Navigasi Web

BAB V - Hangout

AUTHOR POV

Setelah perjalanan yang cukup jauh akhirnya mereka sampai di taman kota. mereka ke sini hannya untuk melepas amarah dan ke sedihan sebeb kejadian tadi yang di mana Papa Alena datang ke rumah Alena dan hannya mengembaliakn barang barangnya saja. dan bukan hannya itu Papanya pun tak menganggap Alena anaknya lagi.

" Len itu tadi Papa lu?" tannya Bimo yang mendapatkan plototan tajam dari Azka.

" heheh gak usah di jawab gpp Len" ucap Bimo yang mengerti makna plototan Azka.

" iya dia Papa gw dulu dan sekarang kayannya udah gak lagi" ucap Alena dengan helaan nafas panjang.

" udah Len kita di sini mau lepas kesedihan bukan nambah kesedihan" ucap Rara sambil mengelus punggung Alena.

" gimana kalo kita beli gulali tuh yang ada di sana" ucap Alvaro melepas kecanggungan semata.

" gw sih hayuk aja" ucap Bimo yang seperti tak pernah makan gulali.

" Bim lu gak pernah makan gulali apa waktu kecil" tannya Reza dan dapat menyinggung perasaan Bimo.

" Za kenapa sih lo kalo ngomong nyakitin banget. keknya mulut lo terbuat dari neraka deh" ucap Bimo asal.

" udah jadi beli gak nih" tannya Alena yang mulai jengah dengan perdebatan kecil ini.

" iya Alena kuh sayang" ucap Bimo kepda Alena sedangkan Alena hannya bergidik geli. dan di sisi lain Azka yang mendengar itu merasa tak suka seperti ingin menghajar orang tersebut.

"dih apan sih lu minyak gombal lo bikin kita yang ada di sini pengen muntah tau" ucap Rara merasa geli juga saat Bimo berucap seperti itu.

" ye bilang aja lu sirik mau gw bilang sayang juga kan" ucap Bimo menggoda.

" dari pada sama lu mending gw aja yang ngomong, pasti Rara gak bakal ilfil sama gw" ucap Alvaro dan membuat pipi Rara memerah .

" ih apan sih lu Ro" ucap Rara sambil memalingkan wajahnya karna masih memerah.

"uadh ah pada lama keburu Sasa ngiler nih" ucap Alena dan yang lain langsung saja jalan.

"Sasa mau yang bentuk apa kelinci atau kucing" tannya Alena pada Sasa.

dengan gembira Sasa menunjuk ke gamabr kelinci dengan muka yang sangat gembira.

" yawdah yuk pesen" ucap Alena yang menggendongnya dengan taknyaman karna tangannya mulai pegel menggendong Sasa yang mulai berat, dan di situ juga Azka tengah memperhatikan Alena yang sepertinya sedang pegal, dengan cepet ia mengambil alih Sasa dari Alena.

" e..eh" ucap Alena kaget saat Sasa di ambil alih oleh Azka.

" udah sana ngantri biar Sasa sama gw" ucap Azka dan di angguki ragu oleh Alena.

"jagain loh, awas aja ilang gw abisin lu" ucap Alena dan memelototi Azka tapi yang di pelototi malah ketawa karna menurut Azka muka Alena sangat lucu dan imut.

" ih malah ketawa, gw lagi melototin lo Azka putra Adiwijaya" ucap Alena yang mulai kesal.

" udah sono ngantri keburu rame" ucap Azka lalu Alena langsung mengantri.

" lu itu gemesin gak ada nyereminnya Len" ucap Azka pelan

" emes en emes" ucap Sasa berusaha meniru ucapan Azka.

" iya Alena gemes tapi Sasa lebih gemes" ucap Azka mencium pipi tembem Sasa.

tak beberapa lama Alena datang membawa gulali yang cukup besar, malahan guali tersebut lebih besar dari kepala Alena.

" Sasa gulalinya datang" ucap Alena sambil mendudukan dirinya di kursi yang sudah ada Azka dan Sasa.

" aa..aa.a" ucap Sasa sambil membuka mulutnya yang artinya ingin di suapi.

" langsung di makan aja Sa, ini semua baut Sasa" ucap Alena dan dengan excited Sasa langsung memajukan mulutnya untuk makan gulali tersebut.

" yang lain maka Ka" tannya Alena pada Azka karna sedari tadi tak melihat teman temannya.

" si Reza sama Bimo lagi cari cewek katannya, kalo si Alvaro sama Rara lagi pdkt kali" ucap Azka dengan muka datannya.

" bisa gak sih tuh muka senyum dikit flat amat" ucap Alena dan ingin mengambil alih Sasa.

" udah gak usah gw tau lu pegel gendong Sasa dari tadi" ucap Azka.

" ih tau aja sih kalo gw lagi pegel, makasih banyak loh" ucap Alena sambil mencubit pipi Azka . sedangkan Azka yang di perlakukan seperti itu jantungnya langsung berdetak dua kali lebih cepat dan merasa beku di tempat.

" gak usah bengong natap gw gitu dong, gw tau gw cantik" ucap Alena lalu berdiri untuk membeli air mineral.

' Astaga Alena lu tau gak sih jantung gw hampir berhenti karna lo' batin Azka yang senang kelewatan batas.

tak lama setelah Alena pergi ada kerumunan di depan Azka yang sangat ramai. karna merasa penasaran Akhirnya Azka mendekat ke kerumunan tersebut. di situ juga Azka kaget bukan main saat Alena sudah terkapar di jalan dan mengeluarkan banayk darah dengan panik ia langsung menelfon ambulans. tiba tiba datang teman temannya termasuk Rara yang sudah menagis histeris. di situ juga ambulans datang, Azka memberikan Sasa kepada Reza karna Azka akan menggedong Alena masuk ke dalam ambulans.

dengan secepat mungkin akhirnya ambulans samapai dan Alena langsung di bawa ke IGD dan mereka semua yang menunggu Alena sedang berdoa . Azka yang berada di situ sedang uring uringan karna Sasa yang tak mau berhenti menangis mungkin karna ikatan batin antara adik dan kakak. karna ini adalah hal serius Rara langsung menelfon bunda Ayu untuk datang. kurang dari 15 menit bunda Ayu datang bersama mama dewi.

" Rara kenapa Alena bisa kaya gini?" tannya bunda Ayu yang baru datang.

" Rara juga gak tau, tadi pas Rara datang udah kejadian kaya gt" ucap Rara yang juga tak tau.

tak lama kemudian dokter keluar dari ruanggan IGD dengan rasa cemas bunda Ayu langsung menghampiri dokter tersebut.

" gimana ke adaan anak saya dok?" tannya bunda Ayu.

" anak anda mengalami patah tulang di bagian kakinya dia juga sempat kehabisan darah tapi untungnya stok darah di rumah sakit ini masih bannyak, dan itu tak cukup serius jadi anda tenag saja " jawab dokter tersebut.

" Alhamdullilah"syukur mereka yang ada di sana.

" makasih dok" ucap bunda Ayu.

" iya sama sama kalo gt saya permisi dulu" ucap dokter tersebut lalu pergi dari situ.

" Azka mama mau kamu jagain Alena selama dia masih di rawat, dan masalah sekolah biar mama yang bilang guru kamu" ucap mama dewi.

" iya mah" ucap Azka sambil melihat Sasa yang sudah tertidur akibat ia menangis tadi.

" kamu tenag aja Yu ada Azka" ucap mama dewi kepada bunda Ayu.

" tante percaya sama kamu Azka" ucap bunda Ayu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post