Nasihat Guruku Penerang Perjalananku

Rahmat Anugrah

SMK Negeri 3 Tanjungpandan Belitung

Ada seseorang yang perduli dengan kami ,pemuda yang menjadi harapan bangsa ini yang rela bersusah payah mendidik, memberi semangat dan memotivasi kami agar nanti NKRI berjaya dikemudian hari. Seseorang itu dikenal dengan panggilan guru.

Guru adalah pahlawan yang berjuang tanpa tercantum namanya dalam sejarah. Bila nanti kami menjadi orang hebat di masa depan, orang-orang hanya mengenal nama kami tanpa tahu siapa yang telah mengajari dan mendidik kami sehingga kami jadi orang hebat hari ini. Kepada guru-guru kami, kami berterimakasih atas segalanya yang telah engkau berikan secara ikhlas dan tulus.

Guru, engkau berikan cahaya dari kegelapan pikiran kami sehingga kami mengerti jalan hidup ini. Kami selalu ingat nasihat-nasihat yang engkau sampaikan. "orang hebat bukanlah ia yang sukses paling cepat. Orang kuat bukanlah ia yang mampu memikul beban paling berat, akan tetapi orang hebat itu ialah orang yang bersungguh-sungguh dalam berniat hingga membawanya pada kesuksesan. Orang kuat ialah yang mampu bertahan dalam kesulitan dan kesengsaraan dalam berproses mencapai tujuan" . Kini kami percaya pada kata itu. Ketika hati kami di goyahkan dengan penghianatan yang menyakitkan dan membuat kami ingin menyerah ditengah jalan. Kami juga merasakan bagaimana sulitnya pengorbanan dan perihnya penderitaan mencapai kesuksesan. Kami ingat nasihat-nasihat guru dan kembali kuat, tak mudah menyerah.

Dulu ketika aku terpilih menjadi ketua OSIS, memimpin banyak kepala yang memiliki watak yang berbeda-beda, disitulah aku belajar bagaimana arti sebuah harapan yang ingin diwujudkan demi target pencapaian visi misi setiap seksi bidang. Setiap hambatan dan kegagalan pasti ada dalam satu proses perjalanan mewujudkan keinginan bersama karena menyatukan pikiran dan perasaan setiap anggota itu sulit. Ada yang Ingin begini dan ada yang ingin begitu. Terkadang ada pula hilang komunikasi antar anggota. Itu semua memicu masalah dalam organisasi.

Dari semua masalah dan pertengkaran yang terjadi diantara kami, yang paling menyakitkan adalah penghianatandi dalam organisasi. Kami berkomitmen menjaga rahasia setiap anggota agar hubungan pertemanan semakin erat. Tetapi malah sebaliknya, bukan mempererat pertemanan tetapi malah menghancurkannya dengan penghianatan. Dari segala kesalahan yang pernah kami lakukan hanya penghianatan yang sulit untuk dimaafkan. Disinilah peran guru sangat besar. Guru meluruskan pandangan kami yang keliru.

Guru kami berpesan untuk kami yang sedang bermusuhan permusuhan tidak akan menyelesaikan permasalahan. Tetapi bagaimana perasaan kecewa bisa lagi percaya?. Tetapi guru tak pernah lelah menasihati kami. Lama kelamaan kami mengerti bagaimana artinya dewasa, bahwa rahasia hanya diri kita yang bisa menjaganya.

Berkat nasehat guru yang selalu membersamai kami dalam menjalankan organisasi, kepemimpinan yang saya jalankan bisa berjalan baik dan persoalan dapat diselesaikan dengan baik. Nasihat itu menjadi bekal dalam berorganisasi di masa depanku.

Kepada guruku, semoga engkau diberikan ridho Ilahi atas jerih payah yang engkau berikan untuk mendidik kami selama ini.

Penulis bernama Rahmat Anugrah. Ia lahir di Tanjungpandan, 14 Januari 2006. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan di SMKN 3 Tanjungpandan, kelas 10, program keahlian Perhotelan. Ia bisa dihubungi melalui W: 081997446160 atau [email protected]