Part -48
Tiba-tiba, keluar segerombolan orang bertubuh besar dari rumah itu. Langkah mereka tampak sangat terburu-buru. Segera masuk dalam mobil sedan yang baru saja datang menjemput.
Hiks, hiks,
Hanna dan Dhiva bertatapan sejenak, jelas suara tangisan ini berada didekat mereka. Hanna diam. Pura-pura tak mendengar. Namun, nampaknya ia memang sedang mencari perhatian Hanna. Suara tangisan itu bertambah nyaring ditelinganya.
“Ugh, dasar hantu caper.” Hanna merutuk pelan. Entahlah, ia sudah terlalu bosan menghadapi hantu penasaran, apalagi dalam suasana menegangkan seperti ini.
Sret, sepasang tangan tak berpemilik menyeret lengan Hanna. Membawanya pergi entah kemana.
“Loh? Hanna kemana?” Chika berseru kaget.
“Aisha, Hanna dibawa kemana? Kejar dong!” Dhiva membatin cemas. Sementara teman-temannya bingung mencari Hanna.
“Sudahlah, biarkan ia bersama Hanna sebentar.”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren bangettt!!
Lanjuttt! I like it! Semangat!