Raditya Zahirul Ramdani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Cilok Edy

Cilok Edy

Cilok adalah kuliner jajanan yang banyak ditemui di Indonesia,cilok banyak disukai banyak orang.biasanya cilok dijual menggunakan gerobak,cara pembuatan nya biasanya berbeda beda ada yang dari tepung,dan daging.Cilok Edy banyak disukai banyak orang bahkan jualan gerobak nya pun di tutupi tenda kecil,bukan hanya di Jember banyak juga cabang-cabang cilok Edy yang tersebar di beberapa wilayah contohnya:Lumajang,Bondowoso,dan Probolinggo. Dari segi rasa ciloknya sangat enak karena terbuat dari daging,saya sering beli cilok Edy meskipun ada yang lebih dekat saya lebih suka cilok Edy.Pertamanya saya masih tidak tau cilok Edy tetapi saudara saya mengajak membelinya,wah ternyata ciloknya enak dan juga banyak orang yang membeli.Tempatnya cabang Jember yaitu di Jl. Kalimantan No.86, Tegal Boto Lor, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Cilok ini bukanya sekitar jam 10.00-21.30. Cilok Edy dimiliki oleh pak Harsono yang ada beberapa cabang dan di Jember sekarang ada 4 rombong.Dikabarkan pemilik cilok ini memiliki 3 apartemen,13 rumah kontrakan dan sawah,dan pak Harsono juga sudah menunaikan haji pada tahun 2019 lalu. Tidak hanya anak-anak yang membeli cilok Edy,mahasiswa,bapak-bapak pun juga membeli cilok Edy,usaha cilok ini di buka sejak tahun 1997 sampai sekarang.Biasanya saya beli bersama saudara atau adik saya,Saya selalu mengantri saat membeli cilok Edy,apalagi saat tidak covid banyak mahasiswa yang berdatangan untuk mengisi perut yang kosong. Penghasilan pak Harsono selaku pemilik cilok Edy sangat banyak yaitu Rp5.000.000 dari empat rombong Dan sebelum covid bisa sampai Rp8.000.000 per hari,pak Harsono memiliki karyawan 10 orang,5 orang berjualan langsung menggunakan gerobak sedangkan 5 orang lagi meracik dan memasak cilok.Cilok Edy merupakan usaha yang dilakukan oleh pasangan suami istri Harsono dan Siti Fatimah, sebelumya bapak Harsono bekerja becak.namun Ide awal berjualan cilok dari ayahnya, yang juga berjualan cilok di Bali.Sementara di Jember, masih belum ada cilok yang bahannya terbuat dari daging, yang ada hanya dari tepung. Akhirnya, pak Harsono menangkap peluang itu dan mulai berjualan cilok,Modal awal dulu paling hanya Rp 20.000, Uang itu untuk membeli daging lalu diolah oleh istrinya menjadi cilok. Kemudian, pak Harsono memasarkan cilok ke berbagai tempat.Pak Harsono berangkat pukul 06.30 WIB untuk berjualan cilok secara keliling.Terutama di sejumlah sekolah yang ada di Kecamatan Sumbersari hingga Kecamatan Kaliwates. Pertama kali berjualan, cilok tidak terjual habis. Bahkan, ketika menjual ke sekolah, wali murid tidak memperbolehkan anaknya membeli cilok karena merupakan jenis makanan baru.Karena mendapat dorongan dari istri untuk bersabar, Harsono kembali menjual cilok secara keliling,Perjuangan pak Harsono berjualan cilok secara keliling selama lima tahun membuahkan hasil. Nama Cilok Edy mulai dikenal masyarakat. Wali murid yang awalnya tak mau membeli, kini mulai ketagihan karena memiliki rasa yang berbeda,sebelumnya bapak Harsono hanya memiliki 1 rombong dia ingin menambah rombongnya tetapi tidak ada modal,tetapi pak Harsono memberanikan diri untuk mengajukan kredit uang ke perbankan senilai 15 JT.Uang itu digunakan untuk membeli rombong hingga lima rombong.Bersabarlah dalam melakukan pekerjaan karena dalam bersabar kita akan membuahkan hasil.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Radit bilek

18 Jul
Balas



search

New Post