Keresahan selama during
Keresahan Selama Daring
Setahun sudah Corona melanda negeri tercinta ini, dengan kasus yang semakin hari semakin meningkatl. Di karantina-pengobatan-karantina mandiri-sembuh atau meninggal. Begitu siklus yang dilalui selama satu tahun ini. Ketakutan-kepanikan yang selalu merasuki diri masyarakat hingga mengakibatkan kehebohan dimana-mana pada awalnya, karena takut akan #stayathome dengan tidak diperbolehkan keluar rumah sama sekali. Membuat masyarakat berlomba-lomba membeli dan memasok persediaan bahan pokok di rumah, tidak tanggung-tanggung mereka bahkan membeli lebih dari yang dibutuhkan tanpa memikirkan kalau orang lain juga berkebutuhan sama seperti mereka.
Sama halnya dengan beraktivitas. Bekerja, berkegiatan, dan bersekolah pun di rumah. Semua serba di rumah, agar dapat memutuskan rantai penyebaran corona ini. Kita sampai harus membuat kebiasaan baru yang biasanya sering menghabiskan waktu di luar, sekarang dianjurkan untuk tetap di rumah. Awalnya sulit memang, tidak terbiasa dan rindu untuk keluar selalu menghasut agar menyampingkan anjuran pemerintah itu.
Sekolah yang biasanya bisa menghabiskan seharian penuh di sekolah atau kegiatan tambahan di luar jadi berubah setelah kebijakan pemerintah ditetapkan. Termasuk dengan kegiatan belajar mengajar tatap muka yang dulunya murid dapat leluasa bertanya kepada guru jadi terhambat dan mengakibatkan kurangnya kepahaman dalam proses pembelajaran. Bagaimana tidak?, Sekolah yang jarang di beri pekerjaan rumah sekarang jadi selalu ada kerjaan rumah. Iya kalau kami paham dengan materi yang disampaikan, kalau tidak?, bisa apa kita yang tidak aktif di depan guru?.
Bertanya? Sudah sering kali dicoba dan diterapkan, tapi kebanyakan guru hanya akan menjawab kepada murid yang dianggapnya pintar saja. Seperti disaat ada seorang murid mencoba bertanya secara pribadi kepada gurunya, bukanya dijawab beliau malah mengacuhkan begitu saja pertanyaan muridnya ini. Namun saat salah satu murid aktif dalam grup kelas bertanya kepada beliau, beliau dengan mudahnya menjawab murid tersebut tanpa menggubris pertanyaan murid pertama tersebut. Apakah ini yang dinamakan "kalau tidak tahu silahkan bertanya?," Tapi saat bertanya bukannya dijawab malah seperti ini.
Begitu juga dengan tugas, memang tidak begitu membuat jengkel karena setiap hari saat tidak ada kerjaan jadi menyisihkan waktu untuk membaca atau mengulang kembali pelajaran yang diajarkan. Tetapi, ada saatnya guru memberi tugas sehari penuh dengan deatline yang tidak manusiawi. Tugas dengan materi yang belum dijelaskan, belum dipahami, dan saat ditanyakan bagaimana cara mengerjakannya beliau tidak menggubris pertanyaan tersebut seharian penuh. "Apa salahnya sih membalas sedikit saja penjelasan yang bisa membantu murid sendiri?" Sampai terheran kami satu kelas dengan beliau.
Selain itu, ada juga yang selalu menghantui disetiap memikirkan "akan jadi apa aku nanti?," Atau "akan melanjutkan di mana aku nanti dengan situasi yang seperti in?". Selalu seperti itu saat merenung sendiri, aku yang memiliki banyak keterbatasan, aku yang memiliki mimpi seakan semakin jauh untuk dicapai dengan diriku yang serasa tak berkembang ini membuatku selalu berpikir ulang akan jadi apa aku nanti, akankah mimpiku itu terwujud dengan diriku yang seperti ini?. Apakah mungkin?. Resah saat memikirkan masa depan. Waktu yang semakin berlalu, kelas XII yang akan menanti kedepannya membuatku seakan ingin melupakan segalanya. Tapi bagaimanapun itu sudah kewajiban bukan?, Usaha dan kerja keras saja yang perlu ditingkatkan. Maka hasil tidak akan mengkhianati semua itu. Meski banyak kesulitan diawal.
Rindu rasanya bertemu kembali dan melakukan kegiatan dulu, sebelum Corona melanda. Ingin sekali berkumpul lebih lama, saling membagi keluh kesah selama di rumah dengan teman atau berkonsultasi dengan guru. Seperti saat datang ke ruang konseling untuk curhat atau sekedar berbincang biasa. Aih sudah lama rasanya tidak bercengkerama dan menggoda guru-guru seperti dulu. Pun dengan kelucuan teman sekelas saat jam kosong. Maka kelas yang tadinya tegang atau senyap, seketika akan jadi ruang karaoke, bahkan tempat audisi unjuk bakat. Betapa rindunya dengan momen-momen itu. Tidak selalu senang gembira memang, tapi itulah yang membekas untuk diingat dan dirindukan. Menunggu kapan kesulitan ini akan berakhir yang bisa dilakukan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar