Kipas Elektrik.

Kalau ku berhenti mengarahkan kipas ke mataku, mungkin mataku akan terbakar.

Gagang kipas elektrik yang bersentuhan dengan kabel menghasilkan suara yang unik.

Telingaku sakit jika ku tutup salah satu sisi kipas elektronik, suaranya akan terdengar makin nyaring dan udara yang dikipaskan lebih sedikit.

Kipasnya sempat berhenti.

Kipas itu berhenti lagi.

Sekali ditekan, dia mati.

Terus terusan ku nyalakan, dia akan berhenti lagi sendiri.

Dan dia berhenti untuk selamanya.

Sepertinya mataku akan terbakar.

Panas.

Ah kipas itu masih bisa di nyalakan, tetapi saat ku letakkan untuk menulis, kipas itu mati.

Dia sekarat.

Dia tidak akan hidup lagi.

Tidak bisa di paksakan, putaran nya sangat lemah.

Sepertinya kipas itu telah habis energinya.

Kurasa harus menyerah untuk malam ini, untuk mengisi batrai nya saya harus pergi ke kamar lain, sedangkan mata saya panas dan energi saya juga sudah melemah, atau bisa di bilang malas.

Selamat jalan, angin yang menuju mata, dan pembuatnya, kipas elektrik kecil berwarna biru langit.