KAMPUNG HALAMANKU PESING KONENG
KAMPUNG HALAMANKU PESING KONENG
Oleh : Rifki Ahmad Darmawan
Siswa SMP Negeri 197 Jakarta
Ya, sepeti yang sudah kalian baca di judul Pesing Koneng. Tempat ini merupakan rumah saya, saya hidup dan melakukan aktivitas sehari – hari di sana. Membantu orang tua, jalan – jalan, dan belajar. Untuk bermain saya hanya di rumah karena lingkungan saya yang sangat tidak mendukung kondisinya, entah itu dari segi kebersihan maupun dari segi budaya.
Terutama Pasar Pesing Koneng yang terkenal karena pasarnya yang ramai dan selalu padat saat pukul 06.00 sampai 09.00. Saking padatnya pembeli dan penjual, sampah – sampah yang ada di Pasar Pesing terabaikan bahkan menumpuk sampai sejajar dengan tinggi tanggul. Para petugas kebersihan juga kewalahan karena sampah yang ada di Pasar Pesing sangat banyak dan sangat berserakan, penyebab lainnya yaitu karena kepadatan penjual dan pembeli yang agak merepotkan para petugas kebersihan. Bahkan para masyarakat sekitar saja tidak peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar rumahnya. Got yang penuh dengan sampah dan airnya yang sangat hitam, terkadang bisa mampet dan dapat menyebabkan banjir. Tak jarang saya menemukan bangkai tikus yang berserakan di tengah jalan, sungguh menjijikan. Sarang nyamuk yang berada di setiap genangan, ember tak terpakai, pot.
Tapi lama – kelamaan mereka mulai sadar akan kebersihan dan kerapihan lingkungan sekitar rumah mereka beserta Pasar Pesing. Dengan program kerja bakti yang diadakan setiap seminggu sekali, mereka saling bahu – membahu untuk membersihkan lingkungan sekitar. Untuk kebersihan pasar telah ditangani oleh petugas kebersihan dan para penjual di sana, setiap penjual yang hendak menutup gelarannya atau dagangannya harus membersihkan bekas sampahnya setidaknya disapu dan dirapihkan. Ya walaupun tidak bersih 100%, yang namanya pasar terbuka pasti kotor lagi karena debu yang dibawa angin.
Mulai dari got yang berada di pemukiman masyarakat sekitar telah dikeruk sampah dan lumpurnya yang membuat got dangkal. Dari pengerukan tersebut saya melihat banyak sekali sampah dan lumpur yang menjadi penyebab banjir selama ini. Tempat yang menjadi sarang nyamuk telah dibersihkan, bahkan petugas fogging pun dikerahkan untuk memberantas nyamuk yang meresahkan warga sekitar. Sampah – sampah yang berserakan telah dibuang ke tempat pembuangan sampah, kayu dan besi yang masih bisa digunakan dikumpulkan dan dibuat menjadi barang – barang yang berguna untuk masyarakat.
Pasar Pesing dan pemukiman kami pun bersih dan rapih. Bahkan sekarang sudah tersedia tempat sampah yang tertata di setiap rumah, tanaman yang banyak dan tentunya membuat udara menjadi sejuk, tempat untuk anak – anak bermain, tempat santay para ibu – ibu, dan tempat ngopi untuk bapak – bapak. Got yang bebas sampah meskipun warnya masih hitam karena masih terdapat lumpur, tidak ada lagi sarang perkembang biakkan nyamuk. Dan pasar yang sudah tertata kerapihan dan kebersihannya, mulai dari tempat sampah dan tempat cuci tangan yang telah disediakan. Batas – batas lapak juga dibuat agar para pembeli dapat bertransaksi dengan leluasa dan tidak menimulkan kepadatan. Parkiran untuk kendaraan roda dua juga sudah dibuat untuk meminimalisir kemacetan yang diakibatkan oleh motor para pembeli yang diparkir secara sembarangan.
Pada intinya kita harus menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan sekitar kita, karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan melakukannya? Menunggu agar orang lain yang melakukannya atau bahkan pemerintah? Tidak mungkin jika kalian tidak melakukannya terlebih dahulu. Sikap cinta terhadap lingkungan pun juga harus ditanamkan dari dini karena jika tidak ada yang memiliki sikap cinta terhadap lingkungan maka bumi ini akan hancur dan kehidupan pun berakhir.
Hiiii, perkenalkan nama saya Rifki Ahmad Darmawan. Saya lahir di Jakarta, 10 Juni 2005. Kini saya sudah lulus dari SMPN 197 Jakarta dan akan melanjutkan ke tingkat berikutnya yaitu SMA. Jika kalian ingin mengenal saya lebih dekat, bisa hubungi saya melewati Email : [email protected], No. WA : 085691736860, IG : Rifki Staring.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Haiii Kak Rifki... Artikelnya inspiratif banget!
Hehe iya