Menjauhi Pergaulan Bebas Demi Masa Depan yang Cerah
Hii disini saya Rahma Aulia Zahrafa. Siswi MTSn 2 Jember dari kelas 7F, akan membahas seputar pergaulan bebas.Pasti kalian sudah tidak asing dengan apa yang dimaksud pergaulan bebas. Pergaulan bebas merupakan sebuah proses interaksi antara seorang dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang maupun hukum agama serta adat kebiasaan.
Contohnya seperti: merokok, seks bebas, tawuran, mengkonsumsi minuman keras,kehidupan malam dalam konteks negatif, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Saat ini sudah banyak remaja yang melakukan pergaulan bebas yang di perkirakan sekitar 63% baik laki-laki maupun perempuan yang melakukan seks bebas, dan bahkan mengakibatkan sekitar 11% diantaranya mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.Adapun dampak dari pergaulan bebas yang menyebabkan remaja diusia belasan tahun bisa terjerumus ke pergaulan bebas.
Seperti lemahnya kontrol diri, gaya hidup, kurangnya nilai keagamaan yang ditanamkan dalam diri seorang remaja, kurangnya perhatian dari orangtua,keluarga,lingkungan,tingkat pendidikan keluarga yang minim,hingga penyalahgunaan internet.
Apalagi sekarang di masa era globalisasi kita harus pintar - pintar mengunakan teknologi, jangan sampai kita lalai dalam mengunakan nya.Karena banyak tontonan yang tidak sepantasnya untuk kita tonton, seperti salah satu contoh nya yaitu tontonan pornografi.Tetapi masih banyak sekali remaja-remaja di luar sana yang masih menonton tontonan yang tidak pantas,salah satu penyebab nya adalah tidak ada dampingan dari orang tua
Banyak akibat pergaulan bebas yang dapat merugikan para remaja. Mulai dari menurunnya prestasi, putus sekolah, hingga hamil di luar nikah.Contoh nya yang ramai di bicarakan saat ini bahkan sampai viral, yaitu kasus ratusan anak hamil di luar nikah hingga menyebabkan putus sekolah yang terjadi di Ponorogo, Jawa Timur tergolong rendah dibandingkan daerah lain.
Berdasarkan data Pengadilan Agama Ponorogo, 125 pemohon dispensasi nikah dini dikabulkan karena alasan hamil dan melahirkan.Selain itu pihak pengadilan juga mengabulkan 51 anak yang memohon dispensasi kawin dengan alasan pacaran. Total ada 176 pengajuan dispensasi nikah dini yang dikabulkan.Memang kami tidak menampik di Ponorogo memang ada. Iya ada. Namun dibandingkan kabupaten tetangga kami jauh lebih rendah.Dibandingkan dengan Trenggalek, Malang, Jember dan Bojonegoro kami lebih rendah.
Melihat kondisi tersebut,solusi yang terbaik untuk mengurangi dampak tersebut yaitu dengan:
-Selektif dalam Memilih Teman. Karakter seseorang bisa terbentuk dari siapa dia berteman.
-Berpendirian Kokoh. Pendirian yang kokoh bisa membuat remaja tidak mudah terbawa arus pergaulan bebas.
-Perbanyak Kegiatan Positif.
-Ingat dengan Orang Tua.
-Mendekatkan Diri dengan Agama.
Demikian cerita yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat,saya berharap untuk kedepan nya sudah tidak ada kasus seperti ini lagi dan bisa menjadi renungan bagi kita sebagai generasi muda untuk menjadi jauh lebih baik lagi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar