BAB XVII - Tabah
Setelah membayar administrasi Azka, Alena, dan Alvaro bersama jenasah bunda Ayu pun menuju rumah bunda Ayu. sekitar 10 menit mobil jenasah dan mobil Azka telah sampai di rumah bunda Ayu dan di sana sudah mulai ramai, bendera kunimg yang sudah terpasang di depan rumah.
' ya Allah sepahit ini kah kehidupan ku' batin Alena melihat depan rumahnya yang sudah mulai banayk orang dan juga bunga bunga.
" Len gw tau ini berat tapi lo harus kuat dan lo tenang aja lo gak sendiri kok ada gw sama yang lain" ucap Azka yang menguatkan Alena.
" makasih Azka" ucap Alena lalu masuk ke dalam rumahnya yang sudah mulai ramai.
" Alena harus kuat ya di sini ada mama kalo Alena butuh sesuatu" ucap mama Dewi.
" makasih mah" ucap Alena lalu memeluk mama Dewi.
*****
sekarang pemakaman bunda Ayu telah selesai dan Alena masih saja memandangi batu nisan yang sama. yang dimana kuburan bunda Ayu dan mama Aluna bersampingan.
" Assalamualaikum mama apa kabar? ma Alena kangen banget sama mama, sekarang mama udah ada temennya gak kesepian lagi. ma Alena mau curhat sedikit sama mama, mama tau gak kalo sekarang papa udah ada keluarga baru, sebernya Alena seneng karna papa udah gak sedih lagi tapi disini Alena juga sedih karna papa masih gak percaya sama Alena bahkan papa udah gak angep Alena anaknya lagi. ma Alena boleh minta tolong gak sama mama. tolong sampein pesen Alena sama Allah kalo Alena pengen banget papa sayang sama Alena dan main bareng sama Alena kaya dulu, waktu mama sama papa selalu ada buat Alena. huh.. segitu dulu ya ma soalnya udah sore. Assalamualaikum ma" ucap Alena dan saat Alena ingin beranjak pergi ia di kagetkan dengan sosok papanya yang berdiri di belakangnya.
" pa..papa" ucap Alena yang kaget karna ada papa yang berdiri di belakangnya dan juga wanita paruh baya beserta anak bayi yang berusia sekitar 7 bulan.
" saya kesini hanya ingin memberi ucapan turut berduka cita atas meninggalnya tante Ayu" ucap papa Dito dengan raut muka yang datar.
" i.i..iya pa" ucap Alena gugup.
" Alena tante turut berduka cita ya atas meninggalnya tante kamu" ucap wanita paruh baya yang bisa di pastikan itu adalah istri baru papanya.
" iya tante " ucap Alena dengan senyum.
" yawdah karna keperluan saya telah selesai jadi saya permisi" ucap papa Dito lalu melangkahkan kakinya untuk keluar dari pemakaman tersebut.
" papa gak mau ziarah ke makam mama" ucap Alena dengan suara yang lirih. dan membuat papa Dito menghentikan langkahnya .
" saya tidak mau ziarah dengan anak pembawa sial seperti kamu" ucap papa Dito datar dan mampu membuat jantung Alena seperti di hantam .
" maaf ya pak Dito bukan maksud saya lancang tapi pak Dito salah besar teragedi tersebut adalah murni kecelakaan yanng tak di sengaja jadi bapak jangan memfitnah Alena, sebagai mana pun Alena tetap anak kandung bapak" ucap Rara dengan raut muka tak kalah datar
" berani kamu ya ceramahin saya, dasar anak tak tau di didik" ucap papa Dito dengan suara yang membentak.
" udah sayang jangan berantem disini, ini tuh kuburan dan bagai mana pun juga Alena kan anak kamu" ucap istri baru papa Dito.
"dasar" ucap papa Dito lalu pergi dari pemakaman.dan di situ juga tangis Alena pecah.
" Ra kok lu bisa kesini sih bukannya tadi gw suruh nunggu di mobil" tannya Alena sambil menghapus air matannya .
flashback on
" eh kok Alena lama banget ya?" tannya Rara pada orang yang ada di mobil.
" kan si Alena lagi kangen kangenan sama mamanya ya wajar aja lama lah" ucap Alvaro.
" ah gw mau samperin dan lo pada tunggu sini aja " ucap Rara lalu langsung pergi ke makam mama Aluna. dan saat di pertengahan Rara melihat papa Dito sedang membentak Alena. dengan segera ia langsung menghampirinya.
flashback off
" oo gt, makasih banget ya Ra lo selalu aja bela gw di saat gw gak bisa jawab pertannyaan papa" ucap Alena dan langsung memeluk Rara.
" sama sama adik kecil" ucap Rara yang membalas pelukan Alena.
" woi duo ciwi lo berdua ngapain di kuburan peluk peluakan lagi" ucap Bimo yang niatnya mau melihat keadaan Alena dan Rara.
" heh bekicot diem lo ganggu keharmonisan keluarga aja" ucap Rara lalu berjalan untuk pulang.
*****
1 minggu telah berlalu dan kini hubungan Azka dan Alena semakin merekat. dan entah kenapa Azka sering kali datang kerumahnya pagi pagi untuk sarapan bersama dan lebih parahnya lagi Azka telah menunjukan sikap manjanya pada Alena terang terangan .
" Azka sini makan, masakannya udah siap" teriak Alena dari ruang makan.
" tuh Sa mama kamu udah nyuruh kita makan" ucap Azka lalu menggendong Sasa menuju meja makan.
" pagi mama" ledek Azka.
" apan sih lo Ka, udah deh dari pada lo jailin gw pagi pagi mending lo makan aja" ucap Alena lalu memakan masakannya yaitu nasi goreng dan Sasa memakan mpasi yang telah di buat oleh Alena.
sekitar 5 menit mereka akhirnya selesai makan dan Azka masih memakan makannanya .
" udah selesai belom?" tannya Alena.
" udah nih" ucap Azka memberikan piring kotornya.
" ih idaman banget deh" gombal Azka.
" serah lo" ucap Alena .
" udah yuk berangkat keburu telat" ajak Alena.
" yuk" ucap Azka lalu menggandeng Alena.
" ih Azka si Sasanya belom di titipin ke mama" ucap Alena.
" oh iya gw lupa kalo anak gw masih duduk" ucap Azka lalu menggendong Sasa dan membawannya kerumah Azka.
" Assalamualaikum, ma" teriak Azka dan mendapat tinjuan dari Alena di lengan kekar Azka.
" aduh sakit mah kdrt tau gak" ucap Azka dengan muka sok kesakitan.
" kenapa nih berisik banget?" tannya mama Dewi yang baru muncul dari atas.
" Azka nitip anak Azka ya" ucap Azka.
" oo yawdah kalian berangkat gih keburu telat soalnya udah jam 07:12" ucap mama Dewi.
" yawdah kita berangkat dulu ya ma, Assalamualaikum" ucap Alena dan langsung berangkat.
" ati ati di jalan Azka soalnya kamu bawa mantu mama" teriak mama Dewi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar