Guru adalah orang tua kedua kita disekolah. Dimana mereka mengajar kita, membagi ilmu kepada kita, memperhatikan kita layaknya anak mereka sendiri.

Bu Anik. Bu Anik adalah guru sekaligus wali kelas kita, guru pertama yang aku kenal semasa masuk ke MTS ini. Beliau sangatlah baik terhadap kita, dimana kita selalu dipuji, dinasihati, dan masih banyak lagi kebaikan yang telah beliau berikan kepada kami.

Pada suatu hari, dimana disaat itu temanku sedang mempunyai masalah dengan salah satu teman ku juga, masalahnya bahkan hampir merusak pertemanan mereka. Ya, masalahnya hanya karena suatu barang atau perkataan yang membuat salah satu pihak terdinggung atau tidak terima. Disitulah Bu Anik datang ke kelas kita dengan senyum ceria nya itu dan berbicara seperti ini

"Ga boleh bertengkar ya, kita disini itu semuanya keluarga. Ga ada yang bisa membeda bedakan kita, kita semua ini satu, bukan berbeda beda. Kalau ada yang bertengkar, teman lainnya harus menolong nya dengan cara melerai pertengkaran itu. Kita harus saling membantu satu sama lain, ga boleh saling cuek cuek an sesama teman, apalagi teman kelas. Denger semuanya?".

Disitulah perkataan Bu Anik ditutup, dan disaat yang bersamaan setelah Bu Anik meninggalkan kelas, semua anak-anak yang berada dikelasku seperti sedang memikirkan apa yang baru saja Bu Anik bicarakan.

Guru yang saat ini kumiliki, sangatlah berbeda dengan guru-guru sebelumnya. Bagaimana tidak, guru TK, MI, dan sekarang guru MTS dimulai dari perkataan, perilaku, dan kegiatan sehari-hari sangatlah berbeda dengan guru-guru yang sebelumnya. Guru yang sekarang, menurutku lebih perhatian, lebih ramah, lebih sering meluangkan waktunya dengan kita semua. Memang, guru sebelumnya juga sangat baik dan sangatlah banyak kenangan yang terjadi, bahkan tidak akan terlupakan.

Guru TK mungkin sudah melupakan murid-muridnya yang dulu masih kecil, sering menangis, sering mengadu, sering bermain, sering bercanda dengan beliau yang dulu masih sangatlah muda. Namun sekarang, bahkan sudah ada yang mempunya cucu. Bahagia? ya, merekalah guru yang pertama kali mengajariku tentang huruf, huruf hijaiyah, dan mengeja kata dengan baik.

Guru MI yang masih mengingatku sebagai gadis jangkung dalam seangkatan disekolahku. Mereka guru yang membuatku lebih mengenal banyak ilmu pengetahuan. Beliaulah yang mengajariku apa arti dari pintar, apa arti dari serius, dan apa itu arti dari kehidupan luar yang bahkan belum kita jelajahi sama sekali.

Kita sangatlah diwajibkan menyayangi mereka, dan terutama menghormati mereka. Karena tanpa mereka, kita tidak akan bisa membaca, menulis dengan lancar. Mereka lah yang telah membuat kita pintar mengerjakan tugas-tugas yang saat ini diberikan oleh guru-guru.

Terimakasih telah mengajarkan kita apa artinya ilmu, dan terimakasih telah mengajarkan kita semua ilmu tanpa adanya rasa lelah sama sekali. Kalian lah orang tua pengganti disekolah kita, dan kalian sama sekali tidak menginggalkan amanah yang orang tua kita berikan kepada kalian.

Terimakasih sekali lagi, tanpa kalian kita tidak bisa melakukan semuanya dengan sangat lancar.

"Guru terbaik adalah, guru yang berhasil mewujudkan cita-cita muridnya"-veve

Nama: Ravena Airfiansyah

Kelas: 7F

Asal Sekolah: MtsN 2 Jember

Tempat Tanggal Lahir: Jember, 4 Agustus 2010