BAB IV - Beda
AUTHOR POV
Hari ini sekolah SMA Tunggal sedang libur karna guru guru sedang ada rapat kerja dan anak anaknya di liburkan. sedangkan Rara dan Alena harus di rumah menjaga si kecil Sasa.
" len jalan jalan yuk gw bosen nih di rumah mulu" ucap Rara lesu karna benar benar bosan.
" yawdah yuk sekalian cuci mata" ucap Alena yang dan membuat Rara loncat loncat bahagia.
"yawdah ganti baju dulu. yakali kita jalan jalan pake baju tidur" ucap Alena yang di angguki Rara.
" yuk Sa kita siap siap dulu" ucap Alena sambil mencium pipi gembul Sasa.
" yay..ya..aa" ucap Sasa yang juga senang.
kurang dari 20 menit mereka telah selesi dengan baju yang lucu lucu. Alena dengan sweater putih dan celana jeans. sedangkan Rara baju putih seperut dan celana bahan hitan dan sikecil dengan hoodie putih kebesaran dan celana pink.
" udah siap?" tannya Alena sambil mengacungkan tangan ke atas .
" uadah dong" teriak Rara dan Sasa.
dan saat Alena telah siap dengan membawa barang barang Sasa tiba tiba saja terdengar bunyi gaduh di depan rumah. dengan rasa penasaran akhrinya mereka yang ada disana keluar. dan saat itu juga tubuh Alena seketika beku.
orang yang Alena kangen selama ini akhrinya mucul lagi di hadapan Alena, orang yang sudah sangat lama tak memberi perhatian dan kabar sebagaimana orang tua kandung.
" Pa..papa" ucap Alena canggung.
" tak usah basa basi lagi, niat saya kesini hannya untuk mengembalikan barang barang kamu yang tertinggal di rumah saya. karna besok keluarga baru saya akan datang dan saya tidak mau kalau keluarga baru saya tau tentang kamu anak pembawa sial" ucap Dito papa Alena.
" Papa itu bukan salah Lena, kecelakaan itu murni ketidak sengajaan pa" ucap Alena yang mulai merintihkan air matannya.
" halah itu semua sudah jelas salah kamu. kamu peneyebab kecelakaan isrti saya, seandainya kamu tidak maksa untuk pergi waktu itu ini semua tidak akan terjadi " bentak papa Dito di hadapan Alena dan terjadi keributan.
DI SISILAIN..
" ka cabut kuy gw bete nih" ucap Bimo yang sedang berada di rumah Azka bersama yang lain.
" 2in" ucap Alvaro
" 3in" ucap Reza juga
" yawdah siap siap aja dulu" ucap Azka yang di angguki oleh mereka semua.
10 menit mereka semua telah siap dengan pakaian ala anak mator.
" udah yuk" ajak Alvaro.
" kuy" ucap mereka serempak.
setelah mereka keluar dari rumah Azka mereka langsung ke bagasi untuk mengambil motor motor kesayangan mereka. dan di saat itu juga terdengar ke gaduhan di samping rumah Azka. dengan rasa penasaran akhirnya mereka mendekati suara tersebut.
dan betapa kagetnya melihat seorang peria paruh baya memarahi Alena di depan umum.
" Ka lu tau gak itu siapannya Alena?" tannya Alvaro penasaran.
" kagak setau gw bokapnya dh meninggal waktu dia SMP " ucap Azka yang ia juga tak tau itu siapa. karna merasa kasian akhirnya Azka mendekat ke arah Alena.
" misi anda siapa ya?" ucap Azka to the poin.
" ini pa.." ucapan Alena terputus saat papa Dito berbicara duluan.
" bukan siapa siapa, kalo gitu saya pergi dulu dan ini barang barang kamu" ucap papa Dito lalu pergi.
tiba tiba saja Alena menangis sesegukan .
" salah gw apa Ra sampe Papa bener bener gak anggap gw ada, kecelakaan Mama itu bukan salah gw kan Ra" ucap Alena sambil menangis tak mau henti.
" lu gak salah kok Len itu murni karna gak sengaja " ucap Rara menenangkan dan entah ada apa Azka langsung memeluk Alena dan menenagkan Alena agar tak menangis.
" kalian mau pergi juga kan?" tannya Alvaro yang memerhatikan pakaian Alena, Rara,dan Sasa yang sudah rapi.
" iya kita tadinya mau keluar, tapi gak jadi deh kayannya" ucap Rara ragu.
" yawdah kita rame rame aja gimana, ke taman kota sekalian ajakin si baby imut ini" ucap bimo menoel pipi Sasa dan Sasa yang di toel malah memukul Bimo.
" makan tuh tabokan babyi" ucap Alvaro meledek Bimo.
" ye lu bahagia banget gw tersiksa"ucap Bimo memalingkan wajahnya dari Alvaro.
" dih si kambing baper guys" ucap Alvaro meledek bimo dan yang ada di sana hannya menggeleng gelengkan kepala.
sedangkan Alena tak menangis lagi dia sudah tertawa bahagia melihat tingkah temannya ini. dan Azka yang memperhatikan nya dari tadi tersenyum simpul.
' lu kalo senyum cantik bisa nutupin luka lu sendiri, walau papa lu gak anggep lu. eamng lu beda Len'batin Azka.
" yawdah yuk berangkat Alena, Sasa sama Azka. Rara sama gw. Reza ama Bimo" ucap Alvaro memebri usul dan di angguki semua kecuali Bimo.
" ogah ya masa gw sama si kembarannya Azka " ucap Bimo menolak usul Alvaro.
" serah kalo gak mau ya jalan aja kalo gak ngesot" ucap Alvaro yang sudah gondok terhadap Bimo.
" ok gw terima" ucap Bimo menerima dan mereka langsung menuju motor boncengannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar