Qonita Husna Zahida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Part -40

“Iya, emang kenapa?” Qilla balik bertanya.

“Uhm, kamu mau kasi kado buat kucing?” Hanna kembali bertanya. Ragu.

“Eh?” Qilla mengerutkan dahinya bingung.

“Iyaa kan? Kamu tadi bilangnya mau kasi kado buat ‘sesuatu’, bukan ‘seseorang’.” Hanna memperjelas kalimatnya.

“Upss, bukan, bukan itu maksudnyaa.. tapi, eh, tapii maksudnya itu…,” Qilla menggeleng kuat-kuat. Sedikit tergagap menjawabnya. Entah karena bingung atau gugup. Memutus kalimatnya yang belum rampung.

“Tapi apa?” Hanna bertanya tak sabaran.

“Uhm, buat hantu Aisha,” Akhirnya Qilla bersedia menjelaskan lebih baik.

Whatttt?! Seriusan mau ngasih dia kado?” Matanya membulat kaget. Separuh tak percaya.

“Iya, yang nyuruh kan kamu!” Qilla menjawab pasti.

“Eh, iya sih. Ngga sengaja lupa,” Hanna terkekeh pelan.

“Uwaww bangettt lohhh! Pasti berbunga-bunga tuh hantu Aisha nya, kalo tau kamu mau ngasih dia kado, hihii,” Hanna melanjutkan. Terkikik geli membayangkannya.

“Yeah, meskipun hantu bisa kapan saja dapetin barang apapun yang dia mau, tapi tetep ajaa, dikasih kado sama manusia itu pasti rasanya uwaw banget!” Ucap Hanna lagi.

Qilla tersenyum miring. Tak tahu harus berkomentar apa. Temannya yang satu ini, memang suka sekali menggodanya. Tapi, entah mengapa dirinya merasa hanya dialah satu-satunya teman yang paling setia, dan paling perhatian padanya dari sekian banyak teman-teman di sekelilingnya. Langka menurutnya.

“Mau beli apa Qil?” Hanna bertanya. Bingung menatap sekian banyak aksesoris yang terpajang di hadapannya. Jika sudah ditentukan jenis barang yang akan diberikan pada hantu Aisha, tentu saja akan lebih mudah memilih barang yang tepat.

“Mmm, apa yaa?” Qilla balik bertanya.

Meski keduanya sama-sama teman hantu Aisha, namun nyatanya Hanna lebih dekat dengannya. Karena ia memiliki kemampuan itu. Dapat melihat penampakan hantu Aisha sesuka hatinya, meski hantu Aisha dalam kondsi sedang tak ingin dilihat oleh siapapun.

“Mending buku aja ngga sih? Menurutku itu lebih bermanfaat,” Hanna mengajukan pilihan lain.

“Emang bakalan dipake sama hantu Aisha?” Qilla menatapnya sangsi.

“Mungkin. Tapi, kalo aku perhatiin nih ya, dia itu tipe orang yang, ups salah. Maksudku, tipe hantu yang pendiem. Dia tuh lebih suka mngekspresikan dirinya lewat kata-kata,” ujar Hanna. Pelan saat mengucap kata ‘hantu’. Takut terdegar oleh telinga-telinga lain.

“Okke, okke,” Qilla mengangguk paham. Tak menyangkal kalimat Hanna sama sekali. Mungkin kalimat Hanna barusan memang benar. Mengingat hantu Aisha pernah ‘berkomunikasi’ dengannya lewat buku tebal bersampul putih yang kini masih tersimpan rapi di dalam almarinya.

Setelah menghabiskan waktu tiga puluh menit untuk berkeliling sekitar stand, akhirnya ia menemukan pilihan yang cocok. Sepasang buku catatan cantik berwarna putih. Imut dan elegan. Lebih bagus dari miliknya dulu. Couple buku catatan mungkin menarik, ia tersenyum simpul.

Mereka berdua segera membayar belanjaannya masing-masing di kasir. Lantas bergegas menemui Chika dan Dhiva di salah satu stand makanan. Tempat favorit mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjut ya kak, penazaran, ehehe ^^

24 Oct
Balas

Bulan depaan, wkwk:D

24 Oct

Eh, blm tentu jga si. Kapan-kapann yaaa

24 Oct

Lanjutt kaak! Plzzzz:)))

25 Oct
Balas

Lanjutin donk kak! plissssss ini penasaran bangetttttt

26 Oct
Balas

widih... sampai Part 40-an kah kakkkk??? Buanyak buangeeettt!!! Good luck!

26 Oct
Balas

Kak, please, lanjutin, Kak. Please... Lanjutin tentang masa lalunya arwah Aisha. Oh ya, Aku Nafisa, kak.

24 Oct
Balas



search

New Post