Bertemu orang utan di taman Nasional Tanjung puting
Hai nama saya Putri Aulia Kurniawan hari ini saya ingin menceritakan sebuah kisah yang sudah lama di simak ya
BERTEMU ORANG UTAN DI TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING akhir pekan kali ini kami sekeluarga mengunjungi taman Nasional Tanjung puting di Kalimantan Tengah pagi hari ini mendarat di bandar udara terdekat di kota pangkal Bun dari bandara Iskandar kami mengendarai mobil selama setengah jam menuju pelabuhan Kumai
Sudah lama aku mimpikan perjalanan ini sejak aku membaca buku tentang birute galdikas ibu yang menyadarkan aku membaca buku itu Ibu mengatakan bahwa birute galdikas adalah peneliti dan aktivis yang membantu upaya pelestarian orangutan dan hutan hujan tropis di Tanjung puting ini kami akan mengunjungi 3 pusat rehabilitas orang utan tujuan pusat rehabilitas adalah merawat orangutan korban pembakaran hutan serta penebangan liar dan mengembalikan mereka ke habitat aslinya
Perjalanan kali ini istimewa bagi kami tidak bermalam di penginapan tetapi di rumah perahu atau yang biasa disebut kelotok jalan masuk kota taman nasional hanya bisa dilalui dengan menyusuri sungai sekonyer setelah menyusuri sungai selama 3 jam dengan pemandangan pohon-pohon Nipah kami istirahat makan siang makanan dimasak di dapur kelotok di tingkat bawah sementara tingkat atas digunakan untuk duduk-duduk dan tidur
Persinggahan pertama adalah Tanjung harapan dari dermaga kami perlu berjalan kurang lebih setengah jam ke tempat pemberian makan orangutan jalan setapaknya mulai dari tanah berpasir sampai Tanah gambut yang becek dengan akar pohon yang menonjol adikku yang berusia sia 6 tahun berseru asik banget menjelajahi hutan!''
Sekitar pukul 03.00 sore petugas meletakkan dua karung buah-buahan dan satu baskom besar susu di panggung tidak banyak orang utan yang datang ke tempat pemberian makan karena mereka sudah cukup kenyang dengan buah-buahan di alam liar selain gundul ada beberapa orang utan dan bayi Mereka yang ikut nimbrung minum susu tentu dengan
Sejam kemudian kami kembali naik ke klotok dan mulai berburu bekantan bekantan atau proboscis monkey adalah monyet yang berhidung panjang yang merupakan endemik di Tanjung puting kami menemukan banyak bekantan yang nongkrong di pucuk pohon menunggu matahari terbenam selanjutnya kami makan malam ditemani kerlip kunang-kunang
Hari kedua jadwal kami pada pagi hari ini adalah mengunjungi Pondok tanggui sambil sarapan roti panggang kelotok kami tetap berjalan menyusuri sungai sekitar 2 jam kemudian kami sampai di dermaga pondok tanggui truk menuju tempat pemberian makan sekitar 1 km belum sampai ke tempat pemberian makan kami sudah melihat orang utan yang bersantai di pohon bersama bayinya
Pemandu wisata kami pak safei memberitahu kami itu Rini dan dua bayinya ricak Robi
Ternyata tidak ada orang utan yang datang saat pemberian makan di pondok tangui dari Pondok tanggui kami melanjutkan perjalanan ke camp Leakey sekitar 2 jam dengan kelotok perjalanan dari dermaga camp Leakey menuju tempat pemberian makan cukup jauh perlu waktu 45 menit perjalanan dengan kecepatan sedang
Adikku yang kemarin masih senang-senang saja berjalan di hutan kali ini mengeluh aku capek siapa yang mau gendong aku
Di camp Leakey kami bertemu dengan Tom penguasa hutan ini umur 35 tahun dan punya kekuatan 8 orang dewasa aturan di sini kita tidak boleh dekat-dekat dengan orang utan apalagi mengajak foto ingat ini habitat asli mereka bukan kebun binatan
Setelah bertemu Tom kami sempatkan singgah di pusat informasi untuk melihat foto-foto dan pengetahuan tentang orang utan dari sini aku tahu kalau 97% DNA orangutan sama dengan DNA manusia di sebelah pusat informasi adalah rumah prof birute galdikas yang pertama kali meneliti orang utan di Tanjung puting sejak tahun 1971 komando kami mengatakan bahwa penduduk di sekitar taman Nasional sangat menghormati prof birute galdikas dan memanggilnya ibu semua orang mematuhi perintah ibu untuk tidak mengambil ikan di area taman Nasional tambah pak safei
Malamnya kami melihat gerhana bulan dari klotok pemandangan malam ini hutan tanpa polusi cahaya seperti di kota tampak indah sekali
Sekian dari cerita saya terima kasih
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar