Semenjak di umumkannya Libur dua Minggu yang lebih tujuh bulan, saat itulah semua murid harus belajar secara daring atau online. Belajar tanpa harus bertatap muka dengan guru dan teman-teman. Sebenarnya kalau di bandingkan, dengan belajar tatap muka, belajar daring memanglah mudah dalam segi nilai. Karena, jika kita tidak mengetahui jawabannya, kita tidak perlu susah-susah mencari di buku. Sebab kita bisa mencarinya di internet atau menyontek jawaban teman yang lain.

Walaupun begitu, belajar daring tetap masih banyak kesulitan yang kita alami. Contohnya saja seperti susah jaringan, tidak semua tempat memiliki jaringan yang bagus. Sama seperti di tempat saya, di tempat saya jaringan susah di dapatkan. Jika ingin mencari jaringan maka harus mencarinya ke atas bukit. Meski sudah mencari ke atas bukit, tetapi terkadang jaringan juga tidak ada. Apalagi ketika hujan turun, saat itulah saya sangat susah untuk mendapatkan jaringan. Selain masalah jaringan yang susah, belajar daring itu tidaklah semudah apa yang kita pikirkan. Memang ketika di rumah kita bisa menjawab semua soal latihan kita. Namun ketika nanti sudah belajar secara tatap muka, kita tidak mengerti apa yang telah kita pelajari saat di rumah. Karena saat kita belajar di rumah semua pelajaran yang kita pelajari tidak dapat masuk ke otak. Sebab kita terlalu santai tanpa ada yang mengawasi.

Namun jika di sekolah ada, beberapa pelajaran yang dapat masuk ke otak kita, walaupun tidak semuanya yang masuk ke otak kita. Itu karena kita belajar secara serius dan tidak terlalu santai, seperti di rumah. Jika di bandingkan antara belajar daring dan belajar di sekolah, lebih menyenangkan belajar di sekolah. Sebab jika kita tidak paham kita dapat bertanya kepada guru. Tidak sama halnya seperti belajar secara daring.

Walau begitu kita harus tetap bersyukur, karena kita masih dapat belajar walau secara online. Memang belajar secara online atau daring memiliki banyak perbedaan dengan belajar di sekolah. Kalau belajar daring kita bisa cepat menjadi bosan, tapi kalau belajar di sekolah kita tidak cepat bosan. Walau terkadang kita sesekali merasa bosan, kita masih bisa menghilangkannya dengan mengobrol dengan teman. Tapi kalau di rumah rasa bosan itu sangat sulit di untuk dihilangkan. Ketika belajar daring, kita jadi tidak bisa bergaul dengan teman-teman yang lain. Tidak bisa saling menyapa, saling tersenyum, dan saling mengejek satu sama lain.

Di saat seperti ini, kita di ajarkan untuk selalu bersabar, dalam segala situasi apa pun. Meski sebenarnya kita dengan berat hati melakukannya. Tapi demi keselamatan kita semua, kita harus mengikuti peraturan yang ada. Walaupun itu sangat membebani kita. Tapi karena situasinya sedang seperti ini, kita mau tidak mau harus menerima semua ini. Di saat-saat seperti ini akhirnya kita bisa sadar betapa berharganya waktu dan kebersamaan, yang itu semua dulunya kita sia-siakan.

Tapi sekarang akhirnya kita sadar, dan kita menyesali semua itu. Sekarang ini kita semua sangat merindukan suasana di sekolah. Bermain bersama dengan teman, mendengarkan guru menjelaskan pelajaran walau terkadang penjelasan itu dapat membuat kita mengantuk, rindu akan kebisingan kelas, kejahilan teman-teman kita, dan masih banyak kerinduan yang saat ini hanya bisa kita pendam. Sebab saat ini, itu semua tidak dapat kita rasakan untuk sementara ini. Oleh sebab itu, kita harus bisa lebih menghargai waktu dan kebersamaan, yang tak akan mungkin dapat terulang kembali. Karena waktu dan kebersamaan itu tidak seperti ujian yang bisa di remedial.

BIODATA PENULIS

Pasma.Lahir di Dharmasraya, 7 Oktober 2007. Saat ini, Dia menuntut ilmu di SMPN 2 Koto Besar (kelas 7). Dia memiliki Hobi bermain bulu tangkis.

Jika ingin bertegur sapa, hubungi

Whatsap: 082287959224