BAB 2
Perang yang diakhiri dengan perdamaian.
Pada suatu hari hiduplah dua orang raja. Kerajaan Awan dipimpin oleh raja shaibun dan kerajaan api dipimpin oleh raja Jirad. Mereka mempunyai pasukan yang sangat banyak. Kekuatan yang dimiliki pasukan Awan Dan pasukan api sama kuat. Kedua Raja itupun bertempur. Pasukan pertama dikerahkan, semua pasukan mati. Pasukan kedua dikerahkan, nasibnya pun sama. Pasukan ketiga dikerahkan, hasilnya masih sama. Tak ada yang tersisa, semua pasukan binasa. Tak ada yang kalah dan tak ada yang menang. Pasukan ke empat dikerahkan. Hingga Akhirnya tersisa 2 orang. Satu orang bernama Sian dari kerajaan Api dan satu orang bernama Miraj, dari pasukan Awan. Hanya mereka yang tersisa..
Mereka saling berhadapan, tak ada yang lain. Raja mereka hanya memerintah tidak ikut berperang. Di tempat itu, dengan sisa tenaganya Sian berkata pada Jirad, "kenapa kita seperti ini? Kenapa kita harus berperang?." Jirad menjawab, "Bukankah kerajaanmu yang mulai duluan?." Sian heran dan berkata lagi, "menurut informasi kerajaanmu yang duluan." Lama mereka berdebat hingga akhirnya mereka tak menemukan alasan atas peperangan yang telah terjadi. Akhirnya keduanya berdamai. Mereka berdua berniat untuk menemui raja mereka, tapi apa yang terjadi..., Raja mereka pun sudah tiada. Entah pergi kemana.
Nah, pelajaran yang kita bisa dapatkan adalah untuk berdamai tak perlu menunggu banyak jatuh korban dan jangan berperang sebelum ada alasan.
Rabu, 31 Maret 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar