Kue Pistachio
Tunggu punya tunggu, tak kunjung datang hari dengan pagi yang cerah. Setiap hari kami datang beralaskan sandal Melly kuning dengan mengenakan seragam yang sudah basah tak berbentuk.
"Oi, iki maeng enek PR ye?" tanya teman temanku setiap pagi dengan polosnya. Sungguh aku muak dengan rentetan pertanyaan itu. Walaupun sering juga aku yang menjadi pelaku.
Hari itu Anggis menanyakan hal tersebut sambil berjalan menuju cermin di belakang kelas. Ingin sekali kutendang muka konyol dengan ekspresi menjengkelkan itu.
"PISTACHIO! PISTACHIO!" teriaknya. Astaga, aku sangat terkejut. Langsung kubayangkan betapa lezatnya makanan itu masuk ke dalam mulutku. Perutku sudah keroncongan sebab pagi itu aku belum sarapan.
"Lah, kok?" ucapku syok. Setelah ku amati, benda itu sama sekali tak terlihat seperti kue pistachio yang manis. Melainkan itu adalah eek kucing yang masih fresh. Anggis hanya tertawa terbahak bahak sambil memandangku yang sedang mual. Baunya sudah seperti pengharum ruangan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
masuk tv pacik
nih tokoh utama
pistachio