Angin berhembus dengan sangat halus, menemaniku menjelajahi setiap sudut tempat dimana tawa selalu ada, dengan keunikan-keunikan penghuninya.

“Teng…teng…teng”. Lonceng sekolah pun berbunyi, para siswa bergegas memasuki kelas.

“Assalamu’alaikum anak-anak, selamat pagi”. Sapa seorang wanita cantik, tinggi, dan anggun.

Bu rena, seperti itulah ia biasanya dipanggil. Guru IPA favorit setiap siswa. Lemah lembut dan telaten seperti itulah bu rena.

“tino, tolong pimpin kelasnya untuk berdoa memulai pembelajaran”, pinta bu rena.

“baik bu”, balas tino.

Tino adalah ketua kelas dari VIII B, dia adalah orang yang tegas dan taat pada peraturan. Tino selalu meraih peringkat 1 di kelas, dia adalah murid terpintar di kelas ini.

“berdoa mulai”, pimpin tino.

Pembelajaran pun di mulai, dan saat bu rena menerangkan pelajaran, terjadi keributan di bangku paling belakang. Bu rena mendengar keributan tersebut, kemudian bu rena menghampiri bangku tersebut, bangku yang di duduki oleh Daniel dan roy. Lalu bu rena bertanya,

“ada apa kok ribut-ribut?”, Tanya bu rena.

“tidak apa-apa bu”, balas Daniel.

“kalau ibu sedang menerangkan pelajaran, tolong di dengar ya” , pinta bu rena.

“siap bu”, jawab Daniel dan Roy.

Daniel dan Roy, mereka adalah dalang dari semua kerusuhan yang ada di kelas ini. Setiap ada kerusuhan Daniel dan Roy adalah pelaku utamanya.

Bel berbunyi suara jam istirahat, semua berkumpul di kantin untuk makan siang, dan mulai mengenang masa lalu. Saat pertama kali mereka bertemu dan mulai bersahabat.

Kisah persahabatan ini di mulai ketika aku pertama kali masuk sekolah ini, saat itu aku masih kelas VII B. saat itu aku hanya mengenal Ciara, karena Ciara adalah sahabatku dari kecil. Kebetulan aku dan Ciara satu kelas.

Saat kami pertama kali masuk sekolah ini, kami binggung karena tidak mengenal seorang pun disana dan karena kami juga tidak tahu dimana letak kelas kami. Aku mencoba untuk bertanya kepada anggota osis dimana letak kelas kami, osis pun mengarahkan. Setelah itu kami pergi ke kelas dan melihat sudah ada 1 orang yang sedang duduk sendirian.