Part -44
“Hah? Amanda?” Ketiganya melongo tak percaya.
“Pantas saja!” Dhiva berteriak tiba-tiba.
“Lihat ini!” Dhiva menarik secarik foto dari saku bajunya.
Yeah, itu adalah foto Amanda yang sedang duduk di ayunan. Dengan rambutnya yang dikuncir kuda, dan baju kasualnya yang tetap terlihat rapi.
“Trus, apa hubungannya teriakan tadi sama foto ini?”
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
lanjut kaak! akhirnya post yang udha di tunggu2 dateng
uwaaaaaaaawww setelah sekian lama ><
Lanjut kak! Selalu kutunggu cerita ini! Btw, ini sampai part brp? Kykny panjang banget ya!
Iyyaa, tunggu aj smpe jd buku yaa, hehehe:)
akhirny post jg. kutunggu sudah... lanjut y. semangat. ku penasaran niii
sipp, thx yaaa uda baca smpe sini:)
Lajut!,Kak aku udah Follow kakak ya
okkeyy, makasii yaa
sama sama