33 Hari Berjuang untuk Menggapai Impian
33 Hari Berjuang Untuk Menggapai Impian
Cita-cita merupakan sebuah impian dan harapan kita. Dalam sebuah kehidupan, kita memiliki banyak harapan dan impian yang ingin diraih. Dan dari impian, kita bisa melahirkan sebuah harapan, dengan harapan itu kita punya tujuan hidup untuk terus maju ke depan agar menjadi pribadi yang lebih baik dari hari kemarin.
Begitu juga dengan impian, jika tidak diwujudkan dalam kehidupan, yang ada hanya sebuah angan-angan belaka. Untuk mewujudkannya diperlukan usaha dan kerja keras untuk meraihnya.
Sejak dari kelas 7, saya sudah mempunyai impian, nanti setelah tamat dari SMP ingin melanjutkan ke SMA favorit yang ada di kota Kediri. Tapi, untuk bisa masuk di sekolah favorit tersebut bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, saya ingin masuk sekolah tersebut lewat jalur prestasi. Jadi, saya harus mempunyai prestasi yang bisa dibanggakan agar bisa menjadi jembatan untuk bisa memasukinya. Dan untuk saat itu jalan yang bisa saya tempuh agar bisa memiliki prestasi adalah lewat ilmu ke penulisan. Berbagai lomba menulis saya ikuti dari tingkat sekolah, kabupaten, hingga tingkat nasional. Alhamdulillah ada yang bisa jadi pemenang tapi juga ada yang kalah, tapi itu tidak menyurutkan semangat saya untuk tetap ikut lomba.
Ada beberapa buku antologi yang sudah saya miliki. Tapi, saya merasa masih kurang kalau belum mempunyai buku tunggal. Dan akhirnya kesempatan untuk mempunyai buku tunggal itu datang juga. Sekolah mengadakan bimbingan cerita islami. Saya harus membuat sebuah novel, hal yang belum pernah saya lakukan. Ini untuk pertama kalinya saya membuat novel. Ada banyak keraguan dalam diri saya, karena membuat cerpen saja saya belum pernah. Tapi, pembimbing jurnalis meyakinkan kalau saya pasti bisa. Dan keinginan untuk mempunyai buku tunggal agar bisa masuk sekolah favorit yang saya impikan begitu besar, itulah yang memotivasi saya untuk bisa menyelesaikan buku novel ini.
Saat menulis novel ini, saya dan seluruh keluarga baru sembuh dari terkena virus covid-19 .meskipun sudah dinyatakan sembuh, tapi stamina saya belum bisa pulih seperti sedia kala. Jadi, selain saya harus berpikir keras tentang jalan cerita dari novel tersebut, juga harus mengumpulkan stamina yang ada dalam diri saya. 20 hari bimbingan saya baru bisa menyelesaikan 30 halaman dari target 80 halaman. Sedangkan waktu itu diberi target 30 hari harus selesai.Tinggal 10 hari lagi, dan alhamdulillah stamina saya mulai membaik. 10 hari kurang 50 halaman, minimal sehari saya harus selesai 5 halaman. Sedangkan waktu ide macet 1 hari saya cuma dapat 1 halaman. Benar-benar harus memanfaatkan waktu dengan baik. Antara sekolah, istirahat, dan menyelesaikan novel.
“Dalam menulis novel, jangan pernah sekali-kali membaca dan mengulang tulisan dari awal. Jika itu kita lakukan selamanya kita hanya akan mendapat satu paragraf. Jika sudah melangkah satu paragraf pikirkan paragraf berikutnya, dan terus seperti itu. Nanti bila sudah dapat 80 halaman atau tuntas menulis baru kita boleh membacanya lagi. Jika langkah pertama ragu, maka akan diikuti keraguan berikutnya”. Itu merupakan pesan dari pembimbing kami, dan hal itu yang terus saya tanamkan dalam benak saya. Meskipun dengan perjuangan yang cukup keras. Alhamdulillah akhirnya hari ke 33 tulisan novel pertama saya selesai dan sekarang proses penerbitan. Perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil.
Jangan pernah takut untuk bermimpi, tapi takutlah jika kita tidak bisa mewujudkan mimpi tersebut. Dari sebuah impian bisa melahirkan sebuah harapan tentang masa depan yang akan kita jalani.
Profil Penulis
Putri Chakiki, biasa dipanggil kiki. Kiki lahir di kediri, 21 September 2008. Sekarang dia berumur 13 tahun. Hobinya adalah menggambar dan cita-citanya ingin menjadi seorang seniman.
Kiki adalah anak ke 7 dari 7 bersaudara. Saat ini dia sedang menempuh pendidikannya di MTsN 7 Kediri. ia juga aktif dalam kegiatan jurnalistik.
Bila berkenan silakan memberikan kritik dan saran ke alamat di bawah ini
E-mail : [email protected]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ceritanya bagus kak..
Terimakasih..
Keren Kak ^^
Makasih ya•-•