaimana kamu bisa berubah? " Tanya Putri. Ikan lele itu terkejut dengan pertanyaan-pertanyaan dari Putri " Bagaimana aku bisa menjawab semua pertanyaan itu?" Jawab ikan lele. " Maaf, aku masih penasaran?" Tanya Putri. " Jadi, aku bukan pangeran aku adalah anak biasa sepertimu." Jawab ikan lele. " Jadi seperti itu, lalu kenapa wujudmu seekor ikan? Apa sebabnya? " Tanya Putrii. " Jadi aku disumpahkan oleh Ibuku karena dia sudah kehilangan kesabarannya dan tak bisa mengendalikan amarahnya kemudian mengubahku menjadi seekor ikan." Jawab ikan lele. "Jadi seperti itu ceritanya, sabar yaa pasti Ibumu sekarang sedang menangis dan mencarimu." Jawab Putri. "Pastinya.." Sahut ikan lele.

Kemudian Putri mengajak ikan lele itu berkenalan "Sebentar, kita belum saling kenalkan, perkenalkan namaku Putri." Kata Putri. " Iya, salam kenal namaku Rio. " Jawab Rio. Setelah mereka berbicara, Leli menemukan solusi dari masalah Rio, Putri segera mengambil Rio dan memasukkannya ke dalam ember kemudian bergegas kerumah Ibu Rio. Diperjalanan Rio khawatir dengan keadaan Ibunya dan ia terus menyebut " Ibu, Ibu, Ibu". Putri yang mendengar kekhawatiran Rio, kemudian mencoba menenangkannya dengan menyanyikan sebuah lagu. Saat Putri bernyanyi Rio mengikutinya dan bernyanyi bersama disepanjang perjalanan.

Beberapa saat kemudian Putri dan Rio sampai didepan rumah Rio. Putri melihat Ibu Rio sedang duduk sambil menangis menyebut nama Rio. Putri kemudian menghampiri Ibu Rio " Assalamualaikum Bu... Apa benar ini Ibunya Rio?" Tanya Putri. " Waalaikumsallam, Iya saya Ibunya Rio, kamu bisa tahu saya dan nama anak Ibu dari mana nak?". "Jadi seperti ini Bu, tadi saat mencari ikan di sungai, saya menemukan ikan lele yang bisa bicara. Saya dimintai untuk menemui Ibu dan mengembalikan anak Ibu yang berwujud ikan lele. Jadi seperti itu Bu." Jawab Putri. " Iya nak Ikan lele itu anak Ibu, dia sudah Ibu ubah menjadi seekor ikan." Kata Ibu. " Iya Bu tadi Rio itu juga sudah cerita ke saya. Ini Bu saya kembalikan anak Ibu." Jawab Putri. " Terimakasih ya nak, kamu sudah mengembalikan anak Ibu." Kata Ibu. "Sama-sama Bu." Jawab Leli. Kemudian Rio yang wujudnya masih seekor ikan meminta maaf kepada Ibunya " Bu maafkan anakmu ya, aku salah sudah jahat pada Ibu, Rio menyesal Bu." Ucap Rio sambil menangis didalam ember. " Iya nak." Jawab Ibu. Kemudian setelah beberapa saat Putri pamit pulang. Setelah Putri pulang, Ibu melepaskan Rio ke kolam belakang rumahnya. " Rio kamu disini dulu ya, Ibu mau pergi ke pasar dulu ya." Kata Ibu. " Iya bu." Jawab Rio. Kemudian Ibu pergi kepasar untuk membeli kebutuhan rumah. Kakak Rio yang bernama Rey pulang. " Duhh lapar banget nih, Ibu masak apa ya?" Kata Rey. Kemudian Rey kedapur, dan tak menemukan makanan apapun. " Eh kan Ibu punya kolam ya, pasti ada ikannya.". Rey yang berinisiatif untuk memancing kemudian dia mengambil umpan dan pancing. Rio yang kelaparan didalam kolam melihat sebuah cacing dan memakan cacing itu, dan ternyata itu adalah umpan pancing Rey. Kemudian Rey menarik pancingnya dan mendapatkan ikan lele perwujudan dari Rio. Rey pun langsung menyembelih dan memasak lele perwujudan dari adiknya sendiri. " Emm enak sekali ya ikan ini nggak sia-sia aku menunggu lama.". Beberapa saat kemudian Ibu pulang membawa belanjaan yang banyak. " Assalamualaikum" salam Ibu. " Waalaikumsallam bu." Jawab Rio. " Kamu sudah pulang nak, sudah makan belum?" Tanya Ibu. " Sudah bu, baru aja selesai." Jawab Rey. " Lah kamu makan apa nak, Ibu belum masak apa-apa lo?" Tanya Ibu. " Rey tadi mancing dikolam belakang bu, terus Rey dapet ikan lele yang besar terus Rey masak. Itu masih ada dimeja sisa Rey tadi." Jawab Rey. " Ya Allah nak itu ikan lele perwujudan adik kamu, kok kamu makan nak." Kata Ibu sambil menangis. " Ya ampun jadi aku makan daging adik aku sendiri dong, maafkan aku bu." Jawab Rey. Kemudian Ibu dan Rey mengubur Rio dan mendoakannya. Setelah kejadian itu hidup mereka berdua dipenuhi rasa penyesalan dan kesedihan.

Pesan-pesan yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah kita sebagai anak yang harus menyayangi, dan berbakti kepada orang tua tidak boleh sesekali menyakiti atau melukai orang tua kita. Kita harus bisa membahagiakan mereka sampai mereka menutup mata untuk selamanya. Semakin tua usia mereka juga semakin besar kesabaran dan ganjaran yang kita terima. Ingat tetap sayangi mereka. Dan jangan pernah mengambil atau memakan sesuatu tanpa seizin orang yang punya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post