BAB VI - Tragedi
AUTHOR POV
"tante percaya sama kamu Azka" ucap bunda Ayu.
ucapan itu terus terngiang ngiang di kepala Azka. dan sejak kejadian tadi hingga sekarang jam 19:25 Alena masih belum sadar mungkin karna tadi Alena sempat di kasih obat biusa. dan Azka harap saat Alena bangun dia gak akan shock karna kakinya yang patah.
tak beberapa lama setelah melamun, Azka sadar jika Alena sudah mulai sadar, dengan cepat ia memanggil dokter dan suster untuk mengecek keadan Alena.
setelah beberapa menit dokter mengecek ke adaan Alena akhirnya dokter tersebut keluar dari ruangan Alena.
" gimana dok keadaan Alena?" tannya Azka.
" Alhamdulillah, keadan Alena sudah membaik tapi pastikan jangan sampai dia kecapean dan stres" ucap dokter
" baik dok, trimakasih" ucap Azka yang di angguki oleh dokter setelah itu dokter pergi untuk mengecek pasien lain. dan Azka kembali masuk ke dalam ruangan Alena.
" gimana Len masih ada yang sakit" tannya Azka hati hati takut menyinggung perasaannya.
" Ka apa bener kata dokter kalo kaki gw patah?" tannya Alena dengan mata yang berkaca kaca.
" sabar Len lo pasti bisa jalan lagi,itu cuma patah kaki sementara gak permanen" ucap Azka yang di angguki oleh Alena.
" tapi besok gw boleh sekolah kan?" tannya Alena lagi
" sementara lu disini dulu sama gw" ucap Azka.
"kenapa?, kan gw bisa pake tongkat atau gak pake kursi roda"ucap Alena dengan muka yang sudah sedih.
"gak pokonnya besok lu harus di sini kalo misalnya lu kenapa napa lagi gimana kita semua yang repot" ucap Azka dengan muka datar dan jutek.
" iss muka lo lama lama pen gw cakar" ucap Alena dengan memperagakan tangannya ala macan.
" silahkan kalo bisa" ucap Azka menantang.
" ih kenapa sih lo harus deket deket sama gw mulu, aaaa... bundaaaa Alena mau pulang" ucap Alena dengan merengek.
" jelek lu kalo kaya gt gak pantes" ucap Azka jahil padahal muka Alena sanggat imut.
" bodo..bodo..bodo" ucap Alena yang mulai jengah plus kesal.
setelah perdebatan kecil itu tiba tiba Alena seperti berusaha turun dari kasur. dan Azka yang ada di situ spontan langsug mendekati Alena yang berada di kasurnya.
" lu mau ngapain sih jadi anak kok gak bisa diem" ucap Azka jengkel dari tadi ia ingin beristirahat sebentar saja tapi tak bisa karna Alena yang sengaja menyalakan tv dengan suara yang cukup kencang.
" mau ke kamar mandi" ucap Alena dengan muka yang memelas seperti ingin meminta tolong agar Azka membantunnya bediri.
" ngomong jangan diem aja, kalo misalnya lu jatoh trus kaki lu tambah patah gimana" ucap Azka mengomeli Alena,layaknya ayah yang memarahi anaknya.
" yaudah maaf, cepet bantuin udah kebelet nih" ucap Alena dan Azka yang membantu Alena ke kamar mandi tapi gak sampe dalam cuma di depan pintu aja loh.
kurang dari 3 menit Alena keluar dari kamar mandi dan Azka yang masih menunggu di situ langsung saja membantu Alena ke tempat tidur.
"kok dari tadi sepi banget sih, yang lain pada kemana" tannya Alena yang heran akan teman temannya mau pun bundanya yang tak kelihatan sehabis dia sadar.
" bunda lu sama mama gw jagain Sasa temen temen yang lain lagi cari makan sama ngambil barang barang yang perlu di bawa kesini" ucap Azka yang sedang asik memainkan ponselnya.
"oo, Ka hp gw mana dah" tannya Alena yang ingin memainkan hpnya juga sebab dari saat ia bertengkar dengan papanya ia tak memegang hpnya.
" ada di laci" jawab Azka yang masih fokus terhadap hpnya.
" ambilin boleh gak, soalnya tangan gw gak nyampe" tannya Alena kepada Azka.
" pendek sih lu makannya gak sampe" iseng Azka.
" ih gw gak pendek gw cuma jarang minnum susu makannya tinggi nya ke tunda" bela Alena karna ia tak mau di bilang pendek.
" terserah lo dah" jawab Aka dan memberikan hpnya yang ia ambil di laci lalu ia kasih kepada sang pemilik.
tak beberapa lama pintu kamar Alena terbuka menampakan sosok yang Alena tunggu sedari tadi. ya dia adalah teman temannya.
" dari mana aja lu Ra, ngedate" tannya Alena sinis.
" ih Lena marah dah" ucap Rara.
" gak gw gak ngedate, orang tadi gw ama yang lain cari makan sama ambil barang barang lo" ucap Rara menjelaskan agar Alena tak ngambek.
" lo besok juga temenin gw kan Ra?" tannya Alena.
" maap Lena ku cayang besok gw sekolah soalnya kata mamanya Azka biar Azka aja yang jagain lo" jawab Rara.
" ih gw gak mau cuma sama si raja tembok itu Ra" ucap Alena merengek.
" gak tau untung lo masih mending di temenin" sindir Azka.
" tuh kan Ra gw cuma bilang gt aja diannya udah gtin gw"ucap Alena semakin merengek.
" Ka plis deh jangan gituin Alena dulu" mohon Rara.
" iya iya" ucap Azka pasrah.
" yawdah kalo gt gw sama yang lain balik dulu ya soalnya udah malem mana besok kita sekolah" ucap Rara.
" yah bentar banget, trus yang jagain gw siapa?" tannya Alena lagi
" kan ada Azka" jawba Alvaro.
" ih ogah ah Bimo lu temenin gw di sini ya" ajak Alena.
" gw sih mau mau aja" ucap bimo dan Alena menampakkan senyum manis nya.
" ok Azkalu balik aja gw sama Bimo aja" ucap Alena sedangkan Azka yang mendengar itu mulai memanas.
" gak gw di amanatin sama nyokap lo buat jaga lo" uap Azka.
" ih serah deh " ucap Alena lalu dia langsung menidurkan dirinya di kasur dan membelakangai teman temannya.
" udah gpp biar gw nanti yang bujuk dia" ucap Azka dan yang lain hannya nurut.
" yah gw gak jadi berduan dong" ucap Bimo dan mendapat tabokan dari Azka.
" ih gak lu gak Reza sama aja suka nabok nabok pala orang" ucap Bimo mengeluh
" masih mending gw tabok dari pada gw ribut sama lu" ucap Azka mengancam.
" iya ka iya , yawdah yuk balik jangan ganggu abang Azka berdua sama neng Alena" ucap Bimo.
" yawdah Ka gw balik titip Lena ya awas aja sampe kenapa napa Lena abis lu" ancam Rara.
" iya " ucap Azka singkat.
"yawdah, Assalamualaikum" ucap mereka di sana.
" Walaikumsallam" ucap Azka.
setelah teman temannya pergi Azka langsung mendekat ke Alena untuk mengecek apakah Alena sudah tidur atau belom, dan ternyata Alena sudah tertidur pulas.
"Night Alena"ucap Azka lalu berjalan menuju sofa yang lumayan besar untuk di tidurkan yang berada di ruangan itu.
*****
pagi ini Alena bangun lebih awal entah mengapa biasannya juga dia bangunin. karna ia ingin melaksanakan sholat subuh dan kakinya juga masih sakit akhirnya ia membangunkan Azka.
"Azkaa.. bangun gw mau sholat" teriak Alena karna jarak antara kasur dan sofa lumayan jauh dah Alena tak dapat berjalan ke arah Azka.
" aduh Len gak usah teriak teriak napa, ini rumah sakit bukan rumah lu" ucap Azka karna pagi pagi harus mendapat teriakan dari ibu negara .
" gw mau sholah anterin ke kamar mandi" ucap Alena pelan.
" yawdah lu duluan baru gw" ucap Azka dan mengantarkannya ke kamar mandi untuk sholat.setelah selesai wudhu Alena kembali ke kasurnya untuk melaksanakan sholat.
tak beberapa lama Alena telah selesai dan saatnya Azka yang sholat.
*****
sekarang mereka tengah melaksanakan makan pagi bersama.
" Ka bunda gw gak kesini?" tannya Alena.
" nanti sekalian mau nitip Sasa, soalnya bi mumun lagi cuti" ucap Azka dan seketika Alena tersenyum bahagia.
sudah 15 menit mereka menyantap makanan mereka dan tiba tiba pintu kamar Alena terbuka dan menampakan bunda Ayu dan Sasa.
" akhirnya bunda dateng juga " ucap Alena .
" iya tadi nyiapin barang barang Sasa" ucap bunda Ayu.
"Alena bunda harus berangkat sayang karna bentar lagi ada meeting, dan Azka tante minta tolong jagain Alena sama Sasa ya " ucap bunda Ayu setelah itu menaruh barang barang Sasa di meja dekat kasur.
" yawdah bunda hati hati ya" ucap Alena.
" pasti tante" ucap Azka.
" yawdah, Asalamuallaikum" ucap bunda Ayu.
" Walaikumsallam" ucap mereka yang ada di sana.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar