Navigasi Web

BAB XVIII - Penyemangat

tak lama di perjalanan Alena dan Azka telah sampai di sekolah. dan ternyata sekolah pun sudah ramai membuat Alena takut untuk turun. di karenakan Alena yang sudah lama tak datang sekolah dan berita tentang Azka yang berpacaran dengan Alena pun sudah terseber di SMA Tunggal. membuat Alena benar benar takut dicibir oleh fans Azka.

"yuk turun" ucap Azka pada Alena yang sedang melamun.

" Len udah sampe" ucap Azka lagi tapi dengan sedikit mengguncang pundak Alena.

" ha.ah i.iya" ucap Alena yang kaget karna Azka memecah lamunannya.

" lo mikirin apa sih?" tannya Azka.

" aaa.. gak mikirin apa apa kok" ucap Alena bohong.

" oo yawdah, yuk turun" ajak Azka .

setelah bincangan tadi Alena pun memberanikan diri untuk turun, dan saat sudah turun Alena kaget karna Azka tiba tiba saja menggandengnya membuat mereka jadi tontonan warga sekolah. disitu juga fans Azka langsung heboh ada sebagian yang iri melihat mereka bersama dan juga ada yang terang terangan bilang gak suka pada Alena.

"aaa.. gila demi apa sih"" aa baper"" ih apaan sih gak cocok lagi si Lena sama Azka mending ama gw " " lo pada tau gak sih kalo mereka selama gak sekolah ternyata mereka pacaran" " eeh guys katanya juga bundanya Alena meninggal dan sekarang dia di asuh sama mamanya Azka"" what gw juga mau kali deket sama mama mertua" ya itu lah sebagian cibiran ciwi ciwi anak SMA Tunggal yang benar benar heboh, dan membuat Alena menjadi risih. Azka yang peka malah mengeratkan genggamananya.

" udah gak usah di dengerin mereka itu iri sama lo" ucap Azka mengalihkan rasa tegangnya Alena.

" i..iya" ucap Alena gugup.

saat sedang berjalan di koridor tiba tiba ada suara cempereng yang memanggil Alena.

" ALENAAAA." teriak Rara memenuhi koridor. dan orang orang yang ada di sekitarnya langsung menatap dengan tatapan terganggu.

" aduh Ra mak lo ngidam apa coba pas di kandunngan, berisik banget suara lo pagi pagi" ucap Bimo yang baru datang dari parkiran.

" anak tarsan kenapa gak suka" ucap Rara sinis.

" udah dong jangan berantem udah mau bel masuk nih" ucap Alena melerai pertengkaran Rara dan Bimo.

" yawdah yuk len kita masuk aja ga usah ngurusin si kutu babi ini" ucap Rara lalu menarik tangan Alena.

" heh Rara pacar gw jan di tarik tarik" teriak Azka.

" cielah yang udah berani terang terangan bilang pacar" goda Reza.

" berisik lo " ucap Azka lalu meninggalkan teman temannya.

****

sekarang Alena tengah tak fokus pada pelajarannya, entah mengapa dia merasa sangat mengantuk, mungkin karna semalam Sasa tak mau tidur jadi dia harus rela menemani Sasa sampai tertidur.

" lo ngapa Len?" tannya Rara.

" gak tau nih gw nagntuk banget " ucap Alena sambil mengucek matannya.

" yawdah lu izin ke toilet aja buat cuci muka" usul Rara.

" boleh juga, yawdah gw ke toilet dulu" ucap Alena lalu berdiri dan langsung meminta izin pada guru yang tengah menjelaskan pelajaran di depan.

" misi pak saya izin ke toilet" ucap Alena.

" yasudah jangan lama lama" ucap pak guru tersebut.

" iya pak" ucap Alena setelah itu langsung berjalan keluar kelas dan menuju kamar mandi.

sesampainya di depan kamar mandi Alena langsung masuk ke dalam kamar mandi tersebut dan langsung membasuh mukanya. setelah selesi menetralkan rasa kantuknya Alena langsung keluar dari kamar mandi. tapi saat ingin membuka pintu kamar mandi tiba tiba ada yang menahannya duluan sontak saja Alena langsung berbalik badan untuk melihat siapa orang yang telah menahan pintu tersebut.

" maaf kak saya mau keluar" ucap Alena sopan pada kakak kelas yang menahan pintunya dan juga ada dayang dayangnya di belakannya.

" lo Alena kan?" tannya kakak kelas tersebut.

" iya, ada apa ya kak?" tannya Alena balik.

" ada hubungan apa lo sama Azka?" tannya kakak kelasnya itu yang Alena tak kenal.

" maaf kak itu privasi" ucap Alena karna tak mau jika ada yang mencampuri hubungan Alena dan Azka.

" lo jadi adek kelas jan belagu deh " ucap kakak kelas itu dengan nada yang sinis.

" AMELIA SALSABILA, inget nama gw " ucap kakak kelas tersebut setelah itu keluar dari kamar mandi dan di susul oleh dayang dayangnya .

" perasaan gw gak punya masalah sama dia deh, au ah bodo" ucap Alena lalu keluar dari kamar mandi .

setelah berjalan di koridor yang sepi dan menaiki beberapa tangga akhirnya Alena sampai di kelasnya dan langsung duduk di bangkunya.

" lo di kamar mandi cuci muka apa konser lama amat" ucap Rara yang sudah menunggu Alena dari tadi.

" tadi nih ya Ra mosok gw ditanya tanya sama kakak kelas gt mana tuh kakak kelas songong banget" ucap Alena dengan muka yang agak bete.

" mang dia nannyain lu gmn?trus namanya siapa?" tannya Rara yang penasaran.

" dia nannya hubungan gw sama Azka, trus tadi namannya siapa ya " ucap Alena yang tiba tiba lupa nama kakak kelasnya.

" ah masa lupa sih, coba ciri cirinya " tannya Rara yang penasaran.

" ciri cirinya itu pokoknya mukannya dempul bet trus bibirnya ngejerng banget trus dia juga ada dayang dayangnya " ucap Alena memberi tau Azka tentang kakak kelasnya itu.

" kak Amel maksud lo" tannya Rara dengan muka yang serius.

" nah itu, iya namannya Amel" ucap Alena dengan senyum.

" Len kayannya lo harus hati hati deh soalnya dia itu..." ucapan Rara terpotong karna suara tegas bapak guru di depan .

"hei kalian jangan ngobrol aja " ucap bapak guru dengan muka yang seperti marah.

"m..m.maaf pak" ucap Alena takut takut. dan tiba tiba saja

Kringg.. Kringg..

" huh.. karna bel istirahat sudah berbunyi kalian bisa istirahat dan sampai jumpa di jam pelajaran saya berikutnya. dan kalian berdua jangan mengulangi hal ini di jam pelajaran saya " ucap pak guru yang di angguki oleh mereka berdua. setelah itu pak guru keluar.

" wah anjir gw panik Len" ucap Rara dengan muka yang tegang.

" lagian lo, yawdah yuk kantin" ajak Alena pada Rara .

" yukk" ucap Rara.

saat ingin keluar dari kelas Alena beserta Rara di kagetkan dengan adannya Azka dan teman temannya di depan pintu kelasnya.

" Astagfirullah" ucap Alena yang kaget.

"lo pada ngapain di sini bukannya ngantin" ucap Rara dengan muka yang agak kesal karna merasa terejut .

" nih si Azka sama Alvaro pada mau ngantin bareng lo" ucap Reza dengan muka yang datar.

" gw mah yang jomblo cuma nonton aja" nimbrung Bimo.

" iyain dah, yawdah gc gw laper" ucap Rara dan langsung di gandeng oleh Alvaro. setelah itu mereka mengikuti Rara dan Alvaro dari belakang.

*****

" pada mau pesen apa?"tannya Bimo.

" gw baso sama es teh aja" ucap Alena.

" samain aja semua" ucap Azka yang di anguki oleh Bimo.

setelah mengetahui pesenan teman temannya Bimo langsung memesan makanan tersebut.

" eh Ka lo tau gak sih.." ucap Rara sengaja di gantungkan.

" apaan" ucap Azka .

" tadi Alena di labrak sama kak Amel" ucap Rara dan mampu mebuat mereka yang ada di bangku itu langsung melotot.

" maksud lo?" tannya Azka penasaran.

" jadi ceritannya tuh..." jelas Rara ke Azka.

" emang kak Amel itu siapa sih sampe lo pada langsung melotot" tannya Alena.

" lo udah sekolah di sini 2 tahun tapi masih aja gak kenal sekitar, dia itu kakak kelas yang suka sama Azka dan siapa aja yang deket sama Azka bakal di bully sama kak Amel dan gengnya" ucap Rara dengan muka yang serius.

"lo tenanga aja selagi lo sama gw, gw pastiin gak bakal ada yang berani nyakitin lo" ucap Azka dengan muka yang datar.

" iya Len lo tenang aja ada kita disini jangan pernah takut sama si ratu cabe " ucap Alvaro menyemangati Alena.

" lo bakal selalu aman kok kalo sama kita"ucap Rara meyakinkan Alena. sedangkan Alena hannya tersenyum simpul.

" makasih kalian udah mau perhatian sama gw, udah selalu ada buat gw, selalu yakinin gw di saat gw masih di fase terpuruk karna kehilangan sosok bunda. makasih banyak kalian udah mau jadi penyemangat gw " haru Alena pada teman temannya ini.

" guys makanan datang" ucap Bimo menghancurkan suasana.

" eh kalian pada bahas apa dah kok kayaknya sedih banget" ucap Bimo tak tau dosa.

" ulang dong ulang" pinta Bimo. Rara dan yang lain melihat itu ingin sekali mendzolimi Bimo.

" Bim kayannya kita gak butuh lo lagi deh" ucap Alvaro dengan senyum paksanya .

" lah kenapa?, gw kan cumana nannya lo pada lagi ngomongin apa" ucap Bimo sambil menyengit.

" ngomongin rencana pembunuhan lo" ucap Rara yang benar benar ingin mencakar wajah Bimo.

" dih jahat banget kalian sama akoh" ucap Bimo dramastis.

" udah deh mending lo pada makanan tuh basonya keburu dingin" ucap Reza datar.

" kayannya bukan basonya deh yang dingin tapi muka lo" ucap Alena kepada Reza dan mendapat tawaan dari teman temannya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post