Kisahku dan Keluargaku Di Bulan Puasa dan Lebaran 2022

Dibulan Puasa dan Lebaran ini terasa sangat amat berbeda dengan Puasa dan Lebaran tahun lalu. Bedanya Mbah kali ini tak bisa ikut menuanaikan Puasa dan Lebaran bersama, karena Allah lebih sayang Mbah daripada kami menyayanginya. Puasa tahun lalu sangat amat indah dan berharga bagiku dan keluargaku disana terakhir nya aku bisa puasa bersama Mbah dipuasa tahun lalu Mbah agak bolong-bolong ya puasanya wajarlah sudah tua tapi aku pujuk mbahku untuk ikut puasa tapi jika mbah nggak tahan aku ambilin makan deh nggak papa mbah puasa setengah hari. Adzan pun terdengar kami sekeluarga bebuka dengan yang manis-manis tak lupa dengan mbah aku ambilkan nasi dan teh untuk mbah berbuka sebelum berbuka aku bacakan do'a berbuka puasa dulu mbah yang mengikuti doaku agak kesusahan, tapi nggak papa, 30 hari kulali bersama Mbah puasa bersama dan hal diatas aku ulangi bersama mbah dalam bulan Ramadhan ini, nggak terasa aja besok sudah lebaran, sorenya setelah berbuka aku pamit izin ke mushola untuk takbir bersama teman-teman lalu beberapa saat kemudian aku pamit lagi izin ikut takbir keliling dan puang malam sekali setelah pulang aku lihar Mbah udah tidur aku yang sudah ngantuk juga menuju kamar untuk tidur dan menyambut hari esok dengan penuh suka cita. Tahun lalu Lebaran terasa amat indah dan berharga bagiku dan keluargaku karena disana kali terakhir aku, mbah, dan keluargaku lebaran bersama, pagi-pagi nenek dan ibu sudah siap didapur menyiapkan jajanan untuk tetamu yang datang, ibu yang membangunkan kami sekeluarga untuk segera mandi dan pergi shalat it, kami yang kemarin baru beli baju baru langsung dipakek untuk dipamerin ke temen-temen, kedua Nenekku dirumah sedang berdandan agar terlihat cantik dan bersinar walaupun sudah keriput, pulang shalat it langsung bermaaf-maafan satu sama lain sambil nangis atas segala kesalah yang diperbuat, setelah itu pergi kerumah nenekku yang ibu dari bapakku disana kita berlima bermaaf-maafan berbincang-bincang dan memakan jajan sambil melihat balon yang berhamburan dilangit, kedua nenekku sudah bersiap dikursi dan menyiapkan THR untuk cucu-cucunya, setelah pulang langsung keliling kerumah tetangga dengan baju lebaran yang baru dong pastinya sampai 1 RT dan pastinya capek tapi rasa capek itu terbayarkan dengan banyaknya THR dikantongku, pulang kerumah taunya udah tengah hari belum lagi sorenya ada silaturahmi kesana dan kemari iss capek deh. Namun Puasa dan Lebaran kali ini berbeda Mbah yang tak lagi bersamaku dan keluargaku harus pergi meninggalkan kami tanpa pamit padaku, Namun kelihatannya Mbah sudah tenang dan senang disana, Mbah bisa Lebaran dengan teman-temannya yang sudah menunggunya disana pasti seru...

Pastinya kali ini jika saat berkumpul pasti ada yang beda dari sebelumnya dan jika terdengar kata "Mbah e" pasti semua nangis. Tapi pastinya sebelum Lebaran kami kerumahnya Mbah dulu sambil nyirami rumahnya, kasih bunga biar wangi dan mendo'akan agar mbah tenang disana Aminnn.

Pesan terakhir yang belum tersampaikan ke Mbah yaitu " Mbahhh maafkan kesalah cucu-cucumu ini ya mbah karena bandel, nakal, nggak nurut, keras kepala, cerewet dan banyak salahnya ini ya mbahh, Sebenarnya aku sudah puas mbah aku bisa mendampingimu disaat kau tidur sebelum Mbah pergisaat ku terbangun dikamar kok rame aku bangun ternyata mbah sudah pergi, aku menangis dan menangis. Untuk menebus kesalahanku aku gendong saat mbah mandi terakhir kalinya, lihat mbah pakai baju yang cantik, dan mengantarkan mbah ke rumah baru mbah. Maaf ya mbah saat tahlilan aku 3 atau 4 hari nggak ikut mendo'akan mbah, tapi setelah itu aku ikut kok mbah, tapi maaf juga kalau pas malam jum'at aku lupa baca Yasin sama kirim do'a, tapi aku usahain setiap malam Jumat aku kirim Yasin sama doa buat mbah dah ya mbah aku nggak amu nangis lagi aku nggak mau ikut sedih pokokmya maafin keluarga ini ya mbah maaf kami telah berbuat kesalahan yang sangat banyak padamu semoga Mbah tenang ya mbah disana sama teman-teman mbahh

I LOVE YOU MBAHH❤️