BAB IX - Terpaksa
AUTHOR POV
Serelah perkataan bunda Ayu tadi Alena dan Azka sama sama terkejut tapi yang membuat mereka bingung mengapa mama Dewi tak terkejut kalau Azka di jodohkan dengan Alena. apa jangan jangan kedua orang tua mereka telah merencanakan ini.
" Azka menurut lu ini aneh gak sih" ucap berbisik Alena kepada Azka.
" iya"jawab Azka datar. dan membuat Alena geram .
" Azka ini tuh masalah serius " ucap Alena Agak membentak.
" Alena bunda mohon sama kamu kali ini aja"ucap bunda Ayu memohon.
" alesannya kenapa bun" tannya Alena yang tak mengerti tentang semua ini.
"Azka mau bahagiain mama kan" ucap mama Dewi .
Azka yang bingung ingin menjawab apa akhirnya mengangguk dan Alena yang melihat itu hannya diam saja yang tak suka dengan pembahasan ini.
" yawdah kamu tidur gih dan gpp deh Sasa tidur sama kamu" ucap mama Dewi dan memberi kode ke Azka agar Azka megantar Alena ke kamarnya.
setelah Azka dan Alena keluar dari ruangan bunda Ayu, bunda Ayu tersenyum simpul dan mama dewi hannya bersyukur.
" aku tau kamu kuat buat lawan penyekit ini demi Alena dan Sasa" ucap mama Dewi meyemangati bunda Ayu.
" aku takut Wi kalo aku gak bisa liat pertumbuhan Sasa dan aku takut Sasa gak punya orang tua, maka dari itu aku mau anak kamu sama Alena bisa besarin Sasa dan menjadikannya anak mereka" ucap bunda Ayu sambil meneteskan air mata.
" kamu harus kuat Yu" ucap mama Dewi setelah itu mama Dewi keluar dari ruangan bunda Ayu dan pulang kerumah untuk istirahat.
*****
pagi ini Alena bangun lebih awal dan alena sedang di temani oleh Rara karna Azka sedang ada urusan dengan ketiga temannya.
" Len lu kenapa sih bengong mulu" tannya Rara penasaran sebab sedari tadi ia hannya menatap kosong ke depan.
" eh gpp kok" ucap Alena berbohong dan Rara tau itu.
" len gw kenal lu gak setahun dua tahun, gw kenal lu dari lu masih bocah ingusan jadi gak usah boong deh" ucap Rara meyakinkan Alena agar Alena tak memendam masalah sendiri.
" gw di jodohin" ucap Alena dan membuat Rara kaget.
" HAH DI JODOHIN.. " teriak Rara.
" stuss, jangan teriak napa Ra " ucap Alena kesal karna Rara berteriak dan Alena takut kalo ada yang mendengar.
" maaf gw kaget len" ucap Rara .
" btw lo di jodohin sama siapa?" tannya Rara yang benar benear kepo.
" sama Azka " ucap Alena santai dan membuat Rara tambah kaget.
" HAH AZKA" ucap Rara kembali berteriak.
" Ra lu kok baco* bener deh deh" ucap Alena yang makin geram.
" ih Lena gw kaget tau gak, bisa bisannya lu sama Azka di jodohin, aduh ke ajaiban dunia tau gak" ucap Rara dramastis.
" gw juga awalnya keget tapi mau gimana lagi ini kemauwan bunda gak mungkin kan gw nolak bisa bisa gw durhaka gw" ucap Alena yang sebernya gak setuju dengan perjodohan ini.
" yawdah terima aja, bunda jodohin lu mungkin juga buat kebaikan lu" ucap Rara menasehati Alena.
" semoga aja Azka gak terima perjodohan ini. soalnya gw gak mau punya suami yang beku kek Azka" ucap Lena dengan muka yang yang sebal.
"dih siapa juga yang mau punya istri kek lu yang rese minta ampun" ucap Azka tiba tiba dan membuat Rara dan Alena keget.
" k..kok lu disi sih t..tr.us kapan buka pintunnya" ucap gelagapan.
" gak penting udh ah gw mau ke tante Ayu dan bilang kalo lo gak mau terima perjodohan ini" ucap Azka dan membuat Alena membulatkkan matannya.
" ih kok lu jadi ngeselin sih" ucap Alena yang terjulut emosi.
" knp gak suka" ucap Azka.
" kok lu kaya mau bet gw di jodohin lu si, apa jangan jangan lu suka lagi sama gw" ucap Alena dan membuat Azka salting.
" dih gr lo gw cuma gak mau mama gw dan tante Ayu kecewa ya" ucap Azka mengalihkan kesaltingannya. dan saat tadi Alena bilang kalo Azka suka pada pada Lena. tiba tiba ada rasa aneh di dirinya tapi Azka tak mau menunjukannya.
" oo gt yawdah"ucap Alena.
" Azka tolong anterin Sasa ke bunda Ayu dong katannya bunda Ayu mau quality time sama Sasa " ucap Alena.
" lu nyuruh gw, anterin aja sendiri" ucap Azka tampa mikir bahwa kaki Alena masih dalam penyembuhan.
" heh curut kalo kaki gw gak patah juga gw anterin lah ini kaki gw gak bisa di gerakin" ucap Alena dengan emosi yang sudah memuncak.
" yawdah gak ucah emosi dong santai aja kali" ucap Azka dan langsung mengambil alih Sasa dari Alena .
' sabar Alena anak sabar di dapet duit, eh pahala aja deh' batin Alena tak jelas.
DI SISI LAIN
Azka dan Sasa sudah berada di lift menuju lantai 7 untuk menemui bunda Ayu.
" aduh gw kenapa sih kok jadi takut kehilangan Alena " ucap Azka pelan.
"uh w apay ih o adi tutut angan ena" ucap Sasa mengikuti ucapan Azka.
" aduh Sasa pinter banget" ucap Azka sambil mencium pipi gembulnya.
" pa..pa papa" ucap Sasa lagi dan membuat Azka kaget.
" ha.. " ucap Azka yang masih kaget. setelah itu pintu lift terbuka dan menandakan bahwa lift sudah sampai.
karna tak mau membuang waktu quality time Sasa dan tante Ayu. Azka berjalan cepat ke ruangan bunda Ayu.
ceklek..
pintu Ruangan bunda Ayu terbuka dan menampakan bunda Ayu yang tengah berbaring di kasur sambil menonton tv.
" eh Azka tumben ke sini kenapa" ucap bunda Ayu bingung.
" ini kata Alena bunda mau qualiyt time sama Sasa" ucap Azka .
" oh iya, makasih ya udah mau nganterin Sasa ke sini" ucap bunda Ayu dan ingin mengambil aloh Sasa dari tangan Azka. tapi Sasa tak mau melepaskan cengkramannya dari badab Azka.
" loh Sasa itu bunda Ayu mau main sama Sasa loh" ucap Azka pada Sasa tapi Sasa malah menggeleng.
"papa pa..pa" ucap Sasa membuat bunda Ayu kaget dan langsung tersenyum simpul.
" kayanya kamu udah cocok buat jadi papanya Sasa dan keliatan banget kalo Sasa suka sama kamu " ucap bunda Ayu .
" heheh gak kok tan ini kebetulan aja, kan udah ada tante yang bakal jagain Sasa" ucap Azka sambil membalas senyumnya.
" semoga aja, tante gak tau bakal bisa liat Sasa tumbuh besar atau gak dan tante juga gak tau bakal bisa liat Alena nikah tau gak " ucap bunda Ayu dan membuat Azka bingung dengan ucapan bunda Ayu.
" pasti bisa lah kan tante masih muda" ucap Azka.
" tante pengen cerita sama kamu tapi tante mohon sama kamu jangan kasih tau Alena karna tante gak mau kalo Alena khawatir sama tante" ucap bunda Ayu dan di anguki oleh Azka.
" jadi tante punya penyakit ....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar