BAB XIV - Bunda Ayu Masuk Rumah Sakit
AUTHOR POV.
Setelah teraktiran dari Azka. teman teman yang lain dan juga Alena langsung tepar di sofa dekat dengan tv sedangkan Alena tetap di kasurnya. beda halnya dengan Azka, sekarang Azka tengah merapihkan barang barang Alena untuk pulang besok hari karna kata dokter kaki Alena sudah membaik tinggal di biasakan untuk berjalan.
tapi di tengah tengah packing Azka mendapat telfon dari mamanya dengan segera Azka langsung mengangkat telfon tersebut.
" hallo ma kenapa?" tannya Azka pada mamanya Dewi.
" Azka mama minta tolong sama kamu tolong siapin kamar buat Tante Ayu sekarang, soalnya mama di jalan mau ke rumah sakit" ucap mama Dewi dengan suara yang panik.
" emang tante Ayu kenapa ma?" tannya Azka yang mulai ikut panik.
" tadi tante Ayu tiba tiba pingsan dan ngeluarin darah di hidungnya, sekarang mama sama Sasa udah mau sampe, jangan lupa buat siapin kamarnya" ucap mama Dewi lalu mematikan sambungan sepihak.
dan dengan segera Azka keluar dari ruangan Alena menuju resepsionis untuk memesan ruangan bunda Ayu. tak lama setelah itu, mama Dewi datang dan langsung memangil petugas untuk membantu membawa bunda Ayu ke ruangan nya, agar segera di tangani. 15 menit dokter keluar dari ruangan Alena.
" siapa disini keluarga pasien?" tannya dokter yang baru keluar dari ruangan bunda Ayu.
" saya dok saya temen dari pasien" ucap bunda Ayu.
" jadi gini pasien mengidam penyakit leukimia tahap akhir, dan 30% kemungkinan pasien dapat di selamatkan" ucap dokter dan membuat mama Dewi lemas mendengarnya.
" lakukan yang terbaik dok" ucap mama Dewi kepada dokter.
" baik bu kita akan melalukan yang terbaik" ucap dokter lalu melegang pergi meninggalkan mama Dewi dan Azka di sana.
" mama harus sabar Azka tau mama pasti lagi sedih banget, maka dari itu sebaiknya kita berdoa yang terbaik untuk tante Ayu" ucap Azka sambil memeluk mama Dewi dan Sasa.
" makasih sayang" ucap mama dewi
" Azka mama mohon sama kamu supaya Alena mau di jodohkan sama kamu mama mohon Azka" ucap mama Dewi memohon.
"angan nangis" ucap Sasa ambil mengusap pipi mama Dewi.
" tante gak nangis sayang" ucap mama Dewi sambil mencium pipi Sasa.
" yawdah kita ke ruangan Alena aja, di sana ada temen temen Azka kok" ucap Azka yang di angguki oleh mama Dewi.
akhirnya mama Dewi, Sasa , dan Azka menuju ruangan Alena berada.
Ceklek..
pintu terbukan dan di situ sudah ada Alena yang tengah melamun, dengan senyum manis Azka berjalan mendekat ke arah Alena.
" lo kenapa Len?" tannya Azka pada Alena, dan di situ juga lamunan Alena buyar.
" ha.. a.. gw punya firasat gak enak Ka tentang bunda" ucap Alena dengan muka yang sedih.
' si Alena sama tante Ayu punya hubungan batin kuat banget dah" batin Azka.
"Ka apa bunda baik baik aja?"tannya Alena yang membuat Azka gelagapan.
"ha.a.aa.. itu..e. Len tolong jagain Sasa sebentar ya gw mau ngomong sesuatu dulu sama mama" ucap Azka yang membuat Alena curiga sesuatu tapi karna tak mau terjadi salah paham akhirnya Alena memilih diam saja.
" iya" ucap Alena sambil mengambil alih Sasa.
Azka mendekat kepada mama Dewi dan membawannya keluar ruangan Alena. sedangkan mama Dewi kaget saat Azka menariknya keluar ruangan Alena.
" eeh.. aduh Azka bikin kaget mama aja sih, trus ini ngapain sih Azka narik narik mama" ucap mama Dewi yang bingung pada anaknya ini.
" aduh ma gimana dong ini?" tannya Azka yang tak nyambung dengan pertannyaan mama Dewi.
" gimana apannya?" tannya mama Dewi balik.
" tadi Alena bilang sama Azka katannya dia punya firasat gak baik sama tante Ayu, dan dia nannya sama Azka apa bundanya baik baik aja nah trus Azka harus jawab apa, Azka gak mau buat Alena khawatir sama tante Ayu" ucap Azka dan membuat mama Dewi bingung ingin berkata apa.
" kayannya ini waktu yang tepat buat kamu bilang ke Alena kalo sebernya bunda Ayu kena penyakit leukimia" ucap mama Dewi yang tak tau harus bilang apa.
" apa ini gak keceptan ma Azka sama Alena baru aja jadian tadi" ucap Azka yang membuat mama Dewi kaget.
" kamu serius Azka kalo kaya gitu Alhamdulillah" ucap mama Dewi bersyukur.
" gpp Azka bagai mana pun Alena tetep anaknya bunda Ayu" ucap mama Dwi.
" yawdah kalo gitu mah" ucap Azka lalu mereka berdua kembali ke dalam kembali.
Ceklek..
" Alena gw mau ngomong" ucap Azka yang membuat Alena mengkerutkan dahinya.
" ngomong apa?" tannya Alena penasaran
" tapi lo harus janji jangan marah atau jangan panik" ucap Azka meyakinkan niatnya untuk ngomong kepada Alena .
" iya gw janji" ucap Alena sambil tersenyum manis.
" bunda lo di rawat di kamar sebelah" ucap Azka sambil menghela napas panjang. sedangkan Alena yang mendengar itu langsung diam seribu bahasa dan bingung harus berbuat apa.
" lo bercanda kan" ucap Alena sambil ketawa terpaksa.
" bunda lo kena penyakit leukimia" ucap Azka lagi dan semakin membuat Alena melemas.
dan tiba tiba saka Alena menangis dan menyebabkan Sasa juga menangis. teman teman Azka yang mendengar tangisan itu langsung terbangun dan berjalan ke arah Alena.
" loh len lo knp? lo di apain sama si Azka?" tannya Rara kepada Alena tapi tak di jawab.
" lo apain Alena ha, jangan bilang lo mainin hatinya kan " ucap Rara emosi.
" gak Ra.. ini bukan salah Azka hiks.." ucap Alena di gantung.
" bunda Ra.. hiks.. bunda ternyata punya penyakit leukimia" ucap Alena dan membuat orang di sana seketika terkejut. dan tiba tiba saja Alena pingsan membuat di sana tambah panik sedangan Azka sudah kalut dalam kepanikannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar