Ringkasan Cerita:

Alif awalnya bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan di sekolah umum dan menjadi insinyur seperti Habibie, idolanya. Namun, ibunya ingin dia belajar agama di pesantren. Meskipun awalnya menolak, Alif akhirnya masuk ke Pondok Madani (PM), sebuah pesantren modern di Jawa Timur. Di sana, ia bertemu dengan lima sahabat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia: Raja, Baso, Said, Atang, dan Dulmajid.

Di bawah menara masjid pondok, keenam sahabat ini sering berkumpul dan bercita-cita keliling dunia. Mereka terinspirasi oleh nasihat salah satu guru mereka, yaitu "man jadda wajada" (siapa yang bersungguh-sungguh, pasti berhasil). Kehidupan pesantren yang penuh tantangan, kedisiplinan, serta pelajaran tentang kehidupan, persahabatan, dan kerja keras mengubah pandangan Alif tentang pendidikan dan masa depan.

Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan kerinduan terhadap kampung halaman, Alif dan teman-temannya terus mengejar mimpi-mimpi besar mereka, seperti yang mereka bayangkan di bawah lima menara masjid, tempat mereka sering berkumpul dan berbagi impian.