IMIPIAN MENJADI DOKTER
Hampir semua orang pasti mempunyai cita-cita. Cita-cita itu biasanya dimiliki sejak kecil. Walaupun cita-cita itu masih sering berubah-ubah. Dulu aku mempunyai banyak cita-cita. Kadang aku ingin menjadi polwan, kadang ingin menjadi arsitektur, dan terkadang aku ingin menjadi guru.
Suatu hari, saat aku sedang pergi ke rumah sakit untuk menjenguk saudaraku, aku pun terkagum-kagum saat melihat seorang dokter yang merawat saudaraku itu. Betapa mulianya hati seorang dokter yang selalu berusaha keras menyembuhkan pasiennya. Betapa bangganya kedua orang tua jika melihat anaknya bisa menjadi dokter.
“Aku ingin deh menjadi dokter kalau sudah besar nanti.”
Lalu hatiku bertanya, “Apakah suatu saat nanti aku bisa duduk di kursi itu untuk menggantikannya? Bisakah aku menggunakan jas putih berlambangkan kesehatan itu suatu hari nanti?”
Dari situlah awal mula tumbuhnya cita-citaku ingin menjadi seorang dokter. Walau sebenarnya aku tidak yakin dengan pilihanku untuk menjadi seorang dokter. Kalau dilihat sepintas sepertinya menyenangkan menjadi dokter. Kita bisa membantu orang yang sedang sakit.
Demi menggapai cita-citaku, aku mulai belajar dengan rajin. Meskipun rasa malas terkadang masih menghampiri. Aku sering malas untuk belajar. bahkan aku juga sempat berpikir bahwa aku tidak akan bisa menjadi seorang dokter. Ya, mana mungkin aku menjadi seorang dokter jika aku selalu bermalas-malasan? Dokter kan tugasnya selalu membantu orang yang sedang sakit. Nah, mana ada dokter yang bermalas-malasan?
Akhirnya aku berusaha menghilangkan rasa malasku sedikit demi sedikit. Demi masa depanku aku harus memerangi rasa malas itu. Aku ingin nanti kuliah di jurusan kedokteran agar aku bisa menggapai cita-citaku. Meskipun ada yang bilang kalau kuliah di jurusan kedokteran itu sangat susah. Ada juga yang bilang kalau biayanya mahal banget. Tapi aku tak kan pernah pupus harapan.
Karena banyak orang yang bilang kalau menjadi dokter tidak mudah, orang tuaku menyarankanku untuk menjadi polwan. Namun aku sama sekali tidak minat untuk menjadi polwan. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku tidak ingin menjadi polwan. Akhirnya orang tuaku pun berubah pikiran. Mereka mendukung cita-citaku untuk menjadi seorang dokter. Bahagia sekali rasanya.
Aku mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolahku ke SMA dan aku mau,memilih jurusan IPA. Karena di IPA, aku bisa belajar ilmu yang berhubungan dengan kedokteran. Pernah juga aku merasa ragu dengan cita-citaku karena aku tidak pandai dalam pelajaran IPA. Aku hampir mengubah cita-citaku menjadi pengacara dan memilih jurusan IPS di SMA. Tapi setelah kupikir-pikir, apa salahnya aku mencoba masuk jurusan IPA. Kan aku bisa mempelajari IPA lebih dalam.
Menjadi dokter sudah menjadi cita-cita yang umum dan sering diucapkan setiap orang. Namun perjalanan untuk menjadi seorang dokter itu bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang panjang serta ada banyak jalan berliku yang harus dilalui. Akan tetapi menjadi dokter juga bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diraih. Aku percaya bahwa di balik kesusahan pasti ada kemudahan. Tidak ada yang tidak bisa di dunia ini selagi kita mau berusaha. Aku akan selalu berusaha yang terbaik supaya aku bisa menjadi seorang dokter dan bisa membanggakan kedua orangtuaku. Aku sangat berharap cita-citaku ini bisa tercapai.
Jember, 15 Januari 2023
BIODATA PENULIS
Hai, sahabat Sasisabu Nusantara. Perkenalkan namaku Priescylia Medina. Teman-teman biasa memanggilku Medina. Aku lahir di kabupaten Bondowoso pada tanggal 16 Juli 2007. Aku adalah siswa kelas 9 MTs Negeri 2 Jember. Aku paling suka menyanyi dan menonton film. Bila kalian ingin kenalan, bisa hubungi aku via
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar