Reading Habit itu mencerdaskan
Reading Habit itu mencerdaskan
Oleh: Oktiana Fitria Candra Vinata
Siswi MTsN 7 Kediri
Buku merupakan sumber pengetahuan bagi semua orang. Seseorang jika membaca buku setiap harinya akan membuatnya menjadi lebih Pintar, cerdas, dan berpengetahuan. Kita akan paham jika mempelajarinya dengan teleti dan sungguh-sungguh. Semakin kita banyak membaca buku tersebut semakin besar ilmu yang didapatkan.
Membaca buku juga bisa mengasah pikiran kita. Buku merupakan jendela pengetahuan dan pengetahuan berasal dari buku. Tanpa buku kita tidak akan menjadi lebih pintar. Berkat buku semua pelajar serta mahasiswa di Indonesia sekarang sedang berdiri dan mengabdi kepada negara kita.
Jika kita mempunyai waktu yang luang sempatkanlah untuk membaca buku, walaupun itu hanya satu lembar. Kita juga dapat mengambil ilmu-ilmu yang bermanfaat dari buku yang telah kita baca. Bayangkan jika kita setiap hari membacanya, pasti kita sudah memiliki ilmu yang banyak dan sangat bermanfaat.
Buku adalah pedoman kita dimasa depan kelak. Bila kita mempunyai buku buku yang menarik, pasti kita akan membacanya setiap hari bukan? Nah dari itu kita sempatkan baca buku, buku bisa jadi teman sekaligus sahabat kita loh, kenapa kok bisa jadi teman dan sahabat kita? Karena buku bisa menemani kita disaat kita bosan. Selain dari buku kita bisa mengambil pengetahuan dari berbagai sumber, bisa mengambil dari koran, hanphone, dan berbagai sumber lainnya.
Banyak hal yang dapat kita ketahui dari membaca buku, misalnya kita ingin mengetahui tentang sejarah masa lalu, kita dapat mengetahuinya melalui buku sejarah. Melalui buku sejarah kita dapat mengetahui peradapan pada zaman dulu, selain buku sejarah ada buku pengetahuan alam di situ menggambarkan flora dan fauna yang harus kita jaga.
Flora dan fauna di berbagai negara sekarang lama kelamaan menjadi sedikit karena diburu manusia setiap tahunnya. Perlu kita ingat bahwa flora dan fauna harus dijaga dengan baik dan dilestarikan. Buku-buku sangat membantu kita budayakan membaca buku. Dia berbentuk persegi panjang yang kecil tapi dia sangat membantu orang yang mau membacanya dia membawa pengaruh positif yang bermanfaat, selain ada materi dia juga ada gambar yang bisa menggambarkan bahwa dalam gambar tersebut dapat disimpulkan berbagai hal dan materi yang ada dalam gambar tersebut.
Budaya membaca atau reading habit, suatu bangsa sering menjadi tolak ukur kemajuan atau peradaban suatu bangsa. Budaya baca tersebut, dapat diselidiki melalui konsumsi kertas per kapita pertahun. Bukti menujukkan, di mana konsumsi suatu bangsa tinggi, maka disitu budaya baca juga tinggi. Di mana perkembangan peradapan serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Bicara tentang masihkah buku menjadi jendela dunia diera digital, seperti sekarang ini buku kebanyakan hanya menjadi simbol, di era sekarangkan sudah ada internet dan orang sudah banyak jarang baca buku, pepatah mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia.
Namun, pepatah ini seakan gugur sedikit demi sedikit. Pendidikan kini tak melulu identik dengan buku, banyak orang hebat yang cuman mengandalkan belajar di internet. Di era digital, orang lebih memilih mengakses internet untuk mencari tahu sesuatu dari pada membaca buku di perpustakaan. Kebanyakan mereka berpendapat, dengan mengakses internet, mereka bisa secara langsung menemukan jawabannya. Berbeda dengan membaca buku, orang cenderung merasa bosan karena ketika membaca harus mencermati lembar per lembar untuk mengetahui jawaban.
Kehadiran media dalam jaringan (daring) memudahkan siapa saja bisa mengakses informasi dengan cepat. Namun kemudahan ini terkadang membuat kita terlena akan keberan fakta yang dikemukakan mengakibatkan meredamnya nalar karena berita ditelan mentah-mentah dan tidak semua berdasarkan fact-based. Terkait litersi digital dalam kehidupan, alangkah baiknya kita sebagai masyarakat yang baik mencerna informasi mengidentifikasi berita yang beredar dengan cara: melihat pengguna berita, mencari sumber pembanding, mencermati alamat situs, dan tentu saja tabayyun atau mencari kebenaran.
Profil penulis
Oktiana Fitria Candra Vinata, bisa dipanggil Vina. Vina lahir di Kediri,18 Oktober 2007. Saat ini dia berumur 13 tahun. Hobinya adalah menggambar dan cita-citanya ingin menjadi seorang chef.
Ayah Vina bernama Suharno dan nama ibunya Siti Sholeka. Ayahnya seorang pedagang dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Vina adalah anak 1 dari 2 saudara. Saat ini dia sedang menempuh pendidikannya di MTsN 7 Kediri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar