GULANA YANG TERSEKAT

(Oleh: Pabeldeanti)

SMA Negeri 2 Tanjungpandan

Pandemi Covid-19 yang tengah marak terjadi saat ini banyak merubah tatanan kehidupan yang ada di masyarakat. Termasuk salah satunya bagi kami para murid sekolah menengah atas. Untuk menghindari terjadinya penularan virus, maka sekolah menerapkan kegiatan belajar secara daring. Pembelajaran secara tatap muka disekolah dihentikan untuk sementara waktu. Dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.

Dengan diterapkannya sistem belajar daring ini, menyebabkan kami para murid harus berkomunikasi jarak jauh. Sehingga setiap hari kami hanya duduk dihadapan laptop atau memandangi smartphone. Berisi materi yang telah guru berikan kepada kami. Untuk kami pelajari. Atau sesekali melakukan zoom meeting secara online bersama guru mata pelajaran yang bersangkutan. Tujuannya adalah agar kami bisa lebih memahami materi dan bisa untuk melakukan sesi tanya jawab kepada guru jika ada materi yang kurang dimengerti.

Selain itu, pembelajaran daring ini juga memberikan efek samping. Terutama bagi kami yang biasanya bertemu dan bertegur sapa secara langsung dengan teman, menjadi terhalang karena adanya wabah virus ini.

Ternyata setelah berbulan-bulan jenuh berdiam diri dirumah, membuat kami terhentak akan rasa rindu yang mengguncah. Hati rindu suasana disekolah.

Banyak rindu yang kami rasakan. Rindu belajar kelompok bersama, bercengkrama secara langsung bersama teman. Rindu melakukan kegiatan ekstrakulikuler bersama, mendengarkan lelucon dan celotehan teman-teman dikelas, hingga membuat perut kami keram akibat tertawa. Rindu dengan sikap jahil teman-teman dikelas, yang terkadang bisa membuat kami menjadi kesal sampai ingin menangis rasanya. Rindu dengan sorak gembira teman-teman, karena adanya jam pelajaran yang kosong. Rindu shalat berjamaah disekolah, rindu dengan suasana les yang seru sepulang sekolah. Rindu bersua dengan bapak dan ibu guru yang selalu menengur kami, apabila kami melakukan kesalahan dikelas. Rindu dengan suasana kantin yang selalu heboh, karena para murid berebut membeli makanan dan minuman disana. Serta masih banyak lagi rindu dengan aktivitas lainnya.

Sekarang ini yang hanya bisa kami lakukan untuk mengobati rasa rindu ini adalah saling berkomunikasi dan berinteraksi jarak jauh melalui media sosial seperti melakukan video call. Lewat video call inilah, kami banyak membahas hal-hal yang tidak bisa kami lakukan seperti biasanya.

Setiap hari kami bercengkrama membahas hal-hal yang seru sampai terkadang membahas hal-hal sedih yang berujung ditutup dengan kalimat ungkapan kerinduan, serta tak ketinggalan kami juga belajar bersama sampai berjam-jam untuk menghilangkan rasa bosan yang melanda.

Hal-hal seperti ini yang semakin membuat kami saling merindu sampai rasanya ingin bertemu dan saling memeluk. Kami merasa bertemu secara langsung lebih menyenangkan dan efisien dibandingkan melalui media virtual seperti ini.

Tapi apa boleh buat, dengan adanya masa pandemi yang sedang terjadi ini kita tetap diharuskan untuk menjaga jarak antara satu sama lain. Sekarang ini jangankan untuk bertemu, berdekatan sedikit saja rasanya sudah was-was. Virus corona ini benar-benar menguji kami yang kini terhalang oleh jarak. Suka tidak suka kami tetap harus menerima dan menjalani semuanya.

Semoga kalian diluar sana yang membaca tulisan ini, bisa mengambil pelajaran dari adanya pandemi ini. Yang terpenting, mari lah kita jalani pola hidup sehat dan tidak lupa selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Agar kita senantiasa terhindar dari Virus Corona, serta selalu panjatkan doa bersama kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar wabah Virus corona ini cepat berlalu. Kita bisa segera berkumpul bersama lagi.

Stay safe and stay healthy everyone!