Qonita Husna Zahida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Part -35

Kak Lily tak nampak beberapa hari ini. Mungkin ia mengambil cuti beberapa hari. Masih terpukul dengan kematian ibunya yang serba tiba-tiba.

“Eh, Qil masih ada ngga buku bersampul putih punya hantu Aisha? Kamu masih nyimpen kan?” Hanna bertanya. Teringat sesuatu.

“Ada, ada! Tapi ntar ya, aku masih buru-buru nih mau ke laundry-an. Keburu tutup,” Qilla

Jasa laundry di sekolah berasrama ini, memang hanya dibuka setiap jam 15.00-17.00 sepulang sekolah. Para murid yang sibuk ataupun malas mencuci, bisa menggunakan jasa ini sehari-hari. Meski tentu saja, jasa laundry ini cukup menguras kantong dan akhirnya membuat para siswa kurang mandiri.

Sembari menunggu kedatangan Qilla, Hanna bergegas mandi dan mencuci baju. Ia memang bukan tipe pemalas seperti Qilla.

Seusai mengerjakan semuanya, Qilla muncul di depan pintu.

“Kok lamaa banget sih Qil?” Hanna menggerutu.

“Eh, tadi masih ngobrol sama kakak petugas laundry-nya,” Qilla tersenyum lebar. Sama sekali tak merasa bersalah telah membuat Hanna menunggunya lama.

Dasar cerewett!” Hanna bergumam dalam hati.

“Nih, bukunya! Terawat kan? Aku udah sampulin juga,” Qilla menghampiri Hanna yang duduk di atas ranjangnya. Menyodorkan sebuah buku tebal bersampul bening.

“Baikkk bangetttt sama hantu, wekkk,” Hanna menjulurkan lidahnya meledek.

Qilla cengengesan. Menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Kenapa gaess?” Tiba-tiba Dhiva datang menghampiri.

“Nih, lagi melototin kamu yang muncul tiba-tiba,” Qilla terbahak. Begitupun dengan Hanna dan Dhiva.

“Bukunya siapaaa iniiii? Baguss bangett!” Dhiva berteriak girang. Dia memang hobi sekali mengoleksi aneka ragam buku catatan cantik dan unik.

“Hantu Aisha,” jawab Hanna.

Whatttt? Kenapa bisa ada disiniii?” Dhiva berteriak kaget. Sifat alaynya mulai kambuh.

“Hantu Aisha ngasih bukunya buat Qilla,” Hanna menjawab santai. Fokusnya mulai beralih pada Dhiva.

“Lah? Kapan? Kok aku ngga tau?” Alisnya sedikit terangkat. Keheranan.

“Kamu kan belum ada disini waktu itu Va,” Qilla mengingatkan.

“Oh, iya sih,” Dhiva tersenyum cengengesan.

“Eh, tapi kok bisa hantu Aisha ngasih bukunya ke Qilla?” Dhiva bertanya lagi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post