Qonita Husna Zahida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Part -02

Aku bertopang dagu, menerka solusi terbaik. Semua ini jelas terencana dengan matang, entahlah siapa dalang dibalik semua ini. Yang jelas ia ingin menghancurkan acara perayaan 3 tahun perusahaan AP1 berdiri sekaligus peluncuran terbaru AP1 versi 2.1 seminggu lagi.

Kurogoh handphone di saku jubahku. Baiklah, aku harus memastikan beberapa hal penting sebelum memikirkan langkah selanjutnya.

“Merhaba Hanim, ini dengan saya Vanesha,” Manajer perusahaan AP1 Indonesia menyapa ramah.

“Alhamdulillah tak ada masalah apapun nyonya. Bahkan bulan ini, presentase penjualan AP1 meningkat tajam.” Jelasnya lagi. Aku menghela napas lega.

“Tidak ada masalah apapun di pusat AP1 Indonesia. Sumber masalahnya jelas dari pihak internal,” aku menyimpulkan, kulipat tanganku di depan dada.

Sekretaris pribadiku mengacungkan tangan. Aku mengangguk mengiyakan.

“Laporan terkini, yakni permintaan pembelian teknologi AP1 oleh perusahaan teknologi Brunei Darussalam secepatnya,”

“Oke, Good. Kita harus segera menyelesaikan masalah ini sebelum menandatangani kesepakatan tersebut,” semuanya mengangguk setuju.

“Langkah pertama, tutup segera outlet AP1 untuk sementara waktu,” tiga manajerku segera bertindak. Menghubungi karyawan masing-masing.

“Hanim,” Abizard mengangkat tangan. Aku segera mengangguk mempersilahkan.

“Tiga hari lalu, ada seseorang yang berhasil menyelinap di ruang kerjaku. Menurut laporan, ia mengenakan seragam teknisi pabrik. Gerak-geriknya cukup mencurigakan sehingga menimbulkan tanda tanya beberapa teknisi. Mungkin ini ada kaitannya dengan kesalahan AP1,”

“Apakah kau sudah mengecek rekam CCTV hari itu?”

“Belum, aku baru saja mengecek seluruh berkas-berkas pentingku, beruntung tak ada yang raib satupun.”

“Baik, kita sudahi dulu pertemuan ini. Aku akan mengurus beberapa hal lain, sementara kalian menunggu jawaban atas kesalah pahaman ini,” aku menutup meeting pagi ini.

“Abizard, mari antarkan aku ke ruang pengawasan CCTV.” Aku bersiap bangkit, sementara Abizard mengangguk bersedia.

“Brakkk!” Pasukan kepolisian turki tiba-tiba muncul dihadapan kami. Mengacungkan laras senjata, bersiap atas segala kemungkinan.

“Jangan bergerak Hanim!” Seseorang berseru mengancam.

“Ada apa ini?” Aku bertanya bingung. Dan berakhir tertangkap tanpa perlawanan. Aku tahu, cepat atau lambat, kepolisian turki akan mengincar keberadaanku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ngueri

25 Dec
Balas

temuin kejutan selanjutnya:v

25 Dec



search

New Post