Navigasi Web

BAB XXIII - Nginep Rumah Nena

Setelah lama perjalanan akhirnya mobil Azka sampai di rumahnya dan saat ingin turun Azka melihat bahwa Alena tengah tertidur karna tak mau membangunkannya Azka pun turun duluan dan menunrunkan barang barangnya. saat sudah selesai semua Azka baru membangunkan Alena.

" Len bangun udah sampe" ucap Azka membangunkan Alena.

" iya" ucap Alena bangun dan diam sebentar untuk mengumpulkan nyawa.

setelah Alena terbangun Azka pun mengambil alih Sasa yang tertidur dan membawa Sasa ke kamarnya di susul oleh Alena.

" Assalamualaikum, Azka pulang" ucap Azka memasuki rumahnya.

" Wallaikumsalam" ucap papa Bagas yang baru datang dari taman belakang.

" Azka itu barang barang siapa?" tannya papa Bagas.

" itu barang barang buat di rumah Alena, kamar Azka sama buat nanti Sasa uang tahun" ucap Azka .

" ooh, yawdah Sasa taro di kamar papa aja kasian dia tidur di kamar kamu" ucap papa Bagas yang membuat Azka mengkerutkan dahinya.

" kenapa emang pa?" tanya Azka bingung.

" kamar kamu bau" ucap papa Bagas lalu mengambil alih Sasa dan membawannya ke dalam kamarnya sedangkan Alena yang mendengar itu hannya terkekeh.

" gak usah ketawa mending lo cepet hias tuh" ucap Azka lalu membawa barang barang untuk di kamarnya.

"Azka bantuin gw lah" ucap Alena yang di hiraukan Azka.

*****

sekitar 5 menit Alena memompa balon dan hasilnya lumayan banayak, sedangkan Azka entah sedang apa. tiba tiba ada seseorang yang datang yang membuat Alena bingung karna tak mau ambil pusing Alena pun berjalan ke depan pintu utama untuk membuka.

Ceklek..

dan saat membuka pintu betapa kagetnya Alena saat Rara sudah membawa banyak barang barang untuk ulang tahun Sasa.

" Astagfirullah, Rara lo ngapain bawa barang segini bannyak?"tannya Alena.

" buat acara ulang tahun Sasa lah, emang mau buat apa lagi" jawab Rara malas.

" gw udah beli Ralia Amelia Ayyuna" ucap Alena.

" yah trus ini gimanna?" tannya Rara bingung

" lagian lu gak nannya dulu" ucap Alena.

" ya biasannya w yang beli barang barang" ucap Rara

" yawdah itu taro rumah gw aja nah sekarang mending lo bantuin gw siapain buat acaranya" ucap Alena yang di angguki oleh Rara.

" eh btw pacar lo gak bantuin?" tannya Rara yang sempat mengintip tapi tak melihat Azka.

" au tuh, yawdah lo taro rumah gw dulu barang barangnya, gw panggilin Azka dulu" ucap Alena yang di angguki oleh Rara.

setelah Rara pergi Alena langsung saja naik ke atas untuk meminta bantuan Azka menempelkan hiasan di tempat yang tinggi. dan saat sampai di depan pintu Alena mendengar suara Azka seperti sedang marah marah karna merasa curiga Alena pun langsung masuk saja.

Ceklek..

dan saat di buka pintunya betapa ngakaknya Alena saat melihat Azka sedang guling guing di lantai sambil berucap kata kasar.

" heh kadal ngapain lo guling guling, putus cinta lo " ucap Alena yang masih ngakak melihat Azka macam orang yang baru putus cinta.

" gigi lu putus cinta, ini tuh lebih parah" ucap Azka lalu duduk di tepi kasur.

" ngapa sih sedih amat muka lo" tannya Alena lagi.

"gw kalah main ml trus gw harus bayarin mereka makan" ucap Azka lalu memeluk lengan Alena manja dan membuat Alena kaget.

" apaan sih lo nempel nempel" ucap Alena ketus.

" Len bikinin makanan yang bannyak ya buat mereka biar duit gw gak berkurang" ucap Azka sambil memohon.

" ogah mager banget gw masak " ucap Alena dan berusaha melepas pelukan Azka di tangan Alena.

" pliss kalo lo mau masakin gw beliin apapun yang lo mau deh" rayu Azka.

" bener nih apa yang gw mau" ucap Alena yang di angguki oleh Azka.

" iya apapun" ucap Azka.

" oke nanti sekalian bawa temen temen lo ke acara ultah Sasa aja gw masakk bannyak soalnya" ucap Alena dan mendapat pelukan erat lagi dari Azka.

" ehkm.. maaf mengganggu momen romantisnya nih, tapi kita harus beres beres dulu buat acara ultah Sasa jadi mohon di pending dulu romantis romantisannya" ucap Rara yang tiba tiba saja muncul.

" dih apaan sih Ra orang gw gak romantis romantisan, gw niatnya ke sini tuh buat minta bantuan sama dia, tapi diannya tiba tiba.." ucap Alena terpotong oleh ucapan Rara.

" udah gw gak butuh penjelasan mending kita cepet siapin semua dari pada buang buang waktu" ucap Rara lalu meninggalkan mereka berdua.

" lo sih jadi di tuduh yang gak nggak kan" ucap Alena lalu meninggalkan Azka di kamarnya.

" lah kok gw sih, ahh terserah lah" ucap Azka lalu menyusul kedua gadis tersebut.

*****

sekitar 2 jaman mereka bertiga telah selesai dengan dekorasinya. dan sekarang mereka tengah beristirahat .

"Assalamualaikum, mama pulang" ucap mama Dewi yang baru pulang.

" Wallaikumsalam, mama dari mana" ucap Azka .

" mama tadi abis beli kue sama camilan buat nanti malam" ucap mama Dewi yang di angguki oleh Azka.

" kalian cuma bertiga aja papa sama Sasa mana?" tannya mama Dewi yang tak melihat sejak tadi.

" itu papa sama Sasa dikamar ma" ucap Alena.

" ooh, yawdah mama mau ke kamar dulu, ini tolong bawa ke belakang aja kalo kuenya taro kulkas dulu aja " ucap mama Dewi yang di angguki oleh Alena.

" yawdah ma Alena bawa ini ke belakang dulu ya" ucap Alena lalu berjalan ke arah dapur.

" yawdah mama ke kamar dulu sekalian panggilin papa kamu ya Ka" ucap mama Dewi lalu berlalu ke kamar.

" Azka gw ke belakang ya sama Alena, mau bantuin buat makanan " ucap Rara lalu menyusul Alena di dapur.

karna meresa bosan di tinggal sendiri di ruang tamu Azka pun iseng untuk memecahkan balonnya.

DORR... DORR..

seketika orang yang ada di rumah pun langsung menuju ruang tamu untuk melihat telah terjadi apa.

" Astagfirullah, Azka tadi ada apa?" ucap mama Dewi panik.

" Ka kenapa?" tannya Alena yang berlari dari dapur

" ada apa itu?" tannya papa Bagas yang membawa Sasa yang tengah menangis.

" why why?" ucap Rara yang ikut kaget.

sedangkan Azka dalang dari kebisingan itu pun tertawa yang membuat mereka mengkerutkan dahi.

" loh kenapa kamu ketawa Azka?" tannya mama Dewi.

" Azka maksud lo apa?" tannya Alena dengan nada membentak.

sedangkan Azka langsung diam seribu bahasa saat Alena membentak.

" Azka nih gara gara kamu Sasa nangis, sekarang kamu tenangin dia" ucap papa Bagas lalu memberikan Sasa yang tengah menangis.

" loh pah ini kan papa yang jaga tadi kok jadi Azka sih" ucap Azka tak terima.

" bodo " ucap papa Bagas lalu pergi meninggalkan Azka yang di susul mama Dewi juga.

" Alena putri Agantara yang cantik,baik,sholehah mau ya bantuin gw" ucap Azka memuji untuk meminta bantuan.

" gak bisa gw harus masak buat temen lo " ucap Alena ketus.

" pliss lah Len" ucap Azka memohon.

" oh atau gak lo yang masak gw yang jaga Sasa gimana" ucap Alena memberi tawaran.

"yawdah sono masak" ucap Azka lalu Alena pergi lagi ke dapur.

" Ra" ucap Azka sambil mengedipkan satu matannya.

" maaf nih Ka gw harus bantu Alena, gak mungkin kan Alena buat makanan sendiri yang ada nanti jadinya lama" ucap Rara lalu pergi menyusul Alena di dapur.

" duh.. cup cup cup Sa, jangan nagis papa pusing nih" ucap Azka yang menenangkan Sasa.

" aaaaaa...huwaa..." tangis Sasa makin kencang.

" cup cup anak papa yang cantik, baik,pinter jangan nagis ya kan hari ini ulang tahun Sasa" ucap Azka berusaha menenangkan Sasa.

" papa..papa" ucap Sasa disela sela tangisnya.

" iya ini papa sayang" ucap Azka.

sekitar 3 menit yang lalu Sasa dan Azka telah tertidur di sofa,dengan Sasa yang tertidur di atas Azka dan memeluk Azka. sedangkan Alena yang telah selesai memasak pun langsung menaruh makanannya ke meja makan. dan langsung menuju ruang tamu untuk memberitau Azka agar ia segera bersiap siap. tapi saat sudah sampai di ruang tamu Alena kaget karna di kesekian kalinya Azka dan Sasa memiliki wajah yang mirip saat tertidur. karna tak mau membuang waktu Alena pun membangunkan Azka untuk segera bersiap siap.

" Ka bangun udah sore mending lo siap siap" ucap Alena membangunkan Azka.

" hemm 5 menit lagi" ucap Azka dan mendapat pelototan dari Alena.

" gak ada Azka acara udah mau di mulai" ucap Alena sambil menarik narik tangan Azka.

" hemm, oke" ucap Azka lalu duduk untuk mengumpulkan nyawannya

" gw balik dulu buat ambil barang barang Sasa, trus Sasa kasih ke Rara dulu buat di mandiin dan lo harus udah siap" ucap Alena lalu pergi keluar rumah Azka.

" iya iya, jadi pacar aja udah bawel apa lagi jadi istri " ucap Azka yang masih bisa di dengar Alena.

" gw denger" ucap Alena agak berteriak.

" tuh Sa mama kamu galak banget" ucap Azka pada Sasa yang baru bangun.

*****

sekarang sudah pukul 20:22 dan keadaan rumah Azka sudah sanggat rapi dengan dekorasi balon balon,kue dan juga cake yang berwarna warni. tadi sore Azka telah menghubungi teman temannya untuk datang ke rumahnya agar bisa merayakan ulang tahun Sasa dengan ramai.

dan sekarang Azka,Alvaro, dan Reza mengenakan baju putuh dengan kemeja biru kotak kotak dan jeans biru, sedangkan Alena,Sasa, Rara, dan mama Dewi menggunakan dress putih. Bimo,dan papa bagas menggunakan baju putuh, kemeja kuning kotak kotak dan celana putih.

" Azka tolong dong pegangin Sasa sebentar gw mau ambil cake yang masih di kulkas" ucap Alena lalu memberikan Sasa kepada Azka.

" iya, tapi lo jalannya hati hati karna lo make dress" ucap Azka yang di angguki oleh Alena.

dan sekarang sudah jam 20:35 itu artinya acara akan di mulai dan papa Bagas sudah bersuara.

" perhatian untuk kalian semua, berdirinya saya di sini untuk merayakan ulang tahun cucu saya sebernya belum jadi cucu saya tapi akan di segerakan, dan sekarang mari kita saksikan pemotongan kue Sasa yang sekarang sudah berumur genap 1tahnun" ucap papa Bagas dan mendapat tepuk tangan dari mereka yang ada di sana.

" Alena sebagai wali dari Sasa bisa berdiri disini" ucap mama Dewi.

" dan Azka di sebelahnya" ucap papa Bagas.

" ekhm.. udah cocok kok Ka" ucap Bimo mengejek Azka.

"bisik lo minyak jangan ganggu keharmonisan keluarga kenapa" ucap Rara dengan tatapan sinis.

" iya mak kos" ucap Bimo lalu berlari ke belakang Varo.

" yasudah dari pada berlama lama mending kita nanyikan lagunya sekarang" ucap papa Bagas lalu langsung ramai dengan suara teman teman Azka dan Alena.

" happy birthday Sasa.. happy birthday Sasa.. happy birthday.. happy birthday..happy birthday Sasa.."nyanyi mereka semua.

" tiup lilinnya.. tiup lilinnya.. tiup lilinnya sekarang juga.. sekarag juga.. sekarang juga..." nyannyi mereka bahagia dan langsung di tiup oleh Alena,Sasa dan Azka bersama .

" potong kuenya..potong kuenya.. potong kuenya sekarang juga.. sekarang juga.. sekarang juga.." nanyi mereka kompak, lalu Azka pun memotong kuenya.

" yey, eh btw kue potongan pertama buat siapa tuh" tannya Rara.

" buat mamanya lah" ucap Alvaro.

" nih buat lo mama Alena" ucap Azka jahil.

" apaan sih lo alay" ucap Alena lalu menerima kue tersebut.

lalu potongan pun berlanjut untuk semua yang ada di sana. dan sekarang ke adaan di sana begitu bahagia begitupun Sasa yang sudah ketawa bahagia.

" Len lo gak capek apa bolak balik terus" ucap Azka yang duduk di samping Alena yang tengah menyuapi Sasa dengan cake yang Alena buat bersama Rara.

" ya cepek sih, tapi bagai manapun juga Sasa adalah prioritas gw" ucap Alena.

"ooh" ucap Azka lalu memakan makanan di sana.

sekitar 2 jaman rumah Azka sudah mulai sepi, sedangkan Azka, Sasa dan Alena sudah tertidur di sofa dengan Alena yang menyederkan kepalannya di bahu Azka dan Sasa yang tertidur di tengah tengah mereka

" om tante kita pamit pulang dulu ya kasian tuh si Azka, Alena sama Sasa udah tidur kayannya kecapean banget " ucap Reza .

" oh yawdah, iya si Alena paling semanggat soalnya" ucap mama Dewi.

" yawdah kita pulang dulu ya tan om " ucap mereka semua.

" yasudah hati hati ya di jalan" ucap mama Dewi dan papa Bagas.

" iya om tante, Assalamualaikum" ucap mereka.

setelah kepergian teman teman Azka dan Alena, mama Dewi pun tak tega membangunkan Azka dan Alena sehingga mama Dewi pun mengambil selimut yang ada di kamar Azka dan menyelimuti keluarga kecil itu.

" semoga kalian tetep bersama ya" ucap mama Dewi lalu berlalu ke kamarnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post