BAB 2
Hari senin hari dimana pertama kali Angelina sekolah. Pukul 5 subuh seperti biasa Angelina mandi setelah mandi Angelina salat, terus Angelina menyiapkan baju dan peralatan untuk sekolah yang baru beli kemarin oleh ibu Farah.
Walaupun peralatan sekolah Angelina sebatas pulpen 3rb an, pensil 1rb, dan penghapus1.5rb.
“Angelina, ayo turun nak sarapan dulu nanti kamu telat ke sekolah aja” ibu Farah teriak dari arah dapur.
“Iya bu, sebentar dikit lagi Angelina sudah siap kok” Angelina pun langsung bergegas ke ruang makan untuk sarapan. Pukul 6 pagi tiba-tiba ada yang mengetok pintu rumah Angelina.
“Iya tunggu sebentar!” ibu Farah langsung lari kecil untuk melihat siapa yang datang. Dan yang datang dan mengetuk pintu rumah Angelina adalah si pria nyebelin kemarin yang bernama Felix.
“e-eh nak Felix ayo masuk dulu, nak”. Ibu mengajak Felix untuk masuk ke dalam dan mempersilakan felix duduk di ruang makan “ nak Felix ingin makan dulu sebelum berangkat?” ibu Farah bertanya kepada Felix yang sudah dianggap seperti anak laki-lakinya.
“Tidak bu, terima kasih penawarannya saya sebelum kesini sudah makan kok” jawab Felix.
“jadi Angelina sudah siap buat berangkat ke sekolah?” Felix menatap Angelina dingin yang mengisyaratkan secepatnya Angelina bersiap.
“I-iya kok aku udah selesai makannya” jawab Angelina sedikit ketakutan dan buru-buru mengambil sepatu.
“ibu aku berangkat sekolah dulu ya bu.ayo Felix kita berangkat!”. Ajak Angelina ke Felix dan berpamitan kepada ibu.
“Saya pamit ya ibu Angelina, makasi banyak” Felix pun keluar dari rumah Angelina dan panasin kendaraan. “ibu… aku titip salam ya ke ayah dan Agatha”. Teriak Angelina dari depan pintu sambil melambaikan tangan ke ibu Farah.
Selama perjalanan Angelina dan Felix hanya diam saja hanya ada suara knalpot dan angin.
Angelina memutuskan untuk bersuara agar tidak hening.
“Felix, apa masih jauh perjalanan kita ke sekolah?”. Felix hanya diam saja tidak ingin menjawab pertanyaan Angelina.
Selama perjalanan aku sangat bete dan bosan banget si Felix tidak ingin mengobrol dengan Angelina.
Baru kali ini Angelina menemukan cowok sedingin dia kok bisa ada kulkas berjalan lebih dingin dari pada es batu. 30 menit berlalu sampai juga di sekolah baru Angelina.
Wah! Ternyata sekolah nya gede juga ya dan rata-rata orang kaya semua. Angelina sangat beruntung. Dalam hati Angelina sambil kegirangan.
Saat aku ingin masuk ke dalam sekolah itu tiba-tiba Felix memegang tangan Angelina dan berkata “ayo bareng denganku! Kau tidak tau dimana kelasmu kan?” Angelina hanya bisa menuruti dia saja.
Angelina berjalan menuju ke dalam sekolah Angelina tiba-tiba menjadi pusat perhatian semua murid yang ada di sekolah ini. Ada yang menatap Angelina histeris, ada yang menatap kaget, dan ada yang menatapnya sinis sepertinya dia membenci Angelina.
Angelina tiba di ruangan kepala sekolah atau kepsek. “permisi pak, ini Angelina yang waktu itu menelpon bapak” . Angelina langsung menunduk memberikan hormat kepada kepsek itu
“ kamu Angelina ya? Oh iya sebelum kamu benar-benar resmi masuk ke sekolah ini kamu nanti akan ikut test pembelajaran ya, nak”. “siap pak” Angelina sangat tidak sabar.
“ Felix nanti kamu antarkan dia ke tempat tesnya ya, karena temen mu satu lagi dia ada urusan, makanya dia tidak bisa membantu anak baru”. Felix menghela napasnya “iya pak”. Angelina melihat raut wajah si Felix yang tiba-tiba wajahnya kesal mendengar temannya itu.
Tuh anak kebiasaan banget si dari kemarin ada urusan tapi ke gep sama gw lagi nongkrong di café. Felix sangat kesal sama temannya karena tidak becus bekerja.
“Woi! Felix!” teriak seseorang dari belakang Felix dan Angelina.
“lix kenapa si lu gw panggil ga jawab-jawab” temannya kesal terhadap Felix. “dari mana lu jam segini baru datang?!” ketus Felix. Temannya hanya bisa ketawa kecil seperti tidak ada dosa.
“Eh siapa ni lix? Pacar baru lu? Cantik juga”. Angelina merasa di notice oleh temannya. “bukan… dia anak baru yang kepsek bilang minggu lalu”. Temannya tiba-tiba kasih tangan yang mengisyaratkan untuk berjabat tangan dengan Angelina.
Angelina menerima tangannya dan memperkenalkan diri ku “hai, salam kenal aku Angelina”.
“Kalau saya Albert, by the way lo jangan ngomong aku,kamu. Karena kalau di kota bahasa gaulnya lo sama gw”. Angelina senyum aja mendengar ucapan si Albert.
“Al lo anterin dia ke kalas tes ya gw pengen ke belakang sekolah dulu!”. Albert pun tau apa yang akan dilakukan temannya di belakang sekolah. “ okeh gw anterin si Angelina dah sana dah lu” tiba-tiba tangan Angelina di genggam oleh Albert.
“Angelina lo baru pertama kali masuk sekolah ya?” Tanya Albert sambil menatapku, tetapi Angelina tidak menjawabnya karena Albert menatap Angelina jadi Angelina deg-degan.
Angelina mengatur napas sebisa mungkin ini pertama kalinya Angelina deg-degan melihat cowok kalau sama Felix Angelina biasa saja.
“i-iya aku pertama kali masuk s-sekolah..” jawab Angelina terbata-bata karena Albert terus menatap Angelina.
“oh hati-hati ya disini banyak pembully, apalgi cewek mereka menyebar gossip yang tidak-tidak”.
Angeliat merasa takut tapi disisi lain Angelina senang cowok setampan Albert sangat baik walaupun agak bandel juga si.
Angelina merasa sudah sangat akrab sama si Albert dan sampailah ke ruang tes. Angelina pamit ke Albert untuk masuk kelas dan Albert pun pergi entah kemana. Pembelajaran pertama Angelina akhirnya di mulai.
Meanwhile di belakang sekolah Felix sedang merokok “Felix,,, lo ngerokok mulu dari kemarin gw liat lo udah abis 4 batang rokok”. Felix tidak ambil pusing dengan omongan si Albert. “lix cewek yang namanya Angelina dia dari keluarga tidak mampu ya?”. "Hmmmm"kata Felix.
“Tapi dia cantik orangnya baik” ucapan Albert sambil membayangkan muka si Angelina.
“kalau lo suka kenapa lo ga tembak dia saja?” kata Felix.
“Ga dah gw liat waktu yang tepat buat tembak dia. Masa baru kenalan dan first time ketemu langsung gw pacarin anak orang” jawab Albert sambil bermain handphone.
Jam istirahat telah tiba Angelina keluar dari kelas yang memutuskan untuk ke kantin untuk makan siang bekal dari ibunya. Karena makanan di sini terlihat mahal bagi Angelina.
Saat Angelina ingin ke kantin Angelina bertemu sekolompok perempuan. “WOI ANAK BARU!” teriak salah satu perempuan dari kelompok itu yang berisi 5 orang. Mungkin dia adalah ketua geng itu dan perempuan itu menghampiri Angelina dan berkata “anak baru lo tuli ya? Gw sapa lo jawab donk ga tau sopan santun apa?!”. Angelina ketakutan badannya gemeteran.
Si cewek itu berbisik “anak baru gw ga tau lo siapa, tetapi lo jangan mendekati pacar gw si Albert dan Felix!” Angelina hanya kaget sedikit apa yang dikatakan si cewek yang sedang berdiri di sampingya. “lo dengar ga si?! gw pukul lu ya!!!” si cewek itu sangat kesal dan ingin memukul Angelina.
Saat ingin memukul tiba-tiba “Ada apa ini?! Pada ngumpul-ngumpul?” sontak si cewek tidak jadi memukul Angelina karena mendegar suara Albert dan Felix yang sedang berjalan ke arah mereka.
“Angelina?!” Felix sama Albert kaget bersamaan saat melihat Angelina ada dibawah lantai dengan keadaan gemeteran. Albert kasih tangan ke Angelina untuk membantunnya berdiri. “are you ok?” Tanya Albert. Angelina tidak meresponnya.
“Maurind, apa yang lo lakukan ke Angelina?!” Albert membentak si cewek yang tadi membully Angelina dan cewek itu bernama Maurind dia mempunyai geng di sekolah ini yang cukup terkenal dan sering membully orang yang dia tidak suka.
Angelina sudah termasuk di list Maurind sampai kapanpun Angelina bakal di kejar terus sama si Maurind ampe Angelina keluar dari sekolah ini.
“Apaan si! Orang gw ga apa-apain dia kok gw cuman ingin ajak kenalan buat masuk geng gw bert!”. Albert dan felix tau bahwa si Maurind ini berbohong karena Maurind adalah anak kepala sekolah jadi mereka sudah sangat dekat.
Tanpa basa-basi Albert dan Felix meninggalkan tempat itu untuk membawa Angelina ke kelasnnya. Sementara itu Maurind mukanya sangat kesal melihat Angelina di gandeng dua orang cowok yang dia sukai.
“liat saja lo Angelina gw bikin lo mati rasa sekolah disini!” gumam Maurind.
Sesampai di kelas Angelina masih sedikit ketakutan Felix pun berusaha menenangkan dia dengan cara memberi air minum.
“nih… lo minum dulu gw tau lo masih ketakutan” menyodorkan minuman ke Angelina.
Tumben banget si Felix perhatian biasanya kek kulkas. Pikir Angelina sambil mengambil air minum dan si Albert hanya melihat Angelina saja. Angelina berasa seperti ada yang melihat dia dengan cara yang sebelumnya yang bikin Angelina deg-degan.
Angelina tidak tahan dengan keadaannya sekarang dia dilihatin oleh dua cowok tampan.
Walaupun Felix dingin orangnya tapi menurut Angelina dia tampan juga dan baik. Padahal sebelumnya Angelina biasa saja melihat Felix, tetapi kenapa sekarang Angelina jadi deg-degan juga. Bahayaa ini sangat berbahaya! Pikir Angelina dengan hati tak terkontrol.
“A-anu aku sudah baik-baik saja kok kalian boleh pergi…” Angelina gugup dan salting Angelina pura-pura mengambil sesuatu di tasnya padahal Angelina hanya memalingkan wajahnya.
“Serius nih lo baik-baik saja?” Tanya Albert.
“i-iya kok aku baik-baik saja lagipula dikit lagi sudah bel pelajaran” jawab Angelina dengan memberikan senyumannya yang manis sangat manis yang baru dilihat oleh Albert dan Felix.
Mereka berdua langsung terpesona oleh senyuman Angelina mereka merasa hati mereka sudah tak terkontrol melihat senyuman manis Angelina.
Felix pun yang dikata orangnya dingin dia langsung terhipnotis oleh senyuman Angelina.
Apa-apaan ini kenapa aku deg-degan melihat senyuman Angelina aku saja tidak menyukai cewek lagi semenjak putus dengan mantan ku. Begitu gerutu Felix dalam hati.
Pikiran Albert berbeda dengan Felix dia merasa sangat jatuh cinta pada perempuan yang sekarang ini dia tatap dia sangat ingin lebih dekat dengan Angelina dia sudah tak sabar.
Suara bel berbunyi Felix dan Albert keluar dari kelas Angelina untuk berpisah.
Untuk Angelina dan kalian semua yang sebenarnya tidak tau kenapa Albert dan Felix sering diincer oleh siswi lain karena imereka adalah selain jadi pensuruh kepsek mereka juga ketua osis dan wakil osis di sekolah itu.
Albert yang dikenal ketua osis yang ganteng, mapan, baik, dan anaknya gampang gaul. Dan Felix yang dikenal wakil osis yang ganteng, putih, dingin, dan tinggi walaupun cuman lebih tinggi 3 cm sama Albert. Albert tingginya 178 cm dan Felix 181 cm.
Pukul 4 sore waktunya Angelina pulang. Sekarang ini Angelina sedang beres-beres perlengkapannya untuk pulang. Angelina keluar kelas menuju gerbang sekolah selama berjalan Angelina mikirin apa dia akan stay di sekolah ini? Hari pertama saja dia sudah dibully gimana seterusnnya?.
Sampai di gerbang Albert memanggilnya. Angelina mencari sumber suara itu dan ternyata Albert ada di tembok gerbang “Angelina gw antar ya. Si Felix katanya tidak bisa anterin kau pulang”. Angelina hanya iya saja dan akhirnya mereka berangkat untuk pulang.
“Ibu…. Aku pulang” teriak Angelina dari depan pintu. “eh anak ibu sudah pulang, loh kamu dianter siapa lagi? Pacarmu?” ibu selalu senang apabila ada laki-laki yang bareng dengan Angelina.
“bukan bu… dia temennya Felix” jawab ku.
“oh… ayo nak masuk dulu” ajak ibu Farah. Akhirnya Albert menceritakan Angelina saat di sekolah dan dirinya sendiri juga.
“Albert balik ya bu, sudah mau magrib” pamit Albert ke ibunya Angelina dan Angelina.
“iya nak, hati-hati dijalan ya!”. Albert salim sama ibunya Angelina dan pulang. Angelina langsung ke kamarnya untuk tidur.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar