Impian, hal tersebut merupakan suatu yang seharusnya dimiliki oleh semua orang. Tanpa adanya impian, kehidupan ini akan terasa hampa dan sepi seperti orang yang kehilangan arah, bergerak tanpa tujuan. Dengan mempunyai sebuah impian, kita akan mempunyai banyak harapan yang akan diraih dan akan berusaha untuk mewujudkannya, maka setiap langkah kita akan dilakukan untuk bisa mewujudkan impian tersebut. Tapi, terkadang kendala selalu ada dalam setiap perjalanan langkah kita. Namun dengan kemauan dalam berusaha serta tekad yang kuat, kita pasti akan bisa melaluinya.

Sebagian besar dari impianku saat aku kelas 7 sudah terwujud waktu kelas 8. Seperti keinginan untuk memiliki prestasi di dalam bidang ilmu kepenulisan. Mampu menyelesaikan novel pertamaku dan bisa diterbitkan menjadi buku yang juga sudah memiliki ISBN, mempunyai 11 buku antologi dan 9 lagi masih dalam proses penerbitan, piagam, piala serta bisa masuk peringkat 3 besar di kelas. Semua itu harus melalui proses yang tidak mudah. Dan sekarang sudah kelas 9 semester 2, dan sudah waktunya untuk lebih fokus belajar karena beberapa bulan kedepan sudah waktunya untuk ujian akhir madrasah. Dan hal yang ingin aku wujudkan sekarang adalah bisa masuk 3 besar paralel untuk kelas unggulan dan bisa diterima di sekolah MAN favorit yang aku impikan semenjak kelas 7 dulu. Hal yang sangat sulit dalam pelaksanaannya diperlukan usaha yang maksimal serta kerja keras untuk bisa mewujudkannya.

Di saat ada kegelisahan dalam benakku, ibuku yang selalu membangkitkan semangatku. "Segala sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin. Asal ada kemauan dan tekad yang besar dalam dirimu, pasti akan bisa kamu lakukan. Kuncinya semangat pantang menyerah saat berusaha, dan jangan lupa berdoa supaya diberi kemudahan saat menjalaninya". Dan hal inilah yang sekarang memang sangat aku butuhkan. Segala sesuatu itu memang tidak ada yang instan, semuanya memang butuh perjuangan, ketekunan dan kerja keras untuk bisa mendapatkannya.

Dan hal yang harus aku lakukan sekarang adalah harus lebih bisa fokus dalam belajar, harus bisa menstabilkan emosi yang terkadang masih naik turun, mulai mengurangi bermain gadget dan menggunakannya untuk hal-hal yang lebih berguna, memaksimalkan waktu istirahat dengan baik, tidak boleh terburu-buru, harus memiliki kesabaran yang lebih besar lagi, dan yang terpenting harus percaya diri. Harus percaya dengan kemampuan yang kita miliki, tidak boleh pesimis. Dan harus memotivasi diri sendiri dengan kata "aku pasti bisa". Terkadang kita kurang percaya pada diri sendiri, padahal sebenarnya kita mampu melakukan apa yang sebelumnya kita anggap tidak bisa. Harusnya kita memotivasi diri sendiri kalau hal itu, kita mampu mengerjakannya dan akan berhasil.

“Terus melangkah, teguhkan hati untuk mewujudkan suatu mimpi. Langkahkan kaki, terus berjalan, tekad hati tak boleh hanya di angan. Pandangan mata tetap lurus ke depan, tuk gapai cita-cita dan harapan. Hidup memang tak semudah membalikkan tangan, perlu sejuta langkah tuk bisa berkembang. Kuatkan tekad tuk terus berjalan, untuk masa depan yang gemilang”, suatu kalimat penyemangat yang biasa aku gunakan agar bisa menjalani hidupku dengan lebih semangat.

Barang siapa bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan apa yang dia impikan dan cita-citakan. Lakukan yang terbaik di semua kesempatan yang kamu miliki. Makin awal kamu memulai pekerjaan, makin awal pula kamu akan melihat hasilnya. Masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini. Tetap semangat, selalu optimis sampai finish.

Profil Singkat Penulis

Putri Chakiki, akrab disapa Kiki. Dia lahir di Kediri pada tanggal 21 September 2008. Saat ini dia berumur 14 tahun, dan sedang duduk di bangku kelas 9 MTsN 7 Kediri. Kiki memiliki cita-cita untuk menjadi seseorang yang sukses, dia juga memiliki hobi menggambar dan berjalan-jalan. Novel yang berjudul "Pelangi Mimpi" merupakan novel tunggal pertamanya.

Kiki adalah anak ke 7 dari 7 bersaudara yang hidup di provinsi Jawa Timur. Saat ini Kiki masih aktif menulis di blog sasisabu dan teropong madrasah, dia juga aktif dalam kegiatan Jurnalistik.