Navigasi Web

BAB XI - Menerima Perjodohan

Setelah mengantarkan bunda Ayu pulang kerumahnya Azka langsung kembali ke rumah sakit untuk menemani Alena. dan sekarang Azka tengah berada di lift menuju lantai ruangan Alena berada.

"Azka .." panggil mama Dewi yang baru keluar dari ruangan Alena.

"iya mah kenapa?" tannya azka santai.

"mama mau ngomong sama kamu" ucap mama Dewi serius dan Azka hannya mengkerutkan dahinya.

"ikut mama" ucap mama Dewi berjalan mendahului Azka dan Azka hannya mengekor.

sekarang mama Dewi dan Azka tengah berada di roftoop, dan entah kenapa perasaan Azka tak enak.

"kenapa mah?" tannya Azka memulai pembicaraannya.

"apa kamu sayang sama Alena?" tannya mama Dewi begitu serius.

"k..ke..kenapa mama tannya gitu" ucap Azka yang merasa oksigen di tempatnya seketika menipis

"mama cuma gak mau kamu nikah karna hal paksaan dan mama gak mau kalo Alena bakal sakit hati akhirnya saat kamu nemuin orang yang kamu sayang" ucap mama Dewi sambil melihat raut wajah bingung Azka.

"Azka gak terpaksa kok ma, Azka ikhlas nerima perjodohan ini, Azka bakal belajar membiasakan diri sama Alena" ucap Azka dan langsung memeluk mama Dewi

"makasih sayang mama bersyukur punya anak kaya kamu sekali lagi makasih sayang" ucap mama Dewi.

"iya ma" ucap Azka yang masih setia memeluk mama Dewi.

"tapi ma apa Alena mau nerima perjodohan ini" ucap Azka yang ragu akan Alena yang mau nerima perjodohan ini.

"mama juga gak tau tapi kamu harus berusaha buat Alena suka sama kamu" ucap mama Dewi menyemangati Azka.

"makasih mah Azka bakal coba yang terbaik" ucap Azka lalu mereka berdua turun dari roftoop ke ruangan Alena.

"yawdah Azka mama pulang dulu ya sekalian mau bantu bunda Ayu jaga Sasa di rumahnnya" ucap mama dewi.

"iya ma, mama hati hati di jalannya bawa mobilnya jangan ngebut" ucap Azka kepada mama Dewi.

"iya Azka yawdah kalo gt mama pergi dulu, Assalamualaikum" ucap mama Dewi.

"Walaikumsallam" balas salam Azka pada mamanya yang sudah melangkah jauh dan Azka langsung masuk ke dalam ruangan Alena.

Ceklek ..

pintu terbuka dan menampakan Alena yang tengah memainkan hpnya.

"udah makan? udah minum obat?" tannya Azka dengan senyuman manisnya dan membuat Alena mengkerutkan dahinnya.

"lo sakit Ka?" tannya Alena yang erasa aneh pada diri Azka, pasalnya Azka adalah orang yang cuek, bermuka datar, dan nyebelin.

"gak gw Alhamdulillah sehat, nyenyak gak tadi tidurnya?" tannya Azka lagi dengan senyumannya dan Alena benar-benar merasa aneh pada diri Azka.

"kok hawanya tiba tiba dingin ya" ucap Alena sambil mengosok gosokkan kedua tangannya. padahal menurut Alena di ruangan ini sangat lah panas.

dan tiba tiba saja Azka mendekat dan memeluk Alena bagai tiang listrik dan Alena yang di perlakukan seperti itu merasa jantungnya seperti sedang treadmill. Oh sungguh menurut Alena ruangan ini kehabisan oksigen.

"masih dingin gak" ucap Azka sambil menaik turunkan alisnnya.

"ih modus lu ya" ucap Alena sambil mendorong tubuh besar Azka dari pelukannya.

"lah kan tadi lu yang bilang sendiri kalo dingin hawannya" ucap Azka yang masih mempertahankan senyumannya.

"ih awas lo ya macem macem gw bilangin bunda" ucap Alena yang menujuk ke arah Azka.

'sabar Azka, anak sabar dapet jodoh cantik, eh tapi Alena juga cantik sih au ah bodo "batin Azka tak jelas.

"ngapain malah ngelamun" ucap Alena sinis.

"mau jalan jalan?" tannya Azka dengan muka yang langsung datar.

"tadi muka senyum senyum sekarang datar" ucap Alena dengan muka yang tak berdosa.

"mau apa sih lo" tannya Azka dengan suara yang agak membentak dan sudah kesal terhadap Alena.

sedangkan Alena yang mendengar Azka membentaknya seketika ia takut dan menunduk. Azka yang peka terhadap Alena yang sedang takut padannya langsung memeluk kembali. dan tiba tiba Alena menangis entah kenapa.

"jangan nangis, gw minta maaf udah bentak lo" ucap Azka sambil mengusap lembut rambut panjang Alena. sedangkan Alena hannya menggeleng.

"lo gak salah, gw yang seharusnya minta maaf" ucap Alena sambil menghapus air matannya

"udah gak usah nangis lagi mau jalan jalan gak?" tannya Azka lagi, dan dengan cepat Alena mengangukan kepalnya tanda iya setuju.

"yawdah yuk" ucap Azka dan langsung mengambil kursi roda Alena.

Alena dan Azka sekarang tengah berada di taman rumah sakit mereka sedang menikmati angin yang sejuk . dan bercanda tak jelas.

"oh iya Ka bunda gw mana?" tannya Alena yang penasaran.

"udah pulang lah orang lo g ..." ucapan Azka terpotong karna suara Alena yang begitu cempeng.

" APA , kok gw gak di ajak sih jahat" ucao Alena sambil memalingkan wajahnya.

"Heh lo aja yang kebo gw udah manggil manggil Lo tapi tetep aja molor yawdah gw tinggal " ucap Azka Santai.

" ih kan gw ngantuk, yawdah deh ok gw yang salah" ucap Alena sambil memanyunkan bibirnya beberapa centi.

" Ka masuk yuk dah mau sore" ucap Alena yang sudah merasa bosan.

" yawdah " ucap Azka lalu berdiri dan segera membawa Alena ke kamarnya.

*****

"Sasa dengerin bunda ya, nanti kalo bunda udah gak bisa jaga Sasa, Sasa jangan sedih karna nati yang bakal ganti posisi bunda itu kak Lena dan Sasa harus manggil mama oke. dan nanti yang jadi papa baru Sasa itu kak Azka pangilnya Papa oke" ucap bunda Ayu mengajari Sasa belajar ngomong. dan kalo kalian mau tau sekarang Sasa udah mau satu tahun.

" ma..ma.mama" ucap Sasa yang sedang berlatih bicara mama.

" good" ucap bunda Ayu sambil mencium pipi Rara.

" p.a.p.a papa" eja bunda Ayu mengajari Sasa.

" pa..pa. papa" ucap Sasa dan bunda Ayu langsung memeluk sangat erat seperti tak mau melepaskan.

tak terasa waktu sudah mulai malam dan bunda Ayu segera menyiapkan makanan buat bunda Ayu dan Sasa. 20 menit bunda Ayu telah selesai dengan masakannya dan segera meletakan di meja makan untuk makan bersama.

*****

" Len mau makan gak?" tannya Azka pada Alena.

" mang lu mau beli apaan?" tannya Alena balik.

" si Rara sama Varo mau kesini katannya" ucap Azka.

" ooo, yawdah kalo gt gw mau baso, somay sama mi ayam aja deh" ucap Alena santai dan Azka yang mendengar itu hannya diam saja.

" lo serius abis?" tannya Azka tak percaya.

" abis kok" ucap Alena sambil menganguk angukkan palannya.

" udah pesenin aja napa" ucap Alena yang merasa kesal karna Azka hannya diam saja dan tak memesankan apa yang dia pesan.

" badan sama makan gak singkron"gumam Azka yang mampu di dengar jelas oleh Alena.

" kenapa takut gw gendut trus lu gak jadi suka gt" ucap Alena dengan muka yang menatap Azka tajam.

" gak kok, nih gw lagi bilangin sama Rara" ucap Azka.

sekitar 10 menit Rara dan pesanan Alena datang.

" aaaa... makanan gw dateng juga" ucap Alena bahagia.

" dih, giliran makanan aja bahagia bet temen sendiri dateng di cuek" ucap Rara dengan muka ala ala ngambek.

" dih, Rara cayang kuh jan baper dong nih makan yuk berdua" ucap Alena sambil menyodorkan makanannya.

" aaa jadi sayang " ucap Rara .

" ih, giliran ginian aja " ucap Alena gantian.

" duh cewek kok sama aja " ucap Varo dan mendapat jeweran dari Rara.

" maksud lo apa hah" bentak Rara.

" terus Ra jewer aja sampe kupingnya copot" ucap Alena menjahili Alvaro.

" jahat lo Len" ucap Alvaro.

" udah lepas Ra kasian tuh si Varo, dari pada berantem kita makan aja gimana" ucap Azka karna malas melihat pertengkaran rumah tangga #candagess.

" yuk lape juga gw liatin lu berdua berantem" ucao Alena dan mendapat pelototan jahil dari Alvaro.

setelah perdebatan antara Rara dan Varo akhirnya mereka langsung makan makanan yang sempat Rara beli tadi di jalan bersama Varo.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post