Fauna:Prolog #1
Di tengah salju yang berjatuhan,samar samar terlihat seseorang dengan tubuh yang pendek seperti anak kecil sedang berlari. Hujan salju yang sedikit mereda mempersilahkan untuk kita melihat selengkapnya dari orang itu. Ia memakai jubah panjang berwarna merah polos. Kepalanya ditutupi seluruhnya oleh topeng kain berwarna biru tua yang terlihat seperti kepala boneka pinguin.
Angin mulai bertiup lebih kencang. Salju yang berjatuhan semakin banyak. Tas selempang orang itu yang berwarna cokelat muda melayang tidak beraturan tertiup angin dingin, bak ingin melepaskan diri dan terbang bebas di angkasa.Nampaknya sebentar lagi akan terjadi badai salju.
sepatu bot kuning nya sesekali membuat kakinya terperosok ke salju, seringkali membuatnya hampir jatuh ketika sedang berlari. Walau begitu, ia tetap berlari. Sepertinya ia ingin cepat cepat mencari tempat untuk berlindung dan beristirahat sebelum badai salju akan datang.
Nafasnya terengah engah, sepertinya dia sudah mulai kelelahan. Salah satu kakinya terperosok lagi. Kali ini membuat dirinya terjatuh ke tumpukan salju yang sangat dingin tetapi empuk.
dengan kedua tangannya yang nampaknya memakai sarung tangan kuning menolakkan tubuhnya dari tanah. Ia bangkit dan tangannya refleks mengecek tas selempang yang ia bawa. Tangannya meraba raba isi tas nya, memastikan bahwa tidak ada satupun barang bawaannya yang hilang. Ia lalu menghela nafas, dan melihat ke sekeliling. Hanya ada salju putih, salju di mana mana sejauh mata memandang. Nampaknya ia sudah tersesat di tengah gurun salju yang luas ini.
Ia melanjutkan perjalanannya, kali ini dengan berjalan. Tanpa tau harus kemana, tanpa tau arah. Tanpa ada orang di sekitar.
Salju mulai turun lebih deras, menyusahkannya untuk melihat keadaan sekitar walau bisa di pastikan hanya ada salju dan salju. Ia terduduk.menekuk kakinya, Melipat kedua tangannya, dan menaruh kepalanya di sana. Sepertinya Ia pasrah. Terdengar isakan dari dirinya. Sepertinya ia mulai menangis. Sedikit demi sedikit bagian bawah mata topeng kain yang ia gunakan nampak pembekuan, seperti ada air yang menempel di sana lalu membeku akibat cuaca dingin.
Semakin keras suara tangisannya, namun tidak ada yang bisa mendengarnya. Ia menangis dengan keras hingga ia lelah mengeluarkan suara. Ia pelan pelan menghentikan tangisannya untuk beberapa saat, lalu dari dalam ia meniup-niup topengnya dengan nafasnya.
Ia mengangkat kepalanya ke atas. Ia meneriakkan sesuatu secara keras dengan suara serak yang terdengar seperti anak kecil miliknya. Namun kata kata itu tidak begitu terdengar jelas, dikarenakan desauan angin dingin yang semakin kencang.
-Bersambung
repost karna yang sebelumnya sedikit bermasalah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar