Gud Fams
Gud Fams
“Ma, Sisy pamit kesekolah dulu ya. Jangan lupa jam 10.00 datang kesekolah!” pamitku.
“sip dong sayang. Hati-hati pa bawa mobilnya!” kata mama sambil melambaikan tangan dan kiss bye.
“Papa,kak Sisy, bye”lambai Fara.
“kamu juga, harus datang Ra!”Perintahku. Fara dan mama mengacungkan jempolnya.
“Dah semua.”Pamitku lagi.
Sesampainya di sekolah........
“Pa, papa datang ya ke sekolah Sisy nanti.”
“Insya Allah Si.”
“Dadah Pa. Hati-hati dijalan pa.”
sudah berbaris dengan rapi....
“Assalamu’alaikum anak-anak semua.....................”ucap bu kepsek panjang lebar.
“nah, sebelum acara dimulai baiknya kita geladi bersih dahulu. Nah setelah ini kalian langsung bubar ke ruangan masing-masing. Ibu harap latihan yang maximal untuk orang-orang spesial kalian. Kalau penampilan bagus pasti keluarga kalian bangga. Oke, semangat anak-anak semua. Silahkan bubar.”
Aku hari ini akan tampil tari tradisional bersama kelompok tari. Kami ditempatkan di ruang sanggar kami. Setibanya di ruangan....
“ibuk, Tasyi sakit buk. Badannya panas banget buk.”lapor Yaya.
Tasyi merupakan penari utama. Ialah nanti yang akan memberikan seperti makanan penyambutan tamu yang akan diberi kepada penonton. Kami saat itu benar-benar panik siapa yang mau menggantikannya. Bu Ella selaku penanggung jawab tari lansung melapor kepada kepsek.
“Tasyi, kamu sudah makan?”tanyaku.
“ini, aku ada sedikit makanan untukmu,makanlah.” Tawarku.
Kalau ada yang begini,aku pasti merasa iba. Apalagi orangtuanya akan datang nanti. Orangtuanya pasti cemas melihatnya begini. Ini kan acara spesial untuk orang tua besar-besaran di tahun ini.
“bagaimana?sudah sedikit lega?”tanyaku.
“makasih ya Sisy. Tapi kali ini aku benar-benar merasa pusing. Aku tidak sanggup untuk tampil. Buatlah acara ini sebagus mungkin walau tak ada aku Sisy. Beritahukan pada yang lain ya Si. Kalian harus tetap semangat.” Ucap Sisy membuat ku lebih semangat.
1 jam lagi acara akan dimulai. Aku dan kelompok tariku sudah latihan berkali-kali. Sekarang kami diberi waktu istirahat. Dan aku rasanya sangat puas dengan latihan ini. Aku sudah sangat yakin acara ini akan lancar. Sebelum acara dimulai, aku mengunjungi sahabatku dahulu.
“Marissa....sini sini.”saat itu Marissa masih latihan nyanyi. Ia langsung melirik kearahku dan menghampiriku.
“Eh belum siap-siap Si??”b
“masih 1 jam lagi loh Mar. Kami disuruh istirahat sama Bu Ella.”
“Ooohh... Bu Riska lagi berhalangan untuk datang, jadi kami latihan bersama aja!”
“Ooh gitu.... Semangat Mar. Aku ke sanggar lagi ya.”
“oke kalau gitu semangat juga Si. Tampilkan yang terbaik Si, bye sahabat.”
Acara akan dimulai 40 menit lagi. Aku langsung menuju ruangan sanggarku.
“Sisy! Sini.” Panggil Yaya.
“Ada apa, Ya.”
“ini, bajumu. Kita tampil pertama lho Si. Selesai ganti baju, kita sempat-sempatin buat latihan. Oke!”
“Pengganti Tasyi udah ada Ya?”
“Udah...Sip dah semua.”
Aku langsung mengganti bajuku denga baju tari. Mudah-mudahan acara lancar Ya Allah. Di depan sudah banyak tamu yang datang. Aku mencoba melirik lirik orangtua ku telah datang atau belum. Ternyata orangtuaku belum datang.
“orangtuamu udah datang belum Si?” tanya Rani.
“belum Ran.”jawabku dengat raut muka sedih.
“pastilah datang. Anak kesayangan. Mana mungkin orangtua kamu gak datang. Pasti lagi di perjalanan. Yuk kita siap-siap lagi Si!”
“iya Ra. Ayuk.”
****
“Mari kita sambut Tari Pasambahan.”
Semua orang menyambut dengan meriah. Aku mulai gugup tapi senang. Aku terus berpikir dimana ya orangtuaku duduk? Tapi aku gak menemukannya.
“Sisy, fokus si.”Bisik Rani.
“eh.. iya Ran...”aku sendiri tak menyadari bahwa aku salah gerakan. Aku tiba-tiba agak cemas.
Selesai tampil....
“sisy kamu kenapa Si?ada masalah kah.?”Tanya Rani.
“hm.. ngak Ran. Tadi aku mencari orangtuaku. Tapi aku ngak nampak Ran.pasti mereka ngak datang. Ihhh.. kesal.”kesalku.
“gak boleh gitu Sisy. Pasti ada alasannya Si. Jangan cepat negative thingking Si.”
“Sisy... sisy mana Sisiy?”Tanya Buk Martha,selaku wali kelasku.
“iya buk. Sisy disini. Ada apa buk.?”
“Sisy ikut Bu Ella di depan ya nak. Mama kamu nungguin di rumah....ssa.”
“Ada apa ya bu.?” Aku langsung memotong pembicaraan Bu Martha.
“Mama kamu nungguin disana. Dibawa tenang aja nak. Berdoa selama di perjalanan. Semoga papa kamu selamat dan sehat sehat saja.”
Aku tanpa basa basi aku langsung menangis sederas-derasnya. Bu Martha menemaniku ke tempat Bu Ella.
****
Di Rumah Sakit..........
“Ma....Papa kenapa ma. Jujur sama Sisy!”
“Papa kecelakaan saat papa mau jemput mama ke sekolah kamu Jadi sekarang doain papa ya supaya bisa cepat sembuh.”ucap mama seraya memelukku dan adikku.
“maaf ya Si. Mama gak bisa lihat penampilan kamu. Tapi tadi mama udah minta videokan sama Buk Martha. Nanti kita lihat sama-sama ya.” Lanjut mama.
“ mah....Sisy minta maaf ya ma. Sisy udah berprasangka buruk sama mama dan papa. Sisy kira mama lupa datang. Sisy nyesal berprasangka buruk sama mama papa.”tangisku.
“iya..gak apa apa kok Si. Mama mau kamu tampil di depan guru-guru dan teman-teman kamu. Mama selama ini lihat perjuangan kamu. Pulang sore, malam tepar. Kan rugi kalau gak tampil. Kamu berani tampil aja, mama papa udah bangga Sisy. Udah hebat anak mama.”
“hiks........hiks.........iya ma.”
Tiba-tiba dokter keluar dari ruangan.
“Ibuk...jangan khawatir ya buk. Bapak insya Allah bisa sembuh. Tapi nanti malam bapak nginap disini dulu ya. Nanti ibuk bisa lihat bapak siang nanti oke.”
“baik dok. Terima kasih dok.”
“Aamiin Ya Allah.”jawabku
****
“Ya Allah...cantik bener Sisy.”puji mama.
“Iya mah.. di make up-in Bu Ella. Hehehe...........”
“pah lihat deh Sisy, bagus lho Si penampilan nya. Keren..”lanjut mama.
“Mana mah,, tapi ini kok salah gerakan Si.”tanya papa.
“ehmm..oh itu kelupaan tadi...iya kelupaan. Hehehe.....”jawabku bohong,karena aku gak mau bikin mereka kesal lagi.
“Owh..bagus kok.. udah good ini mah.”
“keren anak mama.....mmm sayang sayang sayang..”peluk mama.
“ayo dek sini mama peluk.”
“iya......ayoo.”
TAMAT
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar