Nur Rahmawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tidak Ada yang Mustahil, Aku Bisa
Dok. MG

Tidak Ada yang Mustahil, Aku Bisa

Aku seorang anak yang terlahir dikeluarga sederhana, sifatku pendiam, ramah, baik, sopan, tak banyak bicara tapi tertutup, kelebihannya hanyalah bisa bergaul.

Aku memiliki cita-cita untuk membahagiakan orang tua dan ingin menjadi seorang dokter yang hebat. Menurutnya hebat identik dengan kuat, mandiri, tidak bergantung pada orang lain.

Di sekolah aku belajar dengan tekun. Walaupun tidak banyak memiliki teman tapi tetap semangat untuk mencapai cita-cita. Setiap memperoleh masalah, tidak pernah menceritakan kepada siapapun, wajah tetap terlihat ceria walaupun dalam hati tampak sedih.

Pengalaman di masa kecil saat terbaring sakit karena penyakit thiphus menyerang. Selama empat hari dirawat, tak banyak yang berkunjung hanya saudara terdekat saja yang datang melihat kondisinya.

Jelang dewasa ingin sekali membahagiakan orang tuaku. Berbagai lomba yang ada terus diikuti. Kekalahan yang terus menerus membuatku hampir menyerah. Tak ada keyakinan untuk bisa membuat tersenyum kedua orang tua.

Rasa iri hatiku terbetik kala orang terdekat memberikan semangat untuk lebih giat lagi. Keyakinanku sedikit demi sedikit tumbuh kembali, dalam hati tak boleh ada kata menyerah. Karena itu jalan satu-satunya adalah terus belajar dan berusaha agar kedepannya kebahagiaan orang tua dapat teraih.

Sifat pertama yang kuhilangkan adalah cengeng. Mungkin sifat ini juga menghambat saat berjuang, sehingga berusaha untuk menghilangkan walau hanya sedikit. Karena bila betul-betul sifat tersebut hilang, maka butuh waktu yang agak lama.

Kata menyerah disetiap perlombaan yang kuikuti perlu juga dikubur dalam-dalam. Sebab bila menyerah maka secara tak langsung membuat gugur, tak ada kegiatan lomba yang mengiringi. Jatuh bangun dalam segala segi membuatku untuk terus maju, menganggap semua adalah jejak pertama guna meraih kemenangan. Kali ini haruslah betul-betul menghilangkan keputusasaan supaya impian dapat terwujud.

Memasuki jenjang sekolah menengah banyak aktifitas kegiatan yang diikuti. Pilihan jatuh pada menari dan menulis. Mengikuti menari diawali dari keterpaksaan. Saat itu aku ditunjuk untuk bergabung dengan sekolah lain guna menunjukkan kemampuanku dalam menari. Senyum mengembang kala orang tuaku bangga dengan penampilanku, bahkan ibuku menungguku sejak pagi hingga jelang malam dan itu membuatku suka. Walaupun dalam sesi perlombaan belum mengikuti, karena dianggap masih perlu diasah. Menurutku menari memang sebuah bentuk ketrampilan yang bila dilakukan secara terus menerus maka terlihat kelihaiannya dan aku merasa masih perlu bimbingan agar lebih meningkat kecakapannya.

Menulis adalah kegiatan baru yang kuikuti. Berbagai ide terus bermunculan dalam benakku. Saat pertama kali mengikuti lomba, kekalahan sudah didepan mata. Menyerahkah? Tidak. Seperti harapan aku tetap harus semangat.

Suatu hari cerita yang kubuat lolos dalam sebuah perlombaan. Jangan ditanya bagaimana rasa hatiku. Kebahagiaan inilah yang diimpikan setelah beberapa kali tak ada namaku di daftar pemenang. Menurutku lolos karena ada guru pendamping yang selalu memberikan semangat serta bimbingan dalam menulis secara terus menerus. Semoga dengan rutin mengikuti lomba menulis dapat menumbuhkan berbagai cerita yang lebih baik.

Kalah dan menang dalam sebuah perlombaan adalah hal yang biasa. Tak perlu iri dengan teman yang lain, justru aku lebih bersemangat untuk terus merubah nasib dalam segala keterbatasan yang kumiliki.

Walaupun tak terlalu aktif dikegiatan sekolah, namun secara perlahan menemukan jalan kehidupan. Suatu saat nanti kelak aku akan memberikan kebahagiaan untuk orang tuaku. Tak hanya dengan berbakti saja tetapi mengubah diri dan kehidupan agar menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Tak ada rasa iri dalam hidupku, walaupun dilahirkan dengan segala keterbatasan. Selalu semangat dan terus bangkit dalam keterpurukan. Terima kasih untuk guru dan orang tua saat ini aku sudah mulai menemukan bakat. Semoga dengan kelebihan yang kumiliki membuat aku tetap semangat dalam mengarungi kehidupan.

Bio data penulis :

Nur Rahmawati atau yang sering dipanggil Rahma. 19 April 2009 menjadi tanggal kelahirannya Kebumen, Jawa Tengah menjadi kota kelahirannya.

Rahma anak pertama dari dua bersaudara, putri dari Marsan dan Mugi Purningsih. Sejak lama memiliki cita-cita sebagai penulis. Saat ini Rahma duduk di bangku SMPN 5 Ambarawa kelas VII. Rahma juga dapat dihubungi melalui email : [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Great,good, and,amazing

15 Jan
Balas

thanks my friend

15 Jan



search

New Post