Perpustakaan. Semua orang sudah tidak asing lagi dengan kata satu ini. Tempat ini menjadi sarana untuk meningkatkan literasi siswa dan siswi di sekolah. Membaca dan menulis juga termasuk dalam bidang literasi. Literasi bisa di artikan sebagai serangkaian kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari literasi itupun juga, banyak orang yang membuat karya. Aku termasuk dari sebagian banyak orang tersebut.

Dahulu aku pernah malas untuk membaca maupun menulis, karena membaca dan menulis sangatlah tidak seru dan membosankan. Sampai pada suatu hari aku diajak oleh guru untuk pergi ke perpustakaan umum keliling yang sedang singgah di dalam area sekolah. Dari awal melihat buku-buku yang tertata rapi di kayu yang berurutan indah itu, aku mulai tertarik dengan salah satu dari sekian banyak buku disana. Aku mengambil buku yang berisi tentang bagaimana cara meningkatkan minat baca dan menulis pada diri sendiri hingga bisa mencapai masa depan yang indah. Secara tidak sadar aku menyukai buku itu. Setelah membaca aku mulai tahu bahwa membaca apapun yang penting juga jalan untuk meraih masa depan yang diinginkan. Dan pada hari itupun tiba. Dimana aku mengikuti lomba menulis yang pertama kali diikuti semenjak diriku di lahirkan di bumi ini. Dan penuh syukur kuucapkan, aku memenangkan lomba itu meskipun harus jatuh dan bangkit berulang kali.

Faktanya, perpustakaan juga bisa hidup seperti kita jika banyak yang mengunjunginya. Perpustakaan selalu digunakan untuk membolos setaip pelajar pada jam pelajaran di zaman sekarang. Sungguh kasian perpustakaannya bukan?. Yang seharusnya digunakan untuk tempat mencari ilmu dan tempat para orang-orang yang telah merencanakan masa depannya dengan membaca, malah digunakan untuk hal yang sangat tidak diperlukan. Bagaimana?, sudah kasian kah kalian kepada perpustakaan?.

Perpustakaan yang kita tau hanyalah tempat untuk terus membaca. Namun aslinya perpustakaan memiliki manfaat yang lebih besar dari pada itu semua. Seperti contohnya, menjadi tempat untuk perencanaan tujuan masa depan yang sudah direncanakan dengan membaca setiap materi yang akan ia hadapi kedepannya untuk menggapai masa depan.

Kalian tahu tidak?. Pada data perpustakaan nasional di tahun 2021. Indonesia memiliki 113.541 perpustakaan sekolah. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara pemilik perpustakaan sekolah terbanyak kedua setelah India. Dengan jumlah perpustakaan sekolah tersebut, seharusnya tingkat literasi siswa Indonesia tidak selalu rendah, bukan?.

Oleh karena itu, perpustakaan sekolah lebih diharapkan untuk dapat berperan dalam meningkatkan literasi siswa siswi di Indonesia. Guna mencapai tujuan itu, perpustakaan sekolah dan daerah tidak boleh lagi hanya menjadikannya sebagai gudang penyimpanan buku yang dibiarkan begitu saja. Perpustakaan sekolah dan daerah sangatlah perlu ataupun wajib untuk dihidupkan sebagai rumah literasi bagi semua orang.

Maka dari itu, Ayo tingkatkan membaca dan menulis!. Tingkatkan lagi semangat untuk membaca dengan sarana perpustakaan yang ada. Dengan begitu, kita semakin meningkatkan minat baca di Indonesia yang sangat jauh dibawah rata rata.

"Gapailah masa depan yang cerah dengan membaca dan menulis sebagai kemampuan yang lumrah".

**