Namaku Rakha Badzlin Zabran. Aku adalah anak tunggal. Ayahku sudah lama tiada. Laki-laki gagah yang sangat kusayangi itu berpulang ketika aku berusia 8 tahun. Sejak saat itu aku tinggal bersama Ibuku. Kami hidup dalam kesederhanaan.

Ibuku adalah seorang perempuan berwajah lembut dan manis. Di mataku, dia lah perempuan paling cantik di dunia. Cantik wajahnya dan indah hatinya. Dia selalu bekerja keras sebagai pedagang online supaya aku dapat merasakan duduk di bangku sekolah hingga titik ini.

Ibu juga selalu menanyakan tentang PR-ku. Ketika aku kesulitan mengerjakan PR, dia terkadang membantuku untuk menyelesaikannya. Ibu selalu memberikan yang terbaik untuk aku bersekolah.

Sejak Ayah tiada, Ibu menggantikan peran ayahku dengan sabar dan kasih sayang. Ketika aku melakukan kesalahan, dia selalu memaafkannku. Ibuku selalu bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhanku. Ibu juga berperan sebagai guru bagiku. Dia lah yang mengajariku banyak hal. Mulai dari membaca saat dibangku TK sampai saat ini ia juga masih mengajariku berbagai macam hal. Ia juga mengajariku cara beribadah sewaktu aku kecil. Ibu memiliki sifat yang rendah hati kepada orang lain dan memiliki tekad yang kuat untuk membesarkan raga dan jiwaku.. Beliaulah yang paling memiliki rasa kasih sayang yang besar terhadapku. Ketika aku sakit, Ibu sangat berusaha agar aku lekas sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa.

Ibu terlihat sangat sehat dan bugar, tetapi aku tahu bahwa ia sangat lelah. Aku selalu berada di hati Ibuku yang membuat kasih sayangnya tidak terbatas. Tidak ada yang mampu meniru kasih sayang Ibu kepadaku.

Ibu seperti lilin di kegelapan yang menyinariku ketika aku kehilangan arah. Dia juga adalah orang yang percaya diri untuk berinteraksi dengan orang lain. Aku sangat sayang kepada Ibu sehingga aku harus melakukan yang terbaik agar beliau dapat bahagia. Walaupun kami hidup dengan sederhana, tetapi Ibu mengajariku bersyukur karena masih banyak orang-orang yang lebih susah dari kami. Ibuku juga mendukung cita-citaku dengan semangat dan kasih sayangnya.

Aku sangat sayang kepada Ibu karena telah melahirkanku, merawatku, dan membesarkanku serta jasa-jasanya yang telah ia berikan kepadaku. Apapun yang diberikannya akan selalu aku ingat dan selalu tersimpan di dalam hati.

Aku ingin Ibu bahagia dan bangga memiliki putra seperti aku. Salah satu yang dapat membuat bahagia adalah aku berhasil lolos seleksi tim Paskibraka Kecamatan Brandan Barat tahun 2022. Walaupun hanya mengibarkan bendera di Kecamatan, tetapi itu sudah membuat Ibu bangga dan bahagia. Yang paling aku ingat dari masa itu adalah saat saat pelantikan dan pemasangan pangkat bunga teratai sebagai anggota Paskibraka bersama 3 Kecamatan membuat seluruh orang jadi terharu. Termasuk Ibu dan aku sendiri. Tidak lupa juga saat kami anggota Paskibraka mengibarkan dan menurunkan sang merah putih pada 17 Agustus 2022 yang membuat Ibu dan keluargaku senang dan bahagia. Walaupun hanya itu yang dapat kuberikan, tetapi Ibu sudah sangat bangga dan bahagia.

Apa yang kulakukan tidak seberapa jika dibandingkan pengorbanan Ibu untukku. Aku tahu sampai kapan pun, aku tidak akan dapat membalas apa yang telah Ibu berikan. Bagiku bisa membuat Ibu selalu tersenyum sudah sangat membahagiakan. Semoga aku tidak pernah membuat Ibu menangis. Ibu seperti malaikat tanpa sayap bagiku. Cinta sepanjang hayat. Membahagiakannya merupakan salah satu cita-citaku. I Love My Mom very much.

Profil Penulis

Rakha Badzlin Zabran, lahir di Langkat 3 Februari 2010. Remaja penggemar sepak bola ini sekarang siswa kelas 7 di MTs. Al Washliyah Lubuk Kasih Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat Provinsi Sumatra Utara. Penulis dapat dihubungi melalui surel [email protected] dan WA 085961080718