Meraih impian di dunia perhotelan
Di hari yang cerah ini. Hari Rabu 16 April 2025 pada pelajaran bahasa Indonesia, saya memasuki bab VI (6) yang bertemakan "Merencanakan Masa Depan". Ngomong-ngomong soal masa depan, Sekolah yang saya inginkan setelah ini yaitu SMK (sekolah meniju Kejuruan) pilihan saya. Di SMK, saya ingin masuk jurusan perhotelon. Karna saya tertarik sekali dengan jurusan tersebut. Saya ingin punya pengalaman di jurusan ini. Belajar kedisplinan, belajar bahasa asing, dan mendalami jurusan ini.
Di SMK nanti, saya ingin menjadi anak murid yang lebih aktif dari sebelumnya dan saya ingin lebih berani mencoba, serta percaya diri dengan diri saya sendiri. Saya ingin meningkatkan nial belajar saya, dan lebih serius menjalani pendidikan di Sekolah SMK nanti.
Rencana saya setelah SMK nanti, saya ingin menjadi anak yang sukses, membahagiakan orang tua. Saya ingin membuka usaha sendiri setehah ini. Tapi jika yang saya impikan tidak tercapai, saya akan terus, terus dan terus mencoba hingga Saya menjadi apa yang saya impikan. Karena "Usaha tidak akan menghianati hasil".
Setelah saya menceritakan apa impian saya setelah ini, saya juga membaca Teks 1 dan Teks 2 yang ada di buku paket saya pada bab ini.
Teks 1
Seorang siswa SMP di Agam meraih prestasi dengan nilai ujian yang termasuk sepuluh terbaik di kabupaten. Dengan penuh semangat, ia berencana mendaftar ke SMA terbaik di Bukittinggi, bahkan sudah berjanji dengan temannya, Randai. Namun, harapannya hancur ketika ibunya, Amak, memintanya melanjutkan ke madrasah aliyah. Amak ingin ia menjadi pemimpin agama seperti Buya Hamka, demi memperbaiki citra dan kualitas lulusan madrasah. Sang anak terkejut, merasa impiannya untuk belajar di luar jalur agama dan melanjutkan pendidikan hingga ke Jerman terhalang oleh cita-cita besar Amak untuknya.
Teks 2
Seorang anak kampung di Belitong, terinspirasi oleh Lintang, mulai merancang masa depan dengan rencana A dan rencana B. Ia bercita-cita menjadi pemain bulu tangkis dan penulis, menolak hidup pasrah sebagai buruh tambang seperti kebanyakan orang di kampungnya. Rencana alternatif disiapkan jika cita-citanya gagal, sesuai panduan buku pengembangan diri. Namun, Mahar, temannya, memilih menyerahkan masa depan pada Tuhan.
Jakarta, Rabu 16 April 2025.


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar