Part -32
“Aisha anak yang baik. Aku tahu persis itu. Dia teman sekelasku dulu. Tapi, suatu kejadian telah mengubah segelanya, hari itu ketika semuanya dimulai,” kak Lily menghela napasnya sejenak.
“Ia dibully habis-habisan oleh teman-temanku. Kondisinya mulai memburuk, sifatnya yang periang, tiba-tiba berubah drastis menjadi pendiam dan tak suka bersosialisi. Perlahan tapi pasti, peringkatnya mulai menurun. Para guru bertanya-tanya tentang hal itu. Namun, semuanya telah disimpan rapat-rapat oleh kami, sebagai teman sekelasnya dan dia sendiri. Ia masih memutuskan bertahan, tak memikirkan kemungkinan untuk pindah sekolah,”
“Aku sebagai salah satu teman dekatnya, tak bisa berbuat apa-apa selain membantunya untuk sekadar berdiri dan bangkit kembali. Posisiku saat itu lemah, tak sebanding dengan seseorang yang lebih memiliki kuasa penuh atas kelasku saat itu. Ketua kelasku. Ya, dialah yang menyebarkan desas desus tentang Aisha. Otak dari segala rencana bullying terhadapnya.”
“Seperti biasa, motifnya hanya satu. Kedengkian yang teramat sangat, membuat mereka mulai membabi buta dengan sikap bullying nya. Ketua kelasku, adalah model orang yang memiliki sifat ‘gila pujian’. Alasan itu sangat mendorong kuat sikapnya pada Aisha saat itu,”
“Hingga hari itu tiba, hari dimana seluruh kelasku harus menjalani hukuman. Bullying terhadap Aisha mulai diketahui para guru. Mereka memutuskan tidak mengajak kami sekelas untuk pergi ke suatu tempat. Semacam suatu rekreasi tahunan. Ketua kelasku tak terima. Kemarahannya semakin memuncak. Malam itu, adalah malam terakhir aku dapat menatap Aisha sebelum ia mati.” Kak Lily mulai terisak pelan.
“Aisha disiksa habis-habisan. Bullying itu sudah benar-benar keterlaluan. Sudah dapat disebut sebagai tindak kekerasan pada siswa. Ketua kelasku sama sekali tak merasa bersalah, ketika akhirnya jantung Aisha tak berdetak lagi. Selamanya.” Tangisnya kian deras. Seakan tak sanggup lagi membentengi hati.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah yang di tunggu tunggu datenggg > <
Hahaha, iya, Kak Aila.
Oh my god, ceritanya dramatis banget, Kak >.<