RAMADHAN YANG BERBEDA
Ramadan yang Berbeda
Menyambut dan melaksanakan bulan Ramadan adalah hal yang menyenangkan bagiku karena bulan tersebut berbeda dengan bulan lainya , dan diriku selalu teringat dengan kisah ramadanku tahun lalu
April tahun 2020 adalah bulan yang membuat kisah Ramdanku sedikit berbeda dengan Ramdan tahun-tahun yang lalu. Pada saat itu dikabrakan bahwa virus jahat bernama korona merajalela di Indonesia bahkan di dunia. Kemudian tersiar kabar yang sedikit menyayat hati yaitu bahwa seluruh warga Indonesia dilarang mudik atau pulang kampung .
Mendengarkan kabar tersebut, aku sedikit sedih karena tidak bisa berkumpul bersama keluarga besar seperti tahun-tahun yang lalu.
Tapi tidak apa-apa karena aku masih bisa VC dan telponan dengan keluarga besarku walaupun hanya bisa melihat wajahnya tanpa memeluk. Walaupun tidak beretemu dengan keluarga besar, kekecewaan sedikit terobati karena aku masih bisa berkumpul dengan keluarga dekatku, teman, kerabat dan saudara. Meskipun sedih , ada juga cerita yang menyenangkan yang aku dapatkan di bulan Ramadan tahun 2020.
Aku mendapat kabar bahwa saat hari raya Idul Fitri nanti masjid boleh melaksanakan salat Id atau salat hari raya Idul Fitri. Suasana hatiku saat itu berubah derastis, bahagia luar biasa. Sebelumnya dikabarkan bahwa tidak ada akan diadakan salat Id berjamaah di masjid karena virus korona masih meraja. Tapi setelah mendengarkan kabar bahwa akan diadakan salat Id berjamaah, hatiku sangat bahagia dan saya sangat bersemangat untuk menyambut hari raya Idul Fitri. Mendengar berita itu saya juga juga semakin bersemangat menjalakan ibadah puasa.
Setiap hari diberikan kelancaran dan kemudahan di bulan Ramadan. Hal yang paling indah adalah ngambuburit keliling depan rumah dan ke tempat nongkrong lainnya walaupun masih harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Diikuti saja dengan tertib demi menjaga keselamatan bersama.
Tak terasa 30 hari sudah aku melakanakan ibadah puasa Ramadan dan sebentar lagi hari raya Idul Fitri. Sayang, malam menyambut hari raya tanpa ada suara takbiran dan takbir keliling naik mobil. Untuk mengobati rasa sedih, saya dan keluarga menghabiskan malam tersebut dengan takbiran di rumah bersama orang-orang tersayang. Bersolawat dan menyiapkan sajian untuk hari raya Idul Firti.
Alhamdulilah akhirnya puasa Ramadan saya jalankan dengan baik. Hari kemenangan pun tiba. Hari lebaran. Hari pertama lebaran yang penuh dengan tangisan kebahagian. Diawali dengan salat Id, lalu berziarah ke kubur kakekku.
Sepulangnya, langsung meminta maaf dan kepada orang tuaku dan saudara-saudaraku. Setelah itu menyantap sajian istimewa khas lebaran, dan VC dengan keluarga jauhku.
Begitulah Ramadanku tahun lalu. Tak bisa berkumpul bersama keluarga dan sahabat secara utuh. Walaupun tidak bisa berbuka bersama dan lebaran bersama keluarga besar, tapi tidak apa-apa. Saya masih bisa berkumpul dengan kerabat dekatku dalam keadan sehat walafiat.
Ramadan tahun ini tidak banyak berubah mungkin. Pembatasan masih dilakukan walauoun tidak seketat tahun lalu. Ada beberapa kelonggaran yang diberikan. Salat di masjid mulai dibolehkan tetapi harus mematuhi protokol kesehatan. Apapun itu, harapanku masih bisa dipertemukan dengan Ramadan tahun ini.
Kudoakan semoga Ramadan dan hari raya Idul Fitri ini tahun ini penuh dengan kebahagian dan semoga virus korona segera hilang dari muka bumi ini. Amin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisannya bagus banget, kak. Semangat, semoga menang
Terimakasih atas doa dan dukungannya