Sinopsis:

“Biarkan cinta berjalan sesuai dengan skenarionya. Jangan kau ganggu jalannya karena keegoisan semata. Belum tentu apa yang kau pikirkan, terjadi selayaknya kemauan.” Begitu kata Amak.

“Aku tak terlalu peduli pada cinta. Tapi aku yakin, dia akan mengetuk hatiku saat waktunya telah tiba.” Demikian ucap sahabatku.

“Menurut Abang, kalau suka sama seseorang, jangan sukai kelebihannya saja, kekurangannya harus disukai juga. Karna, tresna itu suka sama semuanya Neng.” Celoteh abang bakso dekat rumahku.

Jika cinta menjadikan dunia milik berdua, maka kisah cintaku tetap menjadikan dunia milik bersama. Jika cinta dibangun oleh dua pasang tangan, maka cintaku dibangun oleh puluhan tangan. Banyak tangis yang tumpah karena keegoisan cintaku. Ramai nasihat yang memupuk jalinan kasihku. Ratusan doa berpilin, mengharap akan tegaknya asmaraku. Tapi akankah semangat, pengharapan, dan isak mampu mewujudkan renjanaku?

Outline:

1. Awal mula

2. Tentang aku, Rahayu

3. Karyawan baru toko buku, Dirga

4. Tertarik pada Dirga

5. Berkenalan dengan Dirga

6. Masalah di tempat kerja

7. Mulai pendekatan

8. Ditembak Hasan

9. Hari-hari bersama Dirga

10. Dilamar politikus

11. Pernyataan cinta dan penolakan

12. Asmara Dirga

13. Kematian Amak

14. Bahu Hasan

15. Gosip miring

16. Tanpa kabar

17. Membuka hati

18. Akhir renjanaku